Kasus Aborsi Ilegal
6 Fakta Klinik Aborsi di Cempaka Putih, Biaya Operasi Rp 5 Juta, Total Keuntungan Capai Rp 10 Miliar
Dari sana diamankan 10 orang pengelola dan karyawan klinik termasuk seorang dokter dan satu perempuan yang baru saja mengaborsi janinnya.
Penulis: Budi Sam Law Malau |
Nantinya, pelanggan diminta mendatangi klinik usai membuat janji.
"Bagaimana cara mereka menarik pasien? Itu melalui website. Ada 1 website, website itu adalah klinikaborsiresmi.com," ucap Yusri.
Selesai pasien membuat janji, pihak klinik akan menghubungi pasien untuk datang ke klinik untuk dilakukan penindakan.
• Menparekraf Wishnutama Kusubandio Tinjau Kesiapan Hotel untuk Isolasi Pasien Covid-19
"Caranya akan diperiksa dulu pasien yang akan aborsi untuk memastikan berapa umur janinnya," beber Yusri.
Langkah ini untuk menentukan seperti apa tindakan yang dilakukan dokter. Bisa dibilang, inilah tahap pemeriksaan awal.
"Kalau memang bisa diaborsi, akan dilakukan tindakan diaborsi," lanjut dia.
Dalam hal ini Polda Metro Jaya akan berkoordinasi dengan Kementerian Kominfo, selain itu meningkatkan patroli cyber.
"Karena ini sangat terbuka sekali di website tersebut," ungkapnya.
5 Janin Dibawah 14 Minggu
Pihak Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan klinik aborsi yang beroperasi sejak 2017 ini hanya menerima pasien atau mengaborsi janin bayi yang berusia maksimal 14 Minggu.
"Janin di atas 14 Minggu, klinik ini tak mau atau tak bisa mengaborsinya.
Sebab aborsi yang dilakukan dokter DK di klinik ini, menggunakan vacum untuk menyedot janin bayi dan dibuang ke kloset kamar mandi pasien," kata Yusri dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Rabu (23/9/2020).
Polisi menyita 1 set alat sactum atau vacum penyedot darah bakal janin, 1 set tempat tidur untuk tindakan aborsi,1 unit alat tensi darah dan 1 unit alat USG 3 Dimensi.
Ada juga 1 unit alat sterilisasi, 1 set tabung oksigen, 1 buah nampan Stainles, 1 buah nampan besi, dan 1 kain selimut warna putih garis-garis.