Virus Corona Jabodetabek

Durasi Covid-19 Diperkirakan Masih Panjang, Begini yang Bisa Dilakukan Masyarakat Untuk Menangkalnya

Wijaya Andre menyampaikan, saat ini ada 150 hingga 160 kandidat vaksin di seluruh dunia sedang dilakukan uji klinis sebagai penangkal Covid-19.

AFP/Zydus Cadila
Seorang pekerja farmasi memperlihatkan vaksin yang dikembangkan perusahaannya untuk mencegah infeksi virus corona. Sejak Maret 2020, Covid-19 diketahui masih terus menyebar di Indonesia dan sampai saat ini belum reda. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Praktisi Farmasi Wijaya Andre menyarankan supaya masyarakat terus memperkuat imun tubuh sebagai penangkal Covid-19.

Sejak Maret 2020, Covid-19 diketahui masih terus menyebar di Indonesia dan sampai saat ini belum reda.

Wijaya Andre menyampaikan, saat ini ada 150 hingga 160 kandidat vaksin di seluruh dunia sedang dilakukan uji klinis sebagai penangkal Covid-19.

Vaksin virus corona Sputnik V buatan Rusia.
Vaksin virus corona Sputnik V buatan Rusia. (straitstimes.com)

Dari ratusan vaksin itu, sekitar 30 vaksin sedang di uji klinis fase 3. Uji klinis fase 3 ditujukan ke tubuh manusia.

Namun keefektifan vaksin tersebut belum bisa menjamin 100 persen mematikan virus karena upaya  pengembangan vaksin membutuhkan waktu paling lama sampai 10 tahun.

"Kita di Indonesia hanya perlu mengantisipasi Covid-19 karena durasinya diperkirakan masih panjang," kata Wijaya Andre berbincang, Sabtu (26/9/2020) malam.

Covid-19 Belum Reda di Indonesia, Begini Saran Praktisi Farmasi yang Bisa Dilakukan Masyarakat

Rektor IPB Ungkap Pentingnya Pasien Deklarasikan Diri Positif Covid-19, Awal Dapatkan Energi Positif

Saat itu Wijaya Andre berbincang bersama Alumni SMA Kolese de Britto Yogyakarta Angkatan 1998 yang sedang menggelar obrolan kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

Satu hal yang bisa dilakukan saat ini adalah, masyarakat tetap harus mematuhi protokol kesehatan dan mengikuti anjuran pemerintah.

Sambil rajin mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker, masyarakat juga disarankan supaya memperkuat imun tubuh masing-masing.

Konsumsi susu merupakan salah satu cara menjaga imunitas tubuh, terlebih di era New Normal.
Konsumsi susu merupakan salah satu cara menjaga imunitas tubuh, terlebih di era New Normal. (Istimewa)

"Konsumsi Vitamin C dan D3 (sinar matahari) dan Zinc. Ini bukan pengobatan Covid-19, tetapi upaya preventif," kata Wijaya Andre yang bekerja di salah satu perusahaan farmasi besar Indonesia ini.

Masyarakat, lanjut Wijaya Andre, terus diminta banyak istirahat di rumah dan mengonsumsi makanan sehat, baik buah-buahan dan sayuran.

"Kalau imun kita kuat, virusnya akan mati sendiri. Salah satu penghambat berkembangnya virus ya Vitamin C yang bisa mendukung imun tubuh," ujarnya.

Tips Rektor IPB Sembuh dari Covid-19: Hirup Uap Rebusan Minyak Kayu Putih Hingga Wajib Bahagia

KISAH Bima Arya Jadi Pasien Pertama Covid-19 di Bogor, Anggap Ujian Keimanan dan Dimensi Spiritual

Wijaya Andre menyatakan, sebelum benar-benar ada vaksin, hal-hal sederhana seperti diatas itu yang bisa dilakukan semua orang supaya tidak terinfeksi Covid-19.

"Kalau vaksinnya sudah ada dari pemerintah dan kalau ada tawaran, disarankan ikut. Itu solusi terbaik ditengah kondisi terburuk," kata Wijaya Andre.

Saat ini masyarakat diminta tidak fokus memikirkan vaksin yang disebutkan bisa mematikan Covid-19. "Sekarang lakukan saja apa yang bisa dilakukan dan terus berpikiran positif," ucap Wijaya Andre.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved