Berita Jakarta

Terekam CCTV, Sekelompok Pemuda Tawuran Pakai Sajam di Warakas Gara-gara Masalah Sepele

Sekelompok pemuda terlibat tawuran di Jalan Warakas I, Gang 12 RT 13 RW 01, Kelurahan Warakas, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: PanjiBaskhara
Istimewa
Terekam melalui kamera Closed Circuit of Television (CCTV), aksi tawuran antar kelompok pemuda terjadi di Jalan Warakas I, Gang 12 RT 13 RW 01, Kelurahan Warakas, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (12/10/2020) 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sekelompok pemuda terlibat tawuran di Jalan Warakas I, Gang 12 RT 13 RW 01, Kelurahan Warakas, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta UtaraSenin (12/10/2020).

Aksi tawuran antar kelompok pemuda di Warakas ini terekam jelas di kamera Closed Circuit of Television (CCTV).

Diketahui, tawuran antar kelompok pemuda di Warakas tersebut dengan menggunakan senjata tajam (sajam).

Video berdurasi 2 menit itu memperlihatkan antar kelompok pemuda saling serang dengan sajam seperti parang dan celurit.

Baca juga: Terlibat Tawuran, 5 Pemuda di Kalibaru Diamankan Polisi

Baca juga: Polresta Depok Bekuk Tiga Pelaku Tawuran yang Tewaskan Seorang Remaja di Depok, Total 11 Orang

Baca juga: Tertinggal Saat Tawuran, Satu Remaja Tewas Dikeroyok dan Kena Sabetan Sajam, 2 Orang Dibekuk Warga

Aksi tawuran berakhir setelah ada warga membubarkan tawuran itu.

Seorang warga, Apip Suherlan (30) mengatakan aksi tawuran tersebut terjadi sekitar pukul 14.00 WIB.

Ketika itu dirinya yang menjaga toko pakaian, dikagetkan suara berisik dari kedua kelompok pemuda.

"Tadi ada tawuran di sini, kejadiannya sekitar jam 14.00 WIB. Kayaknya sih karena salah paham aja," ucap Apip, Senin (12/10/2020).

Menurut Apip Suherlan (30), sebelum tawuran, ada seorang pemuda yang mendatangi bengkel di jalan tersebut untuk mengambil motornya yang sedang diservis.

"Awalnya itu ada dua orang ke bengkel mau ambil motor, cuman pulangnya salah bawa motor," kata Apip.

Tidak lama berselang, pemuda yang salah bawa motor itu kembali ke bengkel.

Pada saat itu lah terjadi cekcok antara pemuda tersebut dengan pemuda lainnya yang sedang berada di bengkel.

Akhirnya, pemuda yang ternyata warga Kampung Bahari itu memanggil teman-temannya, kemudian menyerang kelompok pemuda yang berada di bengkel wilayah Warakas itu.

"Nggak lama dia balik lagi, cuman pas diinterogasi nggak tahu ada salah kata atau apa. Yang bawa motor itu marah, bawa pasukan ke sini," kata Apip.

Aksi tawuran antar pemuda itu baru berhenti setelah warga setempat dibantu petugas Satpol PP membubarkan pertikaian tersebut.

Beruntung tidak ada korban jiwa akibat aksi tawuran itu.

"Cuman ada yang lecet doang. Yang kena bacok nggak ada," tutur Apip.

Terlibat Tawuran, Lima Pemuda di Kalibaru Diamankan Polisi

Sebanyak lima orang pemuda terlibat aksi tawuran di Jalan Rekreasi, RW 01 Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Minggu (4/10/2020).

Dikatakan Kapolsek Cilincing Kompol Imam Tulus Budiono, kelima pemuda tersebut langsung diamankan polisi.

Mereka diamankan ke Mapolsek Cilincing karena kedapatan terlibat langsung aksi tawuran yang meresahkan warga setempat.

"Mereka diamankan karena tawuran. Jadi kita ambil, biar tidak terjadi keributan lagi," katanya Imam, pada Senin (5/10/2020).

Kelima pemuda itu diamankan usai diterimanya laporan warga terkait aksi tawuran.

Petugas lalu menindaklanjuti dengan ke lokasi dan mendapati para pelaku aksi tawuran telah dikepung warga.

Setelah diamankan oleh aparat kepolisian, mereka kemudian dikembalikan kepada orangtua masing-masing.

Pasalnya polisi tidak menahan mereka karena para pelaku masih di bawah umur.

"Kita kembalikan kepada orangtuanya masing-masing, dan juga bikin pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya kembali," kata Imam.

Menurut Imam, aksi tawuran terjadi hanya karena akibat masalah sepele seperti saling ejek.

Apalagi mereka yang terlibat tawuran sering nongkrong di lokasi kejadian.

"Yang penting kita pulangin, gitu aja," ucap Imam.

Polisi Tantang 18 Bocah Berani Tawuran untuk Uji Nyali di Gedung Angker Palmerah

Berani gelar tawuran, 18 pemuda di Palmerah ditantang uji nyali di gedung angker.

Tantangan itu diujarkan sendiri oleh Wakapolsek Palmerah AKP Bachrun.

Belasan pemuda berjejer berdiri di depan Polsek Palmerah.

Mereka merupakan pemuda yang kerap gelar tawuran di kawasan Kota Bambu Utara, Kota Bambu Selatan, dan Jatipulo.

Mereka ditangkap Rabu (30/9/2020) malam saat hendak menggelar tawuran.

Di situ para pemuda berusia 14 tahun sampai 18 tahun itu diminta untuk hormat kepada bendera.

Usai hormat, Wakapolsek Palmerah AKP Bachrun menantang para bocah itu untuk uji nyali.

Para bocah itu ditantang uji nyali di Gedung Polsek Palmerah yang sudah berdiri sejak zaman Belanda.

"Kalian beraninya tawuran saja tengah malem.

"Coba kalau uji nyali di gedung angker depan ini berani tidak?" tantang Bachrun di depan Gedung Polsek Palmerah Kamis (1/10/2020).

Para pemuda itu pun tertegun mendengar tantangan Bachrun.

Bachrun pun bercerita tentang keangkeran gedung yang sudah masuk ke dalam cagar budaya DKI Jakarta itu.

Menurut Bachrun bukan menjadi hal aneh jajarannya mendengar suara-suara makhluk ghaib di gedung yang terletak di Jalan Palmerah Barat itu.

"Pernah ada anggota saya yang mendengar orang menyapa 'selamat malam Pak'.

"Saat dicari orangnya enggak ada," kisah Bachrun.

Maka dari itu Bachrun menantang bocah-bocah itu untuk menginap semalam di Gedung Polsek Palmerah.

Menurutnya uji nyali harusnya bukan disalurkan dengan cara-cara negatif seperti tawuran.

"Ini kalau kalian bisa hadepin makhluk ghaib baru bisa dibilang hebat dan jagoan," tantang Bachrun.

Diberitakan sebelumnya di hari Pancasila Polsek Palmerah tangkap 18 pemuda yang kerap menggelar tawuran.

Mereka ditangkap dan diminta mencuci kaki orang tuanya.

Kapolsek Palmerah Kompol Supriyanto mengatakan pihaknya sebenarnya sudah rutin menjaga kawasan Kota Bambu Utara, Kota Bambu Selatan, dan Jatipulo.

Penjagaan itu sebagai bentuk pencegahan aksi tawuran yang kerap dilakukan pemuda setempat di kawasan tersebut.

Namun demikian lama kelamaan para anak muda itu terkesan kerap meledek polisi.

Mereka kerap menggelar tawuran jika wilayah itu tidak dijaga polisi.

"Terus terang selama dijaga Palmerah aman terkendali, tapi kadang para pemuda itu meledek juga.

"Enggak ada polisi mereka muncul," ujar Supriyanto dalam keterangan persnya Kamis (1/10/2020).

Akhirnya diputuskanlah polisi melakukan penangkapan ketika gerombolan pemuda itu kembali berkumpul di tengah PSBB, Rabu (30/9/2020).

Mereka berkumpul di Gang Mawar, Kota Bambu Utara, Palmerah.

Rencananya mereka mau menggelar tawuran.

Hal itu diketahui dari instagram masing-masing geng yang sudah saling ejek di media sosial.

Berangkat dari informasi tersebut, polisi mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).

Hasilnya ditemukan 18 pemuda yang tengah bersiap untuk tawuran.

"Rata-rata pelaku tawuran masih bocah antara 14 tahun sampai 17 tahun," jelas Supriyanto.

Sebagian mereka ada yang masih sekolah, namun sebagian lagi ada yang sudah tidak lanjutkan ke sekolah.

Bagi pelaku yang masih sekolah, Polsek mendata kartu jakarta pintar (KJP) mereka.

Nantinya polisi akan mengajukan penghentian pencairan dana KJP kepada pihak sekolah.

Selain itu pihak polisi juga akan membina pelaku di bawah umur itu agar tidak mengulang kesalahan yang sama.

"Apalagi ini kan 1 Oktober, Hari Pancasila, jadi biar termenung, biar jiwa nasionalisme tumbuh," jelas Supriyanto.

Sebagai hukumannya, anak-anak nakal itu diminta untuk mencuci kaki orang tuanya.

Hal itu sebagai permintaan maaf mereka karena telah menjadi anak yang nakal.

"Setelah mencuci kaki orang tuanya mereka tersedu-sedu, mereka teringat akan orang tua yang merawat mereka," tandas Supriyanto. (JHS/M24/Wartakotalive.com)

Sumber: WartaKota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved