Baterai iPhone 12 Terkuras 20 Persen Lebih Cepat di Jaringan 5G Dibanding 4G, Android Ungguli Apple

IPhone 12 bertahan selama 10 jam dan 23 menit saat digunakan pada jaringan 4G, tetapi hanya bekerja delapan jam 25 menit jika dipakai di jalur 5G.

Samsung Galaxy S20 Plus bertahan 10 jam dan 31 menit melalui 5G, yang hampir 1,5 jam lebih lama dibanding iPhone 12 Pro.

WARTAKOTALIVE.COM - Deretan iPhone 12 telah resmi diluncurkan Apple pekan lalu. Salah satu perbedaan yangg mencolok dengan suksesornya, iPhone 11, adalah adanya dukungan jaringan 5G.

Saat meluncurkan ponsel ini, Apple mengumumkan bahwa iPhone 12 memiliki fitur chip nirkabel 5G yang akan meningkatkan kecepatan untuk unduhan yang lebih cepat.

Selain itu, streaming berkualitas lebih tinggi dan permainan responsif yang lebih baik.

Namun kenyataannya, sebuah studi baru menunjukkan bahwa hal itu 'ada harga'nya.

Tom's Guide menemukan bahwa masa pakai baterai iPhone 12 terkuras 20 persen lebih cepat jika digunakan pada jaringan 5G dibanding saat di 4G.

Baca juga: Dibekali Chip A14 Bionic, Skor AnTuTu iPhone 12 Kalah dari ROG Phone 3, Mi 10 Ultra, dan Find X2 Pro

Baca juga: Menengok Kamera iPhone 12 Series dari Model Mini hingga Pro Max, Ini Fitur Unggulan dan Perbedaannya

Bagaimana diujicobanya?

Pengujian dilakukan dengan menjelajahi web dan membuka situs baru di smartphone setiap 30 menit hingga baterainya mati.

Setelah pengujian, smartphone bekerja selama 10 jam 23 menit dengan 4G, tetapi hanya delapan jam 25 menit dengan 5G.

Tugas yang sama dilakukan pada iPhone 11, yang mengungkapkan handset 2019 bertahan selama 11 jam dan 16 menit melalui 4G - mengungguli smartphone Apple terbaru sama sekali.

Baca juga: Ini Persamaan dan Perbedaan Spesifikasi Lengkap iPhone 12, Mini, Pro, dan Pro Max, plus Harganya

Baca juga: Ngga Sabar Ingin Beli Apple iPhone 12 di Singapura? Ingat, Ada Pajaknya Lho! Begini Cara Hitungnya

Laporan lain mencatat jaringan 5G hanya digunakan untuk koneksi data dan belum dapat melakukan panggilan telepon dan pesan.

Itu berarti, handset harus berjalan di setidaknya dua jaringan untuk bisa melakukan semua fungsi.

Nah, itulah yang mengakibatkan cepat low-batere.

Demikian dailymail.co.uk, Kamis (22/10/2020), yang dilaporkan kembali oleh Wartakotalive.com.

Baca juga: Harga Rp 899 Ribu, Advan Nasa Plus buat Siswa Belajar Online, Gratis Internet 360GB dan Kelas Pintar

Baca juga: Harga Rp 4,9 Juta, Tablet Samsung Galaxy Tab A7 Pas buat Belajar Online, Urusan Kerjaan, dan Hiburan

Beri manfaat tapi menguras baterai

Saat peluncuran, CEO Tim Cook membahas manfaat memiliki 5G, baik untuk membagikan segalanya hingga streaming video untuk lebih banyak privasi.

'Setiap generasi teknologi seluler di iPhone telah memungkinkan inovasi terobosan dan peluang yang sama sekali baru bagi pengembang kami dan tentu saja pengguna kami,' kata Cook dalam acara peluncuran  virtual tersebut.

'Bagi banyak orang, ini semua menjadi nyata dengan 5G datang ke iPhone,' imbuhnya.

Namun, hasil penelitian Tom menunjukkan bahwa meskipun jaringan dapat memberikan sejumlah manfaat, di  sisi lain juga akan menguras masa pakai baterai lebih cepat daripada jaringan 4G.

Baca juga: Dijamin Tidak Terblokir, IMEI Xiaomi Poco X3 NFC Sudah Terdaftar, Simak Spesifikasi dan Harganya

Baca juga: Keunggulan Lengkap Xiaomi Poco X3 NFC The Real Mid-Range Killer, Harga Rp 2,99 Juta via ShareSave

Sementara itu, kalau menurut Samsung, Alasan 5G ditemukan menguras ponsel lebih cepat adalah karena smartphone yang mampu mendukung jaringan terhubung ke beberapa jaringan secara bersamaan.

Jaringan 5G saat ini digunakan untuk koneksi data dan belum mampu melakukan panggilan telepon dan pesan, oleh karena itu perangkat perlu terhubung ke jaringan untuk tugas-tugas ini.

Laporan tersebut mengatakan pengujian dilakukan menggunakan iPhone 12 dan iPhone 12 Pro.

Pengguna menjelajahi web secara terus menerus dengan kecerahan layar 150 nits dan membuka situs baru setiap 30 detik menggunakan 5G dan 4G hingga baterai benar-benar habis.

Hasil untuk iPhone 12 Pro menunjukkan handset bertahan 11 jam 14 menit pada 4G dan hanya sembilan jam enam menit saat terhubung ke 5G.

Masa pakai baterai iPhone 12 dan iPhone 12 Pro menghabiskan sekitar 20 persen lebih cepat saat menggunakan 5G.

Baca juga: OPPO Art Jakarta Virtual 2020, Pemeran Virtual Karya Seni Rupa, Tetap Bermakna di Tengah Pandemi

Baca juga: Harga Rp 2,1 Juta, Oppo A15 Triple Camera Chipset Mediatek Helio P35 Meluncur, Ini Spesifikasinya

Android lewati Apple

Tom juga menguji smartphone Android dan menemukan bahwa mereka melampaui kinerja perangkat baru Apple.

Samsung Galaxy S20 Plus bertahan 10 jam dan 31 menit melalui 5G, yang hampir 1,5 jam lebih lama dibanding iPhone 12 Pro.

Sementara itu, OnePlus 8T mengungguli kedua smartphone Apple.

Waktu proses Android adalah 10 jam 49 menit pada 60Hz dan sembilan jam 58 menit pada 120Hz - keduanya menggunakan 5G.

"Secara keseluruhan, masa pakai baterai iPhone 12 dan iPhone 12 Pro lebih buruk daripada 5G, setidaknya saat menjelajahi web," tutur Tom's Guide.

"Jadi, Anda mungkin ingin beralih ke 4G secara manual dalam beberapa kasus untuk menghemat daya ekstra," imbuhnya.

Apple belum matang, tapi masih yang terbaik

Mungkin, Apple telah menjelaskan tentang smartphone produknya yang didukung 5G, tetapi gagal memberi tahu pelanggan mengapa mereka membutuhkan jaringan itu sekarang.

Seperti Verizon dan T-Mobile yang telah merilis teknologi seluler generasi berikutnya di area tertentu, tetapi sebagian besar kualitasnya bergantung pada lokasi pengguna.

Sebab, sebagian besar sistem masih 'dalam pembangunan' dan ini bisa memakan waktu lima sampai tujuh tahun untuk sempurna.

Thomas Husson, wakil analis utama di Forrester, mengatakan, "5G saja tidak cukup matang untuk membenarkan tingkat premium iPhone baru, tetapi pada saat yang sama Apple berada di posisi terbaik untuk memulai permintaan konsumen akan ponsel 5G."

"(Maka) Apple kemungkinan akan mempertahankan kepemimpinan di pasar smartphone kelas atas dengan menambahkan kinerja dan kemudahan penggunaan ke rangkaian perangkat andalannya yang baru itu" tuturnya.

"Sementara peningkatan konektivitas akan menjadi masalah bagi negara-negara di mana 5G mendapatkan daya tarik (tapi belum didukung jaringan), di samping soal pengalaman kecepatan dan detail desainnya," imbuh Thomas Husson.