Omnibus Law
Sosok Indah Rizky Ariani alias Indah Mujyaer, Wanita Wig Merah yang Ikut Demo Menolak UU Cipta Kerja
Kini, sosok Indah Rizky Ariani alias Indah Mujyaer, seorang wanita berpakaian putih dan wig merah kini jadi perbincangan publik.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kini, sosok Indah Rizky Ariani alias Indah Mujyaer, kini jadi perbincangan publik.
Sebab, Indah Mujyaer ikut demo tolak UU Cipta Kerja Omnibus Law dengan mengenakan pakaian putih dan wig merah.
Diketahui, wanita berpakaian putih dan wig merah ini demo menolak Omnibus Law di halaman Kantor Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Jumat (9/10/2020).
Kehadiran wanita ini sempat mencuri perhatian para pendemo dan wartawan yang meliput aksi.
• Warga Raup Rezeki dari Sisa Kerusuhan Demonstrasi, Kertas Bekas pun Jadi untuk Sekadar Makan
• Sangkal Tudingan sebagai Penjilat, Ferdinand Hutahaen Isyaratkan Hengkang dari Partai Demokrat
• Mantan Ketua DPR Marzuki Alie Ungkap Ada Pasal Siluman di UU Cipta Kerja, Alasan Fasilitasi Demo?
Berbaur dengan para pendemo, wanita itu melarang mahasiswa yang demo bertindak anarki.
Dan yang menarik lagi, ia mentraktir makan para mahasiswa tersebut.
Lalu sapa sosok wanita menggunakan pakaian putih dan wig berwarna merah tersebut?
Nah ternyata wanita tersebut bernama Indah Rizky Ariani atau yang dikenal Indah Mujyaer, yang merupakan selebgram di Palembang dengan akun Instagram @indahrizkyariani_mujyaer.
Indah pun mengatakan, bahwa ia berpakaian putih dan menggunakan wig merah supaya menarik perhatian semua orang yang sedang melakukan demonstrasi.
Sebab jika berpakaian biasa saja, maka tidak akan menjadi spot centre untuk didengarkan.
"Kostum yang saya kenakan sudah seperti karakter saya yang melekat atau ciri khas, karena saya pernah menampilkan beberapa kali content parodi di instagram saya dengan selalu menggunakan baju tersebut," kata Indah, Sabtu (10/10/2020).
Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa apa yang dilakukannya tersebut sebenarnya tidak ada persiapan sama sekali, bahkan ide ini juga timbul baru semalam ketika melihat bentrokan antara mahasiswa dan polisi.

Selebgram Palembang Indah Mujair Bagikan Makanan dan Minuman Gratis Untuk Peserta Demo di Kantor Gubernur Sumsel (sripoku.com/chairul nisyah)
Dengan kata lain, idenya ini muncul secara dadakan.
"Bahkan saya baru memutuskan untuk berjalan ke lokasi 1 jam sebelum para mahasiswa melakukan aksi.
Karena memang kebetulan properti tersebut standby untuk shooting di beberapa comedi singkat.
Jadi saya pergunakan saja untuk datang dan secara tiba-tiba berorasi singkat," ungkapnya.

Indah Rizky Ariani atau yang dikenal Indah Mujyaer (Dok Pribadi)
Orasi-orasi yang Indah sampaikan pun cukup mengedukasi mahasiswa yang demo, sebab Indah menyarankan agar yang berdemo tidak anarki.
"Aku bukan polisi, aku bukan istri polisi, anak aku tidak ada yang polisi. Keluarga aku tidak ada yang polisi"
"tapi jangan mahasiswa sampai bentrok dengan polisi." Demikian penggalan yel-yel yang Indah sampaikan.
Menurut Indah ia yakini bahwa tidak ada yang salah dalam hal ini, mahasiswa mungkin sudah merasa terlalu lelah menyampaikan aspirasinya yang seperti diabaikan dan tidak didengarkan.

Indah Rizky Ariani atau yang dikenal Indah Mujyaer (Dok Pribadi)
Sementara polisi juga menggemban tugas berat, untuk memelihara keamanan selama berlangsungnya demonstrasi.
"Polisi hanya menjalankan tugas dengan sebaik baiknya, sebagai penegak hukum.
Ya pada intinya mahasiswa atau dalam hal ini katakanlah rombongan demonstran dan polisi adalah manusia yang sama-sama memiliki tugas, atau hak dan kewajiban yang sama atas Indonesia negara kita," katanya.
Menurut Indah, demonstrasi adalah hak kita seluruh rakyat indonesia untuk menyampaikan pendapat.
Tetapi jangan sampai anarki.
Dibutuhkan banyak warna untuk membuat dunia ini indah.
Dibutuhkan polisi sebagai orang yang menjaga ketertiban ini, maka jangan jadikan polisi sebagai kambing hitam kekesalan sebab tidak didengarkan.
Sebaliknya dibutuhkan mahasiswa sebagai tolok ukur kemajuan bangsa.
Di tangan mereka inilah estafet keberhasilan dan kesuksesan negara ini akan diteruskan.
"Pesan saya adalah jangan pernah merusak sebelanga susu sebab nila setitik.
Jika memang ada oknum mahasiswa yang berbuat salah atau mungkin oknum polisi yang berbuat keterlaluan, jangan disamaratakan.
Jika kita tidak suka dengan ranting pohon yang memiliki daun jelek atau busuk, potong rantingnya, bukan memotong pohon beserta seluruh akarnya," katanya.
Lalu terkait UU Omnibus Low menurut Indah, banyak pasal yang perlu ditinjau ulang sebab merugikan banyak lapisan masyarakat Indonesia.
Berikan juga penjelasan yang baik untuk masyarakat dengan alasan dan point sejelas-jelasnya.
Dengan adanya keterbukaan dan penjelasan yang baik, jika dirasa interpretasi antara pembuat undang undang dengan masyarakat berbeda maka jangan biarkan banyak orang turun ke jalan dan tidak mendapatkan jawaban apa-apa atas kebingungan ini.
Sementara itu terkait ia mentraktir para mahasiswa yang demo menurutnya, itu berlatar belakang dari beberapa hari yang lalu bahwa ia sedih sekali rasanya melihat mereka yang terlihat sangat lelah menyampaikan aspirasi di saat masa pandemi.
Mereka pasti mengorbankan banyak hal termasuk mereka mungkin mengorbankan kondisi ekonomi keluarga mereka secara pribadi.
"Apalagi seperti yang kita ketahui bahwa covid-19 ini telah membuat jumlah orang miskin melonjak pesat.
Ketika mereka mengorbankan banyak hal, lalu daripada saya berdiam diri saja di rumah, tanpa melakukan apa-apa, sementara saya juga tidak mampu seperti mereka anak-anak muda yang energik.
Jadi saya memberikan bantuan sesuai dengan kemampuan yang saya miliki," katanya.
Lalu habis uang berapa Indah mentraktir para mahasiswa yang demo di Kantor Gubernur Sumsel pada Jumat (9/10/2020).
"Saya anggap hari Jumat kemarin adalah bersedekah, baik kepada mereka mahasiswa yang membutuhkan makanan dan minuman, juga kepada mereka yang berjualan di sana," kata Indah, Sabtu (10/10/2020).
Indah mengatakan bahwa kebetulan ia juga memang aktivis yang selalu sering mengedukasi netizen untuk senantiasa bersedekah.
"Kalau uangnya dari uang penghasilan bisnis saya, saya anggap ikut mencicipi mereka jerih payah ini.
Sekaligus mengharapkan pahala dari Tuhan. Uang yang dikeluarkan tidak banyak, lebih dari Rp 5 juta dan tidak sampai Rp 10 juta," katanya.
Masih kata Indah, sebenarnya memang tidak perlu diumbarkan agar tidak menjadi riya yang mengurangi pahala.
Tapi dalam hal ini Indah justru ingin memotivasi orang yg mungkin berprofesi sama dengannya, untuk senantiasa menyisihkan uang seberapapun untuk bersedekah, kepada siapapun yang membutuhkan seperti yang ia lakukan kemarin.
"Saat saya mentraktir para mahasiswa yang sedang demo kemarin, saya melihat muka-muka kegembiraan seperti anak kecil yang dibelikan mainan.
Mereka makan dengan lahap, juga bersemangat mendengarkan nasehat dan edukasi dari saya," katanya.
Sementara itu menurut Indah makanan yang ia traktir semua makanan yang dijajakan pedagang yang ada di sana saat demo.
Seperti pempek ada beberapa unit sepeda, ada siomai, beberapa gerobak minuman, bahkan kerupuk.
"Tidak hanya untuk penjual makanan saya juga memberi mereka yang bertugas membersihkan jalan dari sampah-sampah yang ada.
Saya juga bahkan memarahi anak kecil yang kerja nya ikut-ikutan padahal seyogyanya mereka berada di rumah," katanya.
(Sripoku.com/Linda Trisnawati)
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul "Mengenal Sosok Wanita Berpakaian Putih dan Wig Merah di Tengah Demo Mahasiswa Tolak UU Cipta Kerja"