Berita Depok
Pemuda asal Depok Puaskan Konsumen, Usaha Barbershopnya di Pocin, Depok Ramai Pengunjung
Hairstyler Lansix Pocin Barbershop, Muhammad Ansori mengaku dalam memberikan kualitas kepada customernya, maksimal dia membutuhkan waktu 60 menit.
Penulis: Yudistira Wanne | Editor: Dodi Hasanuddin
WARTAKOTALIVE.COM, DEPOK - Berkualitas dan memberikan pelayanan maksimal merupakan salah satu alasan mengapa Lansix Pocin Barbershop selalu banyak pengunjungnya.
Hairstyler Lansix Pocin Barbershop, Muhammad Ansori mengaku bahwa dalam upayanya memberikan kualitas kepada customernya, maksimal dia membutuhkan waktu 60 menit dalam proses pengerjaannya.
Lebih lanjut, tempat yang strategis, tak jauh dari Stasiun Kereta Api Pondok Cina tepatnya di RT 01 RW 08 no 14 B, Kelurahan Pondok Cina Kecamatan Beji membuat Lansix Pocin Barbershop memiliki magnet tersendiri.
"Di sini kita memang mengutamakan kualitas untuk memperoleh tingkat kepuasan customer. Paling banyak nanganin orang itu lima orang tanpa jeda. Nah, kalau customer yang minta buru-buru itu paling 30 menit. Paling banyak itu 30 customer yang datang ke sini," ujarnya.
Sisi lain yang membuat Lansix Pocin Barbershop menjadi primadona bagi para customernya yakni tersedianya menu lain seperti cuci rambut dan refleksi kaki.
Tak hanya itu, customer pun diberikan softdrink usai melakukan potong rambut.
"Di sini kelebihannya customer diberikan softdrink usai dicukur. Selain itu di sini juga ada refleksi kaki, cuci rambut dan berbagai menu sajian lainnya," ungkapnya.
Adapun harga yang ditawarkan di Lansix Pocin Barbershop beragam sesuai dengan pilihan customer yakni dewasa Rp 30 ribu, anak-anak Rp 25 ribu, cuci rambut Rp 15 ribu, botak licin Rp 30 ribu, botak anak-anak Rp 25 ribu, kumis + jenggot Rp 12 ribu, pijat hairtonic Rp 15 ribu, complete Rp 50 ribu.
Terkait permintaan terbanyak, Adel menjelaskan bahwa saat ini undercut masih menjadi pilihan bagi para kaula muda.
"Di sini banyak yang minta potong rambut model undercut. Bukan ciri khas di sini sih. Tapi ibarat barang, best sellernya ya paling banyak permintaan potong undercut," jelasnya.
Sementara itu, sebelum eksekusi pemotongan dimulai, Adel biasanya memberikan arahan terkait model rambut yang tepat.
"Kalau saya biasanya melihat model rambut dan bentuk kepalanya terlebih dahulu untuk mencocokkan jenis potongan rambut yang pas. Nah yang sulit itu, ketika ada model rambut lurus dan jabrik. Biasanya itu kalau salah nyukur (kependekan) ya langsung berdiri rambutnya," tegasnya.
Dari kualitas yang tersaji tersebut, Adel mengaku bahwa ada beberapa customer dari negara lain yang penasaran dengan hasil polesan di Lansix Pocin Barbershop.
"Di sini saya sudah memotong rambut orang-orang luar negeri seperti Filipina, Vietnam, Nigeria, baru tiga sih yang saya tangani selama di sini," paparnya.
"Sebenarnya ada rasa canggung juga sih kalau memotong rambut orang luar negeri. Karena takut tidak sesuai ekspetasi. Kalau paling enak sih potong rambut kuli proyek. Dia tidak ribet," tambahnya.
Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Rabu 28 Oktober 2020 Virgo Hari Sulit, Scorpio Inisiatif, Aquarius Tepati Janji
Terkait hasil sempurna, Adel menegaskan bahwa modal awalnya adalah kepercayaan customer.
"Customer yang penting percaya aja, saat saya memberi usulan berdasarkan hasil pengelihatan model kepala dan rambut cocoknya seperti apa. Kalau customer tetap menginginkan model rambut sesuai dengan keinginannya, yasudah saya ikutin. Tapi untuk hasilnya, saya tidak janji sesuai. Soalnya model rambut itu kan cocok-cocokan. Tapi yang utama kan saya sudah menyarankan," ungkapnya.
"Untuk menjaga mood, yang penting customer jangan terus bertanya saat proses pengerjaan," sambungnya.
Alasan di barbershop tidak ada teknik silet
Sementara itu, yang membedakan pangkas rambut biasa dengan barbershop adalah cukuran silet usai customer rambutnya dipotong.
Adel menjelaskan bahwa jenis kulit setiap orang berbeda sehingga lebih baik menghindari risiko yang membuat customer kecewa.
"Kenapa kalau di barbershop tidak dikerok pakai silet setelah rambut itu dipotong? Jujur, meski bisa, tapi saya takut karena main silet itu risikonya besar. Itu kan kena kulit dan bisa iritasi juga," paparnya.
Awal bergabung menjadi hairstyler
Selain itu Adel mengaku bahwa dirinya baru satu bulan menjadi karyawan di Lansix Pocin Barbershop.
Baca juga: Siegwerk Indonesia Bantu Lancarkan Pendidikan Daring 1.306 Anak Dampingan SOS Children’s Villages
Sebelumnya, Adel merupakan salah satu karyawan dari TransJakarta yang saat ini sedang di rumahkan.
Untuk mengisi waktu luang, Adel pindah profesi menjadi seorang hairstyler di Lansix Pocin Barbershop.
"Baru sebulan. Basic cukur itu saya sudah dari SMP. Itu sudah mulai pegang kepala orang. Mangkanya pas saat kontrak di salah satu perusahaan habis saya ke sini. Tadinya cuma buat ngisi waktu luang saja sambil nunggu panggilan lagi dari Trans Jakarta kan. Tapi ketika menjalankan ini enjoy. Saya nikmatin saja," paparnya.
Adel tak menutup kemungkinan untuk kembali merapat ke Trans Jakarta, tapi dia berkomitmen untuk menekuni profesi yang dijalankan saat ini.
"Saya masih ada kesempatan dipanggilan lagi oleh TJ. Tapi kalau untuk ngelamar-ngelamar lagi ditempat lain sepertinya lebih baik di sini," tandasnya.