Grebek Lumpur

Dinas SDA DKI Giatkan Program Grebek Lumpur di Jakarta Hadapi Musim Hujan

Dinas SDA DKI Jakarta menggiatkan program Grebek Lumpur dengan fokus pengerukan sedimentasi di saluran dan badan air.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Suprapto
istimewa
Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Juaini Yusuf saat memberikan pengarahan kepada jajarannya di sela-sela aksi Grebek Lumpur di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR-- Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menggiatkan proyek program Grebek Lumpur. Program yang dimulai Maret sampai Desember 2020 ini, fokus pada pengerukan sedimentasi yang lama mengendap di sejumlah saluran maupun badan air.

Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Juaini Yusuf mengatakan, program ini menyasar saluran mikro, penghubung, waduk, danau, sungai dan kali. Tujuan program Grebek Lumpur ini untuk menambah kapasitas daya tampung air di saluran dan badan air dalam menghadapi musim hujan.

Hingga kini, kata dia, program tersebut telah berjalan hingga 50 persen. Beberapa kegiatan pengerukan yang sudah dilakukan antara lain di Kali Sekretaris, Jakarta Barat; Saluran Kali Baru Barat, Tebet, Jakarta Selatan; Waduk Ria Rio, Jakarta Timur; dan Kanal Banjir Barat (KBB) segmen Season City, Jakarta Barat. “Program Grebek Lumpur dilakukan oleh lima Sudin wilayah,” kata Juaini saat dihubungi Sabtu (24/10/2020).

Menurut Juaini, program ini memakai sistem swakelola melalui anggaran pemeliharaan yang ada di masing-masing Suku Dinas (Sudin) SDA di wilayah. Alat berat yang digunakan berupa ekskavator dan truk untuk mendukung Grebek Lumpur merupakan milik Sudin maupun Dinas SDA DKI Jakarta.

Baca juga: Kadis SDA DKI: Program Grebek Lumpur Bukan Proyek Iseng, tapi untuk Kurangi Potensi Banjir

Baca juga: Kondisi Kali Sekretaris Semakin Dangkal, Petugas Gabungan Gelar Aksi Grebek Lumpure

“Pengerjaannya dilakukan melalui swakelola di masing-masing Sudin berupa anggaran pemeliharaan. Jadi, alatnya pakai punya sendiri, kemudian operator dan BBM (bahan bakar minyak) kami adakan sendiri,” ujarnya.

Juaini menjelaskan, ada beberapa kali besar yang menjadi sasaran utama dalam program ini yang terbagi di lima wilayah. Rinciannya, pengerukan lumpur di Kali Ciliwung segmen Kampung Melayu sampai Jembatan Tongtek sepanjang 5,3 kilometer di Jakarta Timur.

Kemudian pengerukan Kali Ciliwung di segmen Jembatan Tongtek sampai pintu air Mangarai sepanjang 2,7 kilometer di Jakarta Selatan. Pengerukan di Kali Kanal Banjir Barat (KBB) segmen pintu air Karet sampai Jembatan Roxy sepanjang 13,9 kilometer di Jakarta Pusat.

Lalu pengerukan di KBB segmen Jelambar sampai Season City sepanjang 1,5 kilometer di Jakarta Barat. Kemudian pengerukan di Kali Adem segmen PIK (Pantai Indah Kapuk) sampai Muara Angka sepanjang 3,2 kilometer di Jakarta Utara.

Meski saat ini anggaran terkena refocusing untuk penanggulangan Covid-19, Juaini memastikan, proyek pengerukan lumpur tetap berjalan.

Apalagi program Grebek Lumpur adalah salah satu fokus utama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.

“Walau ada refocusing anggaran, pengerukan tetap jalan terus. Tidak ada masalah, karena pemeliharaan tidak boleh berhenti,” ujar Juaini.

Dia mengatakan, ada tujuh proyek pengendalian banjir yang akan dikerjakan Pemprov DKI dari tahun 2020 sampai 2022 mendatang. Tujuh proyek tersebut adalah pembangunan polder pengendalian banjir, revitalisasi pompa pengendali banjir, pembangunan waduk pengendali banjir, peningkatan kapasitas sungai dan drainase kali kewenangan kementerian, pembangunan vertikal drainase, sistem informasi penunjang banjir, serta pembangunan tanggul laut NCICD.

DPRD dan Pakar Dukung

Sementara itu, anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Dedi Supriadi mendukung langkah Pemprov DKI Jakarta dalam program Grebek Lumpur.

Program yang berlangsung Maret-Desember 2020 ini, dinilai dapat meminimalisir potensi banjir yang menerjang Ibu Kota.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved