Virus Corona
Kisah Camat Pasar Kemis Chaidir Jalani Isolasi hingga Dirawat di RSUD Tangerang karena Covid-19
Kisah Camat Pasar Kemis Chaidir Jalani Isolasi hingga Dirawat di RSUD Tangerang karena Covid-19. Dua Kali Dinyatakan Negatif saat Test Swab
WARTAKOTALIVE.COM, TIGARAKSA - Tren kasus positif virus corona atau Covid-19 di Kabupaten Tangerang masih menunjukkan peningkatan.
Virus corona pun tidak pandang bulu, sejumlah pejabat Kota Tangerang diketahui terjangkit virus mematikan tersebut.
Satu di antaranya Camat Pasar Kemis Chaidir.
Chaidir dinyatakan terkonfirmasi positif covid-19 beberapa pekan lalu.
Ia sempat dilarikan ke RSUD Kabupaten Tangerang menjalani perawatan.
Namun setelah dinyatakan sembuh, Chaidir sudah diizinkan oleh dokter untuk pulang ke rumah dan menjalani aktivitasnya seperti biasa.
Baca juga: Dicemooh Pamer Pusar, Rahayu Saraswati Justru Banggakan Putra Dalam Kandungannya Beri Hormat Prabowo
Warta Kota berkesempatan mewawancari secara eksklusif Camat Pasar Kemis ini.
Chaidir pun menceritakan pengalamannya tersebut.
Berikut hasil petikan wawancara Warta Kota dengan Khaidir di Kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang, Kamis (22/10/2020);
1. Bisa diceritakan bagaimana awal pertama kali terkonfirmasi positif Covid-19?
Pertama kali saya lakukan pengecekan rapid, hasilnya negatif. Lalu pengecekan kedua dengan swab, hasilnya negatif.
Dan pengecekan ketiga dengan swab, hasilnya negatif.
Karena setiap ada kegiatan di Puskesmas saya seringkali hadir dalam kegiatan.
Tapi pada saat pengecekan swab yang ketiga, kurang enak makan, karena terasa pahit.
2. Bagaimana perasaan anda saat itu ketika mengetahui hal ini?
Saya tidak merasakan apapun secara psikologi, namun untuk indra perasa saya terasa pahit saja.
Hasil bahwa terkonfirmasi positif Covid-19, disampaikan oleh pihak Puskesmas.
Lalu saya dibawa dan diisolasi di RSUD Kabupaten Tangerang.
Tidak ada perasaan apa apa seperti panik dan sebagainya, karena tidak merasakan gejala apapun.
Hanya khawatir menularkan kepada orang terdekat terutama keluarga.
Baca juga: Kenangan Tujuh Petugas 10 Tahun Silam, Sepekan Sebelum Merapi Meletus Hingga Tewaskan Mbah Maridjan
3. Gejala apa saja yang dirasakan?
Indra perasa saya terasa pahit.
4. Seperti apa proses penanganannya?
Untuk penanganan di rumah sakit saya selama 9 hari, dan selama 9 hari saya selalu dicek rutin seperti pengecekan suhu, darah, jantung dan juga pernapasan.
Dan Alhamdulillah hasilnya normal, tetapi untuk darah ada kandungan virus Covid-19 di dalam darah.
5. Bisa diceritakan proses saat perawatan dan penyembuhan?
Saya di rumah sakit selama 9 hari.
Pagi hari saya dicek suhu, darah, pernapasan dan juga jantung.
Lalu untuk rutinitas dilakukannya pengecekan, minum obat, istirahat. Lalu hari kedua, saya diswab dan hasilnya tetap positif.
Hari ketiga, masih tetap positif.
Hari kedelapan, diswab hasilnya negatif.
Dan hari kesembilan hasilnya juga tetap negatif.
Akhirnya saya diperbolehkan untuk pulang. Yang terpenting adalah tidur yang cukup 8 jam, makan yang banyak dan teratur, minum vitamin dan juga minum obat yang diberikan dokter.
Hanya itu yang dilakukan secara rutin.
Dan mengendalikan perasaan dan pikiran yang netral dan juga positif.
Baca juga: Buron Usai Menusuk Korban, Polisi Buru Pelaku Pembunuhan WNA Asal Ghana di Apartemen Kebon Jeruk
6. Setelah dinyatakan sembuh dan diizinkan pulang, bagaimana tanggapan keluarga serta orang sekitar?
Merasa Alhamdulillah karena bisa pulang dan bisa sehat.
Untuk keluarga dan tetangga tidak ada masalah, juga lingkungan kerja.
Semua saling support dan saling memberi semangat.
Semua juga saling mengingatkan untuk ke Puskesmas, yaitu Puskesmas Pasar Kemis dan juga Puskesmas Kotabumi.
7. Apa hikmah yang bisa dipetik dari kejadian ini?
Karena Covid-19 ini ada di lingkungan dan di sekitar kita, maka kita perlu waspada untuk menyikapi ini tapi jangan terlalu berlebihan.
Kita harus tetap memperhatikan protokol kesehatan, dan disiplin pribadi dalam menjaga kesehatan dengan 3M.
8. Pesan atau imbauan kepada masyarakat.
Kedispilinan masyarakat per individu yang diperlukan dan ditingkatkan, jangan sampai protokol kesehatan ini diabaikan.
Karena Covid-19 memang benar adanya di lingkungan kita, baik di rumah, di tempat kerja dan lain sebagainya, kita tetap harus waspada dan jangan panik.
Kita harus mengedepankan protokol kesehatan yang disiplin masing-masing individu.