Pemprov DKI Jakarta Gelontorkan Rp 1 Triliun ke Dinas SDA untuk Penanganan Banjir

Pemprov DKI Jakarta mendapat pinjaman dana sebesar Rp 12,5 triliun dari pemerintah pusat melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Agus Himawan
Warta Kota/Fitruyandi Al Fajri
Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Juaini Yusuf saat meninjau lokasi pengerukan lumpur dan pelebaran Kali Adem, Penjaringan, Jakarta Utara pada Rabu (19/8/2020) siang. Dinas SDA DKI Jakarta telah menggalakkan program Grebek Lumpur sejak April 2020 lalu untuk mengantisipasi genangan di Ibu Kota. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta mengucurkan dana pinjaman pemulihan ekonomi nasional (PEN) sekitar Rp 1 triliun untuk menangani banjir di Ibu Kota tahun 2020. Duit itu dialokasikan kepada Dinas Sumber Daya Air (SDA) untuk berbagai proyek yang berkaitan dengan banjir.

“Persisnya kalau nggak salah untuk banjir itu di atas Rp 1 triliun,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI pada Kamis (22/10/2020).

Ariza memaparkan, duit sebanyak itu akan dialokasikan untuk berbagai proyek misalnya program pengerukan sampah, pembangunan drainase, perbaikan pompa dan pembebasan lahan. Dia berharap, dana pinjaman yang dikucurkan itu dapat diserap maksimal sehingga banjir dapat dikurangi.

Baca juga: Ramalan Zodiak Jumat 23 Oktober 2020 Leo Raih Hasil Luar Biasa, Aries Kecewa, Cancer Tonggak Penting

Baca juga: YLKI: Pemerintah Maupun Dunia Usaha Harus Menyediakan KBRL Dengan Harga Terjangkau

“Terkait pompa itu selalu ada perbaikan atau revitalisasi. Selalu ada juga yang baru, karena kalau berbicara pompa di Jakarta sekalipun kita punya pompa dalam jumlah yg banyak, yah jumlahnya masih kurang,” jelasnya.

“Setiap tahun kami selalu menambah pompa, setiap tahun kami selalu memperbaiki atau melakukan revitalisasi pompa. Di dunia atau semua negara-negara yang mengalami banjir yah pasti salah satunya mengendalikan pompa, selain program-program lainnya,” tambahnya.

Pemprov DKI Jakarta mendapat pinjaman dana sebesar Rp 12,5 triliun dari pemerintah pusat melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero). Dana sebanyak itu diberikan secara bertahap sampai 2022 mendatang.

Namun untuk tahun 2020 ini, jumlah duit yang diterima sebesar Rp 3,2 triliun. Sebanyak Rp 1 triliun di antaranya untuk penanggulangan banjir, sedangkan sisanya Rp 2,2 triliun untuk infrastruktur transportasi dan kebudayaan.

Baca juga: VIDEO Bawaslu Kota Tangsel Sebut Semua Pasangan Calon Saling Melaporkan Pelanggaran Lawannya

Baca juga: Bawaslu Terima 30 Laporan Pelanggaran Pilkada, Unsur Pidana Ditemukan Dalam Kampanye Ben-Pilar

Rinciannya, peningkatan infrastruktur pengendalian banjir Rp 1.008.275.517.009; peningkatan infrastruktur peningkatan layanan air minum Rp 14.911.954.000; peningkatan infrastruktur pengelolaan sampah Rp 91.675.000.000.

Kemudian peningkatan infrastruktur transportasi Rp 768.141.022.694; peningkatan infrastruktur pariwisata dan kebudayaan (TIM) Rp 200.000.000.000; peningkatan infrastruktur olahraga (JIS) Rp 1.182.000.000.000. Dengan demikian totalnya adalah Rp 3.265.003.493.703.

Sebelumnya, disebutkan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Perubahan DKI Jakarta tahun 2020 mengalami defisit akibat pandemi Covid-19. Semula APBD murni 2020 ditetapkan sekitar Rp 87,9 triliun, namun saat APBD-P diprediksi menurun jadi Rp 57 triliun.

“Di tahun 2020 itu Rp 57 triliun untuk APBD-P nya, dari Rp 87,9 triliun. Jadi memang (APBD) mengalami kontraksi cukup besar sekitar 46 persen,” kata Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra Mohamad Taufik.

Baca juga: Bikin Heboh! Flash Sale Mister Aladin Tebar Diskon Hotel 40 Persen

Baca juga: Thomas Mueller Penyerang Bayern Munich Layak Dipanggil Joachim Low Lagi

Menurutnya, nilai APBD-P sekitar Rp 57 triliun itu sudah termasuk pinjaman dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari pemerintah pusat sebesar Rp 3,2 triliun. Sebetulnya, DKI mengajukan dana pinjaman kepada pemerintah pusat mencapai Rp 12,5 triliun, namun dana dicairkan secara bertahap di setiap tahun sampai 2022 mendatang.

“Kami dapat pinjaman PEN, dari situ kami dalami dan tahun ini dapat Rp 3,2 triliun. Itu akan dipakai untuk enam kegiatan,” ujarnya.

“Nanti ada infrastruktur kebudayaan dan sejumlah proyek-proyek yang ditetapkan 2020 lalu, namun terkendala karena Covid-19. Nah itu dibiayai memakai PEN,” tambahnya.

Dia mencontohkan, sejumlah proyek yang didanai memakai pinjaman dari pusat adalah pembangunan Jakarta International Stadium (JIS), pembebasan lahan Kali Ciliwung maupun di proyek underpass dan flyover. “Contoh Flyover di Lenteng Agung dan Tanjung Barat yang sudah 90 persen lebih berjalan, tiba-tiba terhenti. Itu dibiayai PEN juga,” ungkapnya.

Baca juga: 6.708 Pelaku UMKM di Kota Tangsel Telah Lolos Verifikasi dan Layak Terima Banpres Rp 2,4 Juta

Baca juga: Pembunuh Ditangkap, Kerabat Presiden Jokowi Dihabisi di Kandang Ayam Pakai Linggis lalu Dibakar

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved