Sekda DKI Meninggal
VIDEO: Disalati di Dalam Mobil, Begini Prosesi Salat Jenazah Sekda DKI Jakarta
Dengan khusuk mereka menjalankan ibadah yang biasanya dilangsungkan di dalam masjid atau ruangan itu.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, SENEN - Mobil jenazah milik Dinas Pertamanan DKI Jakarta melintas di depan Rumah Jenazah Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto Rabu (16/9/2020).
Seketika para pegawai berbaju dinas DKI Jakarta bersiap sesaat mobil jenazah berhenti sebentar di halaman depan gedung rumah jenazah.
Mereka membentuk baris seperti shaf salat. Seorang sopir mobil jenazah berpakaian Alat Pelindung Diri (APD) segera keluar dari mobil.
Sekira pukul 14.45 WIB para pegawai berpakain dinas itupun langsung melaksanakan salat jenazah.
Dengan khusuk mereka menjalankan ibadah yang biasanya dilangsungkan di dalam masjid atau ruangan itu.
Namun berbeda kali ini, di sebuah halaman terbuka, para jemaah memanjaatkan doa untuk mendiang Sekretaris DKI Jakarta Saefullah yang berada di dalam mobil jenazah.
Para pegawai dinas DKI Jakarta harus puas dengan mendoakan mendiang atasannya itu dengan dibatasi dengan sebuah mobil jenazah.
Prosesi salat jenazah hanya berlangsung kurang dari 10 menit. Usai disalatkan, mendiang Saefullah segera dibawa ke TPU Rorotan di Cilincing, Jakarta Utara.
Saefullah akan menjadi jenazah Protap Covid-19 pertama yang dikuburkan di TPU tersebut.
Diketahui Saefullah dirawat intensif di RSPAD Gatot Subroto. Saefullah dikabarkan terkena Covid-19.
Kepala Sudin Kesehatan Jakarta Pusat Erizon enggan memberikan penjelasan komorbid yang dialami Saefullah.
"Kalau itu silakan ke Balaikota ya, karena sudah dipegang Pemprov DKI Jakarta," ujarnya ditemui
Profil Saefullah
Berita meninggalnya Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah sangat mengejutkan, meski sebelumnya sudah banyak diberitakan bahwa pria yang akrab disapa bang Ipul itu positif terinfeksi Covid-19.
Selama ini, Sekda DKI itu hanya dikenal dengan namanya saja, Saefullah, tanpa embel-embel gelar di depan maupun di belakang namanya.
Padahal, pria kelahiran Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, 11 Februari 1964 itu memiliki sederet gelar mentereng. Lengkapnya: Dr H Saefullah, S.Pd, M.Pd.
Video: Positif Covid-19, Sekda DKI Jakarta Saefullah Meninggal Dunia
Bang Ipul menjabat sebagai Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta sejak 11 Juli 2014. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Pusat periode 2008—2014.
Dalam kariernya, Saefullah juga pernah diusulkan Partai Gerindra menjadi calon wakil gubernur pengganti Sandiaga Uno ke DPP PKS.
• BREAKING NEWS: Sekda DKI Saefullah Meninggal karena Covid-19 di RSPAD Gatot Subroto
• Sekda DKI Saefullah Meninggal, Anies Baswedan Sempat Minta Didoakan untuk Kesembuhannya
Namun, dengan berbagai kalkulasi politik dan tarik ulur di kubu partai politik, usulan itu lama-lama meredup.
Dimajukannya Saefullah sebagai calon pengganti Sandiaga Uno, sudah tentu karena latar belakang Saefullah selama menjabat sebagai pejabat Pemprov DKI Jakarta.
Di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, Saefullah bukanlah orang baru.
Saefullah pernah menduduki posisi strategis di Pemprov DKI, sampai akhirnya ia menjabat sebagai sekretaris daerah dari era Gubernur Jokowi sampai Anies Baswedan saat ini.
• Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Benarkan Kabar Sekda DKI Saefullah Meninggal di RSPAD Gatot Subroto
Profil Saefullah
Saefullah salah satu putra asli Jakarta yang berhasil menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Pusat dari tahun 2008 hingga 2014.
Sebelum menjadi Wali Kota Jakarta Pusat, Saefullah mengawali kariernya sebagai PNS di Pemprov DKI Jakarta.
Ia mengawali karier sebagai pegawai biasa dengan golongan 2A dan mendaftar dengan ijazah SMA tahun 1984 dan langsung menjadi guru.
Sambil berkarier sebagai guru, Saefullah menyelesaikan pendidikan SI tahun 1988 di KIP Muhammadiyah Jakarta.
• Sekda DKI Jakarta Meninggal, Gubernur Anies Baswedan Minta Seluruh ASN Shalat Gaib
Setelah menyandang gelar Sarjana, Saefullah melanjutkan S2 di Universitas Negeri Jakarta lulus tahun 2000.
Semangat belajar Saefullah tidak kendor meski sudah berhasil menyelesaikan pendidikan S2-nya.
Ia kemudian mengambil jenjang S3 di Universitas Padjajaran Bandung, dan menyelesaikannya tahun 2009.
Karier Sefullah di pemerintahan Provinsi DKI Jakarta bertahap.
Sebelum menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Pusat, ia pernah menduduki sejumlah jabatan, di antaranya menjadi Kepala Sudin Pendidikan Dasar Jakarta Barat tahun 2003-2004, kemudian menjadi Kepala Subdinas SLTP DKI Jakarta 2004-2008.
• Terpapar Covid-19, Sekda DKI Saefullah Meninggal Dunia di RSPAD, Ini Penjelasan Abdurrahman Suhaimi
Lalu pada tahun 2008 menjabat sebagai Wakil Kepala Dinas Pendidikan Dasar, DKI Jakarta.
Setelah itu, Saefullah ditunjuk menjadi Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda tahun 2009-2010.
Dan, akhirnya ia dipercaya menjadi Wali Kota Jakarta Pusat dari tahun 2008 hingga 2014.
Selepas menjadi Wali Kota Jakarta Pusat, Saefullah dilantik menjadi Sekretaris Daerah DKI Jakarta pada tahun 2014.
Bahkan saat Gubernur DKI Jokowi yang kala itu cuti karena maju dalam Pilpres 2014, Saefullah dilantik oleh Basuki Tjahaja Purnama yang saat itu menjadi Pelaksana Tugas (Plt) gubernur menggantikan sementara Jokowi.
• Meninggal karena Covid-19, Sekda DKI Saefullah akan Dimakamkan di Tanah Kelahirannya, Rorotan Jakut
Saefullah kala itu mengaku tidak pernah bermimpi untuk menjadi PNS nomor satu di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tersebut.
"Saya dari dulu tidak pernah mimpi menjadi Sekda, biasa saja," ujar dia di Balai Kota, Jakarta, Jumat (11/7/2014).
Meski mengaku tidak pernah bermimpi jadi Sekda DKI, era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ia masih dipercaya menjadi Sekda.
Begitu pun ketika Ahok "dilengserkan" karena kasus penistaan agama, dan kemudian Wakilnya, Djarot Saiful Hidayat diangkat menggantikan Ahok sebagai Gubernur DKI, Saefullah lagi-lagi dipercaya jadi Sekda.
• Sekda DKI Saefullah Semasa Hidup Banyak Menekuni Dunia Pendidikan, Ini Rekam Jejaknya
Setelah masa jabatan Djarot Saiful Hidayat berakhir, kemudian Anies Baswedan, masa jabatan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah pun diperpanjang, hingga akhir hayatnya.
Selamat jalan, Bang Ipul. (soe)