Omnibus Law

Siswi SMK Orasi Tolak UU Cipta Kerja: Jangan Mikirin Diri Sendiri, Emang Hidup Bapak Doang?

Massa demonstran gabungan dari buruh, mahasiswa, dan pelajar, memadati simpang Harmoni, Jakarta Pusat, Kamis (8/10/2020).

Nirmala Alifah Nur
Orator mengemukakan unek-uneknya dari mobil komando yang berada di tengah kerumunan massa demo, Simpang Harmoni, Jakarta Pusat, Kamis (8/10/2020). 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Massa demonstran gabungan dari buruh, mahasiswa, dan pelajar, memadati simpang Harmoni, Jakarta Pusat, Kamis (8/10/2020).

Polisi membuat barikade pertahanan untuk menahan massa yang berniat melintas ke kawasan patung kuda, Gambir, Jakarta Pusat

Orasi-orasi terus dilancarkan dari pihak buruh, mahasiswa, maupun pelajar.

Ada Dua Fraksi di DPR Tak Mau Lapor Anggotanya Positif Covid-19, Kenapa?

Seorang siswi SMK yang berasal dari Cikarang, Jawa Barat, mengambil alih mikrofon dalam mobil komando, untuk mengeluarkan unek-uneknya. 

Gadis bersuara nyaring ini sempat menyita perhatian pendemo juga aparat. 

Sebab, kata-kata yang ia ucapkan begitu polos dan lugas.

MAKI Duga Dikasih 100 Ribu Dolar Singapura karena Ungkap Banyak Kode di Kasus Djoko Tjandra

Dalam orasinya, ia mengaku mewakili suara pelajar, mahasiswa, dan buruh, untuk mengemukakan dampak dari UU Cipta Kerja yang telah disahkan. 

“Jangan mikirin diri sendiri pak, emang hidup bapak doang ?” ujar gadis itu sambil menunjuk ke arah aparat. 

Kemudian gadis itu melanjutkan, ia juga memikirkan nasib orang tuanya yang juga sama seperti buruh lainnya, merasa dirugikan dengan pengesahan UU Cipta Kerja. 

Pastikan Masih Ada di Hutan Tenjo Bogor, Polisi Lacak Keberadaan Cai Changpan Pakai Peralatan IT

“Bapak bisa denger saya bicara tidak? Kalau tidak, berarti bapak tidak punya kuping."

"Lihat itu bapak bawa senjata, kami di sini tangan kosong, tangan kosong dong pak kalau berani.” selorohnya. 

Sontak saja ucapannya membuat riuh massa demonstran, juga terdengar gelak tawa dari aparat. 

Tiap Wilayah Jakarta Dapat 13 Pompa Apung, Harga 1 Unit Rp 100 Juta, Sedot 50 Liter Air per Detik

Tidak lama setelah orasinya tersebut, massa tetap memaksa melanjutkan aksinya ke arah patung kuda.

Massa terus melempari petasan dan batu ke arah polisi.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved