Omnibus Law

Penjelasan Prabowo Soal Kontroversi UU Ciptaker, Dalang Kerusuhan, Hingga Tudingan Tak Lagi Lantang

Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi sorotan terkait pro-kontra UU Cipta Kerja. Ia pun jawab tudingan

KompasTV
Prabowo Subianto saat menjelaskan berbagai kontroversi UU Cipta Kerja hingga tudingan dirinya tak lagi lantang. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi sorotan terkait pro-kontra pengesahan UU Cipta Kerja.

Ia pun menjawab dengan tenang berbagai tudingan yang mengarah kepadanya hingga mencurigai ada dalang dibalik demo anarkis.

Yang pertama tudingan bahwa ia tak lagi lantang setelah masuk ke kabinet Joko Widodo.

Baca juga: Anggota TNI Dikerahkan Malam Hari, Massa Pendemo Membubarkan Diri, Ada yang Cium Tangan Pula

Baca juga: Beredar Video Aksi Penjarahan dan Perusakan di Thamrin City, Ini Penjelasan Kapolsek Tanah Abang

Menanggapi hal tersebut, Prabowo mengatakan bahwa seorang pemimpin harus pandai menempatkan diri.

"Lantang? Wah... Jadi begini. Kita sebagai pemimpin, kita harus mengerti, dan kita harus tahu ya kan, peran apa, di saat apa, dengan cara apa. Jadi itu kita harus pandai untuk memilih. Tetapi nilai-nilai tidak berubah, cita-cita tidak berubah," kata Prabowo dalam wawancara eksklusif yang disampaikan oleh DPP Partai Gerindra (12/10/2020).

Prabowo juga menyatakan bahwa ia menjadi Menteri Pertahanan saat ini adalah demi cita-citanya saat Pilpres 2019 lalu, yaitu memberi kontribusi demi kemajuan bangsa.

Baca juga: Jadwal Belajar dari Rumah TVRI Rabu 14 Oktober dan Link Live Streaming dari PAUD Hingga SMA

"Jadi waktu saya di luar pemerintah, saya calon presiden, ya saya menyampaikan cita-cita saya, nilai-nilai saya melalui program, melalui manifesto perjuangan," kata Prabowo.

"Tapi cita-cita yang saya perjuangkan tidak berubah. Nah begitu saya memutuskan bahwa demi kepentingan bangsa dan negara supaya Indonesia kuat, kita harus ada ketenangan,

Kita harus ada stabilitas, kita harus ada persatuan, kita harus ada kerukunan karena negara kita sudah dari zaman dahulu, ratusan tahun sebelum kita punya Republik Indonesia, Nusantara ini ratusan tahun kita diganggu. Kenapa, karena kita ini kaya," ucap Prabowo.

Baca juga: Rumah Warga Pisangan Lama Pulogadung Kebakaran Rabu (14/10) Dini Hari

Dalang Kerusuhan

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meyakini ada dalang dalam kerusuhan pada Demo menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja pada Kamis, 8 Oktober 2020 lalu.

"Jadi coba itu anak-anak itu, pikirkan. Saya nggak yakin ya itu dari para mahasiswa dari para pemuda. Ini pasti ada dalangnya. Ini pasti anasir-anasir ini, ya kan. Ini pasti anasir yang dibiayai oleh asing.

Nggak mungkin seorang patriot mau bakar milik rakyat. Kalau mau demo silakan. Demokrasi itu boleh demo.

Masak bakar milik rakyat? Benar nggak? Kalau sudah begitu kita harus sangat-sangat waspada. Jadi ini sikap saya," jelas Prabowo. 

Ia juga meminta kepada para buruh dan pendemo lainnya agar tak emosional terlebih dulu.

"Ini yang harus disadari oleh teman-teman, kawan-kawan buruh. Jangan emosional, jangan cepat marah, jangan mudah untuk mau bikin aksi massa sehingga munculnya adalah vandalisme.

Kalau nanti yang dibakar sarana umum, itu kan dibangun dengan uang rakyat, untuk kepentingan rakyat. Dibakar," ujar Prabowo.

Baca juga: Live Streaming Timnas U-19 Indonesia vs Makedonia Utara di Mola TV dan Net TV Pukul 19.40 WIB

Prabowo meminta kepada pihak yang tidak puas dengan Omnibus Law UU Cipta Kerja ini bisa mengguggatnya ke Mahkamah Konstitusi dengan Judicial Review.

Tentang UU Cipta Kerja

roses pengesahan Omnibus Law RUU Cipta Kerja oleh DPR RI melalui rapat paripurna Senin (5/10/2020) dinilai sangat cepat dilaksanakan.

Banyak pihak yang mempertanyakan mengapa pengesahan UU Cipta Kerja dilakukan bisa secepat ini padahal Indonesia tengah mengalami pandemi Covid-19.

Ketua DPP Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pun angkat bicara mengenai cepatnya pengesahan UU Cipta Kerja.

Prabowo mengatakan, adanya kasus Covid-19 di Gedung DPR/MPR RI menjadi alasan DPR mempercepat rapat paripurna untuk mengesahkan RUU Cipta Kerja menjadi undang-undang.

"Jadi saya bisa pahami kalau ada pihak yang ingin mempercepat itu. Tapi kan proses dijalankan, kenapa dimasalahkan, tidak ada masalah itu," kata Prabowo dalam wawancara khusus yang dirilis DPP Gerindra, Senin (12/10/2020).

Baca juga: Gelandang Persija di Timnas U-19 Indonesia Belum Tentu Diturunkan Lawan Makedonia Utara

Prabowo mengatakan, Gedung Parlemen rawan terjadi penularan Covid-19 karena kegiatan anggota dewan selalu melibatkan banyak orang.

Prabowo mengaku kehilangan salah satu anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.

Seperti diketahui, anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra Soepriyatno meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta, Jumat (9/10/2020) setelah sebelumnya terpapar Covid-19.

"DPR termasuk klaster Covid-19 yang sangat rawan, banyak yang kena. Saya baru salah satu kehilangan anggota kader gerindra terbaik. Ini kan ada pertimbangan, supaya cepet reses," ujar dia.

Lebih lanjut, terkait pembahasan RUU Cipta Kerja, Prabowo mengatakan, telah meminta fraksi Partai Gerindra untuk mencermati pasal dan klaster untuk selalu mengutamakan kepentingan rakyat.

"Kami ini kan selalu memihak rakyat, dan mungkin banyak yang kesel sama kami, seolah Gerindra tidak mendukung rakyat. Enggak. Kami mendukung rakyat melalui cara yang kami pilih, dengan nilai-nilai yang sama," kata dia.

Baca juga: Kabupaten Tangerang Usung Sejarah Baru Semangat Baru sebagai Tema Peringatan Hari Jadi ke-388

Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin mengatakan, berdasarkan data yang diterimanya, ada 18 anggota DPR yang terpapar Covid-19.

Kondisi tersebut menjadi alasan DPR RI memutuskan untuk mempercepat mulainya masa reses yang berimbas pada dipercepatnya pengesahan RUU Cipta Kerja menjadi UU.

"Ini makanya kan resesnya dipercepat, supaya enggak penyebaran (Covid-19)," kata Azis di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (6/10/2020) dilansir Kompas TV.

"Delapan belas anggota DPR (terpapar Covid-19), selebihnya staf anggota dan lain-lainnya," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas TV dengan judul Rusuh Demo Omnibus Law, Prabowo: Ini Pasti Ada Dalangnya!

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved