Berita Jakarta

Pemprov DKI Pinjam Duit Pemerintah Pusat Rp 1 triliun untuk Penanganan Banjir 2020

Dana pinjaman yang dikucurkan itu diharapkan dapat diserap maksimal sehingga banjir dapat dikurangi.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Feryanto Hadi
Istimewa/Dok PPID DKI Jakarta
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat memimpin proses penyerahan 100.000 masker dari GEMAS kepada Pemprov DKI Jakarta, Selasa (29/9/2020). 

Karena, dengan alat pengukur volume air hujan itu potensi banjir bisa terdeteksi lebih dini.

Hal itu dikatakan Gubernur DKI Anies Baswedan saat diskusi bersama jajaran Pemkot Jakarta Selatan di kantor Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan pada Kamis (22/10/2020).

Diskusi ini diikuti oleh jajaran pejabat tingkat kota mulai dari Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji, para Asisten Setko, para camat di seluruh wilayah di Jakarta Selatan serta sebanyak 37 lurah yang wilayahnya beresiko kebanjiran.

Baca juga: Anies Kembali Terapkan PSBB Transisi, BNN Justru Dukung Dibukanya Kembali Tempat Hiburan Malam

Anies melanjutkan, dalam menanggulangi genangan dan banjir saat turun hujan harus ada kebersamaan dari semua pihak.

Pasalnya, masalah banjir merupakan masalah yang sudah menahun dan harus menjadi perhatian penuh saat datangnya musim penghujan.

Baca juga: KH Abdullah Syukri Zarkasyi Wafat, Ustaz Yusuf Mansur Panjatkan Doa Mengharukan

Sehingga untuk mendeteksi datangnya banjir saat turun hujan, Anies meminta kepada seluruh camat dan lurah memiliki alat pengukur volume air hujan.

Dia pun menganalogikan terjadinya banjir ketika air dituangkan ke dalam gelas.

Gubernur DKI Anies Baswedan saat diskusi bersama jajaran Pemkot Jakarta Selatan di kantor Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan pada Kamis (22/10/2020).
Gubernur DKI Anies Baswedan saat diskusi bersama jajaran Pemkot Jakarta Selatan di kantor Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan pada Kamis (22/10/2020). (istimewa)

"Air hujan yang bisa ditampung di drainase kita yaitu 150 milimeter (mm). Kalau di atas 150 mm maka banjir. Seperti gelas, gelas itu daya tampungnya 200 mm, tapi kalau dituangi satu liter, itu tumpah," kata dia.

Alat ukur itu, terang Anies, dapat menjadi tolak ukur volume air hujan yang berintensitas tinggi.

"Supaya tahu betul volume air hujan yang turun, sehingga bisa memprediksi," tuturnya.

"Kalau curah hujan di atas 150 mm sudah sangat lebat, sudah extream, jadi saya ingin kita sama-sama kampanyekan tentang ambang batas ini," jelasnya.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved