Berita Jakarta

Cegah Pelajar Ikut Demo, DKI Susun Rancangan Pembelajaran Tatap Muka jenjang SMP, SMA dan SMK

Anies menyampaikan RPP tersebut pada kegiatan Coffee Morning bersama Kapolda Metro Jaya dan Pangdam Jaya

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Feryanto Hadi
Istimewa
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat Coffe Morning di Polda Metro Jaya pada Senin (26/10/2020) 

Menurutnya dalam coffe morning, dibicarakan dan diskusikan untuk mencari solusi agar para pelajar tidak dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok anti kemapanan yang ingin membuat kerusuhan dalam aksi unjuk rasa.

"Kami berupaya mencari solusi yang terbaik, agar para pelajar jangan dimanfaatkan oleh kelompok anti kemapanan yang kemudian juga menimbulkan aksi-aksi yang sifatnya anarkis," kata Nana.

Ia menjelaskan dalam sejumlah aksi demo di Jakarta beberapa waktu lalu ada 2.667 orang yang diamankan.

Baca juga: Polisi Buru Pelaku yang Coba Begal dan Lukai Perwira Marinir di Depan Kementerian Pertahanan RI

"Dan 70 persennya adalah pelajar. Mereka pelajar dari Jakarta dan bodetabek, lalu ada juga dari Sukabumi, Subang, Indramayu dan Cilegon," katanya.

Dari 2.667 orang yang diamankan kata Nana, 143 orang ditetapkan tersangka dan 67 orang diantaranya ditahan pihaknya karena melakukan perusakan dan kerusuhan.

"Dari 67 orang yang ditahan ini, 31 diantaranya adalah pelajar," ujar Nana.

Baca juga: Film Merah Putih Vs Radikalisme yang Dibintangi Gus Muwaffiq Dikecam, Dianggap Pecah-belah Ummat

Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana usai coffe morning dengan Gubernur DKI Anies Baswedan dan Pangdam Jaya di Mapolda Metro Jaya, Senin (26/10/2020).
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana usai coffe morning dengan Gubernur DKI Anies Baswedan dan Pangdam Jaya di Mapolda Metro Jaya, Senin (26/10/2020). (Warta Kota/ Budi Sam Law Malau)

Menurut Nana dari hasil keterangan beberapa pelajar yang diamankan ada dua macam ajakan yang membuat mereka ikut aksi demo.

"Yang pertama ajakan langsung dan kedua ajakan melalui media sosial. Para pelajar ini mayoritas lebih banyak diajak dari media sosial untuk melakukan aksi demo. Dimana dalam ajakan di media soaial itu ada penekanan mengarah kepada aksi anarkis," katanya.

Untuk penggerak pelajar lewat media sosial ini kata Nana pihaknya sudah mengamankan lima pelaku yang semuanya pelajar SMK.

Baca juga: Perwira Marinir Dibegal Saat Bersepeda di Jalan Medan Merdeka Barat, Polisi: Masih Kami Cek Dulu

Kelimanya adalah admin facebook dan instagram yang dipakai menghasut dan menggerakkan pelajar untuk demo.

"Sampai kini, totalnya ada 5 pelajar yang kami amankan dan kami tahan. Kelimanya adalah selaku admin medsos yang menggerakkan para pelajar untuk demo dengan penekanan harus rusuh dan anarkis," kata Nana.

Karenanya ke depan kata Nana pihaknya bersama seluruh kepsek sepakat mencegah dan meminimalisir pelajar terpancing ikut demo.

Baca juga: Emak-emak Korban Arisan dan Investasi Bodong Geruduk Kantor Polisi, Dirugikan Rp200 Juta

"Supaya tidak dimanfaatkan oleh kelompok antikemapanan berbuat rusuh dan salah arah. Ke depan sekolah lebih menekankan pada pembentukan karakter dan kepribadian yang lebih positif," katanya.

"Tentunya dengan lebih menekankan kegiatan ekstrakuler oleh sekolah yang mengarah kepada pembentukan karakter, pemahaman Pancasila ataupun hal positif lain. Intinya supaya pelajar tidak mudah terhasut dengan ajakan-ajakan yang mengarah ke anarkis serta tindak pidana," kata Nana.(bum)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved