Berita Internasional
SADIS! Gadis 19 Tahun Dirudapaksa 11 Pria, Setelah Puas Korban Dilempar dari Lantai Enam
Setelah dirudapaksa, gadis 19 tahun tersebut langsung dijatuhkan para pelaku dari lantai enam sebuah gedung.
Hukuman mati bisa ditimpakan kepada pelaku pemerkosaan berulang, pelaku pemerkosaan berkelompok (gang rape), atau pelaku pemerkosaan terhadap anak-anak.
Kejadian pemerkosaan terhadap perempuan 86 tahun itu menyulut amarah Komisi Perempuan Delhi, sebuah lembaga yang memerhatikan masalah keselamatan dan keamanan perempuan.
Lembaga tersebut mendesak aparat hukum untuk menghukum seberat-beratnya si pelaku.
Berdasarkan catatan dari Biro Kejahatan Nasional India, sepanjang tahun lalu terjadi tindak pemerkosaan yang dilaporkan sebanyak lebih dari 33.000 kasus.
Ini berarti setiap hari terjadi 91 kasus pemerkosaan, atau satu kasus per 16 menit.
Nenek Lagi Mandi Nyaris Jadi Korban Rudapaksa
Nenek berusia 76 tahun hampir saja menjadi korban rudapaksa seorang pria misterius.
Aksi kekerasan tersebut terjadi ketika si nenek sedang mandi tak jauh dari rumahnya di Desa Kuala Secapah, Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Senin (6/7/2020).
Menurut Kasat Reskrim Polres Mempawah, AKP Moch Riski Rizal, hingga saat ini korban maupun pihak keluarga belum membuat laporan resmi kepada pihak kepolisian terkait kasus percobaan pemerkosaan tersebut.
"Kita sudah cek TKP. Hingga sekarang dari korban dan pihak keluarga belum lapor. Kita sudah datang ke rumahnya."
"Kita berikan juga pemahaman. Karena kalau keluarga melapor jadi tindakan yang kita lakukan juga bisa sesuai hukum," ujar Riski Rizal.
Kendati demikian pihaknya tetap melalukan penyelidikan terhadap kasus tersebut.
"Tapi walaupun tidak atau belum melapor kita tetap selidiki dan sudah dikantongi ciri-ciri terduga pelaku."
"Mungkin saat ini keluarga sedang menenangkan neneknya. Karena syok saat akan dicoba diperkosa. Dan bawaan pikun juga dan belum stabil," ungkapnya.
Kasat menjelaskan sedikit kronologi kejadian upaya pemerkosaan tersebut, karena kondisi korban masih belum dapat diminta keterangan sepenuhnya.
"Informasi sementara, korban mandi di lokasi yang jaraknya 100 meter dari rumah. Saat nenek itu mandi ada seorang laki-laki, menyekap."
"Kemudian dijatuhkan ke tanah dalam posisi telentang. Tangannya diikat. Kondisi laki-laki sudah telanjang," tuturnya.
Saat akan menuntaskan aksinya nenek tersebut tersebut melakukan perlawanan hingga berhasil lolos dari upaya pemerkosaan.
"Saat akan menuntaskan aksinya tersebut ternyata korban melawan dan menendang terduga pelaku."
"Nah kita juga belum tahu dibagian mana yang tendang."
"Setelah kejadian tersebut orang tersebut lari dalam keadaan bugil. Pakaian sepertinya dibawa lari dijinjing," katanya.
Pihaknya terus memberikan pemahaman agar pihak keluarga bisa membuat laporan terkait upaya tindak kejahatan tersebut.
"Nenek ini tinggal bertiga dengan keluarganya.
Sudah kita berikan pemahaman setelah neneknya tenang untuk membuat laporan."
"Karena nenek tersebut korban juga sekaligus saksi," pungkasnya.
Mahasiswi Laporkan Perkosaan Setelah Terhubung Lewat Aplikasi Tinder
Seorang mahasiswi di Bandung, Jawa Barat melaporkan seorang pria dikenalnya melalui aplikasi sosial media Tinder atas dugaan perkosaan di sebuah hotel di bilangan Jalan Gatot Subroto.
Sementara itu, Kapolrestabes Bandung Kombes Hendro Pandowo mengatakan, polisi telah menerima laporan itu dan sedang melakukan penyelidikan.
"Masih dalam penyelidikan," kata Hendro saat dihubungi Kompas.com, Minggu (8/7/2018).
Sementara itu, paman Korban, Pri (37), mengatakan bahwa dugaan pemerkosaan ini terjadi pada Jumat (6/7/2018).
Awalnya, korban berkenalan dengan seorang pria di sebuah aplikasi tinder.
Kurang lebih satu minggu berkenalan, keduanya pun kemudian melanjutkan perkenalan itu melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp.
"Korban dan (terduga) pelaku kenal dari Tinder. Profil terduga pelaku ini ngakunya pilot," kata Pri saat dihubungi.
Setelah seminggu berkenalan melalui WhatsApp, keduanya akhirnya bertemu di sebuah kafe di Kota Bandung sekitar pukul 17.00 WIB.
Tak lama, lanjut Pria, pria itu mengajak YP ke sebuah hotel tempat dirinya menginap.
Awalnya YP menolak ajakan tersebut, namun lantaran pria itu memaksa YP pun mengikuti ajakannya.
"Kemudian pelaku mengajak ke hotel alasannya ambil barang buat kemas-kemas, mau berangkat lagi. Ceritanya check out. Korban tidak mau, tapi dipaksa," tuturnya.
Namun, siapa sangka, saat YP berada di kamar hotel, pria itu langsung mengunci pintu kamar dan mengajak YP untuk berhubungan badan.
"Korban langsung takut dan enggak berdaya melawan. Korban saat itu sedang datang bulan," kata Pri.
Setelah melakukan hubungan badan itu, korban yang sempat mendapatkan intimidasi itu pun kemudian diajak pria tersebut untuk bertemu teman-temannya.
"Korban diam saja tidak bisa apa-apa. Setelah pulang, baru korban menangis dan cerita ke keluarga," katanya.
Setelah mendengar cerita YP, keluarga akhirnya mengajak YP untuk melaporkannya ke Polrestabes Bandung, Sabtu (7/7/2018) pagi.
Polisi menerima laporan dugaan perkosaan tersebut dalam dokumen LP/446/VII/2018/JBR/Polrestabes tanggal 07/07/2018.
Menurut Pri, saat ini kondisi YP masih dalam keadaan shock.
"Kami berharap, polisi segera tangkap pelaku, korban segera pulih dan kami menuntut keadilan," ungkapnya.
(Suar.id/Kompas.com/Wartakotalive.com/SumberLain/Kontributor Bandung/Agie Permadi/Tribunnews.com)
Sebagian artikel ini telah tayang di Suar.id berjudul "Miris, Gadis 19 Tahun Ini Meregang Nyawa Usai Dirudapaksa 11 Orang dan Dijatuhkan dari Lantai 6", di Kompas.com dengan judul "Dobrak Rumah, Pria Ini Perkosa Nenek Berusia 70 Tahun dan Memukulinya" dan di Tribunnews.com dengan judul "Nenek 76 Tahun di Kalbar Nyaris Jadi Korban Pemerkosaan, Perlawanannya Buat Pelaku Lari Tanpa Busana"