Bisnis

Optimalkan Layanan Digital, Laba Bersih Maybank Naik 7 Persen Jadi Rp 809,7 Miliar pada Semester I

Terlepas dari kondisi pasar yang kurang kondusif, Maybank telah berhasil membukukan hasil positif dalam enam bulan pertama 2020.

Penulis: Mochammad Dipa | Editor: Fred Mahatma TIS
Istimewa
Jajaran Direksi PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia atau Perseroan) menyampaikan perkembangan terkini serta kinerja Perseroan per akhir semester pertama 2020 dalam paparan publik (public expose) melalui virtual yang digelar, Kamis (24/9/2020). 

"Tapi jika usahanya telah berhenti dan sebelum Covid-19 sudah bermasalah, tidak akan di restrukturisasi. Kami lebih case by case,” imbuhnya.

Dipaparkan pula, debitur bermasalah di Maybank karena Covid-19 cukup banyak.

Sebagian besar berasal dari sektor manufaktur yang suplainya bergantung pada impor, produknya tidak terkait dengan kebutuhan pokok, serta penjualannya berorientasi ekspor.

“Selain itu, produknya yang dijual juga bukan produk kebutuhan dasar, seperti consumer good. Apalagi yang orientasi ekpor, karena kan demand dari luar itu menurun,” ungkap Effendi.

Restrukturisasi kredit Rp 14 triliun

Efendi menyebutkan, sejak April hingga 22 September, Maybank telah mengidentifikasi restrukturisasi kredit sebesar Rp 19 triliun dan yang sudah disetujui telah mencapai Rp 14 triliun.

“Untuk restrukturisasi kredit yang sedang dalam proses mencapai Rp 5 triliun,” sebutnya.

Menurutnya, dari mulai April hingga Juni 2020, merupakan puncaknya nasabah mengajukan restrukturisasi.

Selanjutnya jumlah nasabah mulai landai dan cenderung flat.

Adapun restrukturisasi kredit yang dilakukan Maybank ke masing-masing debitur hanya maksimal enam bulan meskipun POJK 11 berlaku hingga Maret 2021.

Sehingga debitur-debitur tersebut masih akan masuk dalam kolektabilitas lancar tahun ini dan belum akan ada yang masuk NPL.

“Debitur yang berpotensi tidak bisa bangkit usahanya baru akan kelihatan tahun depan.  Dengan begitu, Maybank memperkirakan NPL sampai akhir tahun akan ada turun dari posisi Juni 2020,” ungkap Effendi.

Penyaluran kredit

Sementara, penyaluran kredit Maybank secara konsolidasi per Juni 2020 tercatat Rp 115,7 triliun atau turun 14,6 persen secara year on year (YoY).

Untuk mengantispasi risiko kredit, bank ini akan mengalokasikan pencadangan sampai akhir tahun sama seperti posisi bulan Juni. 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved