Berita Jakarta
Manfaatkan Tanah Kosong, Pembangunan Embung di Kalideres Dimulai
Pembangunan embung di sejumlah kawasan rawan banjir di Jakarta Barat sudah dimulai. Dua embung yang lagi dibangun di Tegal Alur dan Semanan.
Penulis: Desy Selviany |
WARTAKOTALIVE.COM, KALIDERES -Pembangunan embung di sejumlah kawasan rawan banjir di Jakarta Barat sudah dimulai.
Dua embung yang sedang dibangun terletak di Tegal Alur dan Semanan, Kalideres, Jakarta Barat.
Kasudin Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Barat Purwanti mengatakan, pihaknya memanfaatkan dua tanah milik Pemprov DKI Jakarta di kawasan Jakarta Barat.
Lahan kosong itu itu berada persis di wilayah rawan banjir.
Seperti di Tegal Alur, pihak SDA memanfaatkan tanah seluas 3.000 meter di belakang Rumah Susun (Rusun) Tegal Alur.
Kawasan itu awal tahun 2020 sempat tergenang banjir berhari-hari karena hujan deras.
• Kerap Banjir Berhari-hari, Embung Seluas 5.000 Meter Rencananya Akan Dibangun di Kalideres
• Untuk Mengantisipasi Banjir Pemkot Jakarta Barat Bangun Embung di Beberapa Lokasi Rawan Banjir
"Setelah kami cek ternyata itu tanah milik Dinas Pertamanan. Akhirnya kami berkonsultasi dengan Wali Kota Jakarta Barat dan direstui untuk membangun embung d isitu," ujar Purwanti, Minggu (4/10/2020).
Nantinya, sekitar 2.000 meter luas tanah akan dijadikan embung sedalam tiga meter.
Sementara sisanya sekira 1.000 meter akan dijadikan taman atau ruang terbuka hijau.
Saat ini, kata Purwanti, pihaknya sudah mulai melakukan pembangunan.
Rencananya Minggu sore nanti dua alat berat milik SDA Jakarta Barat akan diletakkan di lokasi untuk mulai pengerukan tanah.
Harapannya, embung itu dapat menjadi solusi dalam mencegah banjir saat Kali Semongol meluap.
Selain itu, pihak SDA Jakarta Barat juga akan membangun embung di Semanan, Kalideres.
• Antisipasi Banjir Pemkot Jakarta Utara Keruk Lumpur Tebal di Waduk Pluit
• Antisipasi Banjir, 150 Karung Disiapkan untuk Angkut Lumpur dan Sampah di Semper Barat
Pemprov DKI Jakarta memiliki tanah seluas 4.000 meter di belakang Rusun Pesakih.
Di wilayah itu pernah mengalami kebanjiran setinggi dua meter awal Januari 2020.