Viral Medsos
Polisi Benarkan dan Tengah Buru Pelaku Begal Pesepeda di Seberang Kantor Prabowo Subianto: Mohon Doa
Kepolisian membenarkan soal adanya seorang pesepeda dibegal di Jalan Medan Merdeka Barat, Kecamatan Gambir Jakarta Barat, Senin (26/10/2020).
Penulis: Desy Selviany | Editor: PanjiBaskhara
Siang hari di pusat keramaian dan dekat kantor polisi pun mereka nekat beraksi.
Dua kasus terakhir salah satunya terjadi tak jauh dari pos polisi besar di dekat Bundaran Hotel Indonesia atau di depan Hotel Mandarin.
Korban pesepeda berinisal TL (52) menjadi korban tindak kejahatan di depan Hotel Mandarin sekitar pukul 08.30 WIB.
Korban yang baru berpisah dari kelompoknya dipepet begal bersepeda motor hingga terjatuh dan mengalami luka-luka di kakinya.
Mantan pengurus PB ISSI itu melawan para pelaku kejahatan saat handphone miliknya berusaha dijambret.
Sementara itu Jumat (23/10/2020), pesepeda wanita berinisial P (36) nyaris menjadi korban begal saat bersepeda di Jalan Asia Afrika, Jakarta Pusat.
Saat berjalan di depan Gedung TVRI pukul 09.00 WIB, P merasa ada yang membuntuti dan melihat dari spion sepedanya ada penunggang motor yang membuntuti dekat di belakangnya.
Ia berhenti dan menghardik penunggang motor tersebut yang langsung tancap gas.
Ia kemudian melanjutkan perjalanan ke Jalan Jendral Gatot Subroto.
Di depan Gedung DPR/MPR ia kembali dibuntuti dan dipepet dua pria yang berboncengan sepeda motor.
Pembonceng berusaha mengambil tas yang diletakkan di keranjang sepeda.
Namun P dengan berani menendang tangan si pemotor sambil sepeda terus berjalan.
Ia lalu bergerak ke pinggiran jalan yang tempat beberapa sopir taksi sedang berkumpul dan meminta bantuan.
Komplotan begal langsung berputar dan berjalan melawan arus ke arah Slipi.
Pada Minggu (18/10/2020), Roland Kristiawan (50) menjadi korban penjambretan di depan lapangan Tembak, Senayan sekitar pukul 10.00 WIB.
Ia yang sedang bersepeda bersama dua anaknya dijambret dari belakang.
Tas pinggang berisi HP lenyap disambar penjambret bersepeda motor.
Devin (48), tokoh komunitas sepeda berpengaruh di Jakarta meminta polisi melakukan tindakan lebih keras kepada komplotan begal dan penjambret yang mengincar pesepeda.
"Harus ada tindakan keras dari polisi seiring meningkatnya animo masyarakat untuk bersepeda"
"Jangan sampai aksi komplotan begal ini meresahkan dan menghambat kebiasaan positif masyarakat untuk bersepeda," tuturnya.
Tim khusus
Merespon permintaan itu, Polres Metro Jakarta Pusat bentuk tim khusus untuk mencegah jambret sepeda yang tengah marak di Ibukota.
Tim itu diisi 20 polisi berpakaian preman.
Hal itu diungkapkan Wakapolres Metro Jakarta Pusat Heri Opusunggu saat dihubungi Jumat (23/10/2020).
Tim yang dibentuk bersama Polsek Metro Menteng itu diharapkan dapat mencegah tindak kejahatan terhadap pesepeda.
"Anggota tim polisi berpakaian preman ini kami sebar di beberapa titik krusial penjambretan," ujar Heri dihubungi.
Saat ini kata Heri pihaknya tengah memetakan daerah-daerah dan jam-jam rawan aksi kejahatan jambret sepeda.
Nantinya tim khusus akan dimobilisasi dalam memantau para pesepeda di Sudirman - Thamrin.
"Yang jelas kami akan berikan tindakan tegas terhadap para pelaku tindak kejahatan," ucapnya.
(M24/MAX/Wartakotalive.com)