Omnibus Law

Ribuan Buruh Kembali Gelar Demo Tolak UU Cipta Kerja, Ditlantas PMJ Lakukan Pengalihan Lalu Lintas

Untuk mengantisipasi kemacetan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menerapkan sistem rekayasa lalu lintas di sekitar Istana Negara.

Editor: Mohamad Yusuf
Wartakotalive.com/Desy Selviany
Mahasiswa unjuk rasa di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (20/10/2020) 

"Kami samakan presepsi dengan Pak Dandim jangan sampai ada bentrok antar warga jadi kami samakan presepsi dengan warga," jelas Audie.

Polisi berharap warga hanya menjaga rumahnya masing-masing untuk tidak disusupi perusuh.

Sementara untuk lingkungan, Polisi dan TNI akan berjaga agar perusuh tidak masuk ke lingkungan warga.

Warga juga diimbau dapat membedakan mana perusuh dan pendemo.

Sebab perusuh jelas memiliki perbedaan dengan pendemo.

"Kalau yang dibawa itu spanduk, toa dan bendera itu pengunjuk rasa. Namun kalau yang dibawa bom molotv ya perusuh," papar Audie.

Sementara itu Dandim 0503/JB Kolonel Inf. Dadang Ismail Marzuki mengatakan bahwa pihaknya mengimbau pengurus Ketua RT dan RW agar mengimbau warganya.

Ketua RT dan RW diharap dapat mencegah warga ikut terlibat dalam tindakan-tindakan anarkis.
"Warga diimbau agar tidak ikut turun ke jalan. Mereka agar bisa menjaga anak-anak mereka dari tindakan anarkis," ujarnya.

Sebab kata Dadang, pengalaman sebelumnya, aparat sulit membedakan mana massa dan mana perusuh. (m24)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved