Berita Bogor

Ini Tujuh Instruksi Bupati Ade Yasin untuk Hadapi Curah Hujan Ekstrem di Bogor

Bupati Bogor Ade Yasin mengeluarkan instruksi kepada BPBD) dan para camat agar waspada saat terjadi curah hujan ekstrim di wilayahnya, Senin (21/9).

Warta Kota/Hironimus Rama
Bupati Bogor Ade Yasin saat menyampaikan rancangan Kebijakan Umum Perubahan APBD, Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan tahun anggaran 2020 dalam Sidang Paripurna Istimewa di Gedung DPRD Kabupaten Bogor, Cibinong pada Kamis (17/9/2020). 

WARTAKOTALIVE.COM, CIBINONG - Curah hujan ekstrem melanda kawasan Bogor dan sekitarnya dalam beberapa hari ini, dan ada potensi akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.

Untuk mengantisipasi hal itu, Bupati Bogor Ade Yasin mengeluarkan instruksi kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan para camat agar waspada saat terjadi curah hujan ekstrim di wilayahnya pada Senin (21/9/2020) petang.

"Mengingat tingginya intensitas curah hujan sepanjang hari ini, yang mengakibatkan meluapnya beberapa sungai di Kabupaten Bogor, maka saya menginstruksikan," ungkapnya di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin.

Video: Katulampa Siaga 1, Warga Bogor dan Jakarta Diminta Waspada

Instruksi berisi tujuh poin itu diawali dengan imbauan agar waspada dan siaga. Kemudian menugaskan tim siaga tanggap bencana di titik lokasi rawan bencana.

"Mengevakuasi warga yang tinggal di wilayah rawan ke lokasi yang aman. Melakukan pemetaan lokasi bencana, menghitung resiko lanjutan dan mencari kawasan yang aman dan strategis dalam upaya evakuasi," kata Ade Yasin.

Ini Delapan Jalan di Jakarta yang Semalam Tergenang Air Hujan, BPBD DKI ingatkan Potensi Hujan Lebat

 Heboh Suara Dentuman Misterius di Sumatera Selatan, Ini Tanggapan BMKG dan PVMBG

Menurut dia, BPBD dan para camat perlu memastikan kebutuhan dasar para korban bencana seperti sandang dan pangan, agar tetap dan terpenuhi.

Kemudian, ia meminta jajarannya agar selalu berkoordinasi dengan unsur-unsur yang berkaitan, seperti TNI-Polri, Basarnas, dan masyarakat setempat.

"Usahakan tetap mengedepankan protokol kesehatan meski saat menangani bencana alam," tuturnya.

Seperti diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Citeko, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mencatat curah hujan berkategori ekstrim di Kawasan Puncak, Cisarua.

 Ini Petunjuk Teknis Bantuan Kuota Data Internet Tahun 2020 yang Diterbitkan Kemendikbud

"Hari ini curah hujan ekstrim di Kawasan Puncak melebihi kategori lebih dari 100 mm perhari," ujar Kepala Stasiun Meteorologi Citeko, Asep Firman Ilahi, saat dihubungi ANTARA di Bogor, Senin (21/9).

Menurut dia, berdasarkan pengukuran oleh BMKG pada hujan lebat yang terjadi sejak pukul 15.30 WIB hingga Senin malam tercatat curah hujan 110 mm dari pengukuran di Stasiun Meteorologi Citeko, dan 95 mm dari pengukuran Pos Polusi Udara Cibeureum, Cisarua.

Asep menyebutkan, curah hujan ekstrim ini kali pertama terjadi sepanjang kemarau tahun 2020.

Siaga I Bendung Katulampa

Katulampa siaga 1
Katulampa siaga 1 (ISTIMEWA)

Sementara itu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Citeko, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mencatat, curah hujan berkategori ekstrem di kawasan Puncak, Cisarua yang mengakibatkan pintu air Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa, Kota Bogor berstatus Siaga 1.

 Ini 37 Adegan Rekonstruksi Kasus Mutilasi Rinaldi, Korban Sempat Melawan Sebelum Ditusuk Gunting

"Hari ini curah hujan ekstrem di kawasan Puncak melebihi kategori lebih dari 100 mm per hari," kata Kepala Stasiun Meteorologi Citeko, Asep Firman Ilahi saat dihubungi ANTARA di Bogor, Senin (21/9/2020) malam.

Ia menjelaskan bahwa berdasarkan pengukuran oleh BMKG pada hujan lebat yang terjadi sejak pukul 15.30 WIB hingga Senin malam tercatat curah hujan 110 mm dari pengukuran di Stasiun Meteorologi Citeko, dan 95 mm dari pengukuran Pos Polusi Udara Cibeureum, Cisarua.

Asep menyebutkan, curah hujan ekstrem ini kali adalah pertama terjadi sepanjang musim kemarau tahun 2020 ini.

Ia mengatakan bahwa ketinggian curah hujan dikategorikan menjadi lima jenis, ringan yaitu kurang dari 20 mm per hari, sedang yaitu 30-60 mm per hari, lebat 60-80 mm per hari, sangat lebat 80-100 mm per hari, dan curah hujan ekstrem yaitu lebih dari 100 mm per hari.

 TERUNGKAP Motif Pelaku Mutilasi Manajer HRD Bukan Karena Emosi dan Dendam, Ini Faktanya

"Dalam pekan ini baru terjadi curah hujan ekstrem, bahkan di musim kemarau ini baru terjadi sekarang," katanya.

Curah hujan ekstrem ini, kata Asep Firman Ilahi,  berdampak pada meluapnya aliran Sungai Ciliwung pada Senin (21/9).

Sementara itu berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, ketinggian air di pintu Bendung Katulampa mencapai 250 cm atau siaga 1 pada pukul 18.18 WIB.

 Masker Dilapisi Tisu dan Diolesi Minyak Esensial, Perlukah? Ini Penjelasan Lengkap Pakar Kesehatan

Meluapnya aliran Sungai Ciliwung terjadi sejak pukul 17.00 WIB, kemudian berangsur surut setelah mencapai puncaknya sekitar pukul 18.00 WIB.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved