Rapat di Pertamina, Ahok Sempat Terpancing Emosinya Hingga Kesal Sama Peruri Terkait Paperless
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengungkapkan rasa kecewanya terhadap perusahan BUMN yakni Perum Percetakan Uang RI (Peruri).
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengungkapkan rasa kecewanya terhadap perusahan BUMN yakni Perum Percetakan Uang RI (Peruri).
Pasalnya, perusahan yang bergerak di bidang percetakan uang ini meminta uang sebesar Rp 500 miliar kepada Pertamina untuk proses paperless.
Hal itu disampaikan Ahok dalam cuplikan video yang diunggah oleh channel YouTube POIN pada Senin (14/8/2020).
• Ditanya Apakah Bersedia Dicalonkan Jadi Presiden, Ahok: Yang Pasti Partai Saya PDIP
• Tak Ingin Maju Jadi Calon Guberinur DKI Lagi, Ahok: Kuda yang Baik Tidak Makan Rumput di Belakangnya
"Sekarang saya lagi paksakan tanda tangan digital. Tapi Peruri gendeng juga. Masa minta Rp 500 miliar untuk proses peperless di kantor Pertamina. Itu BUMN juga," kata Ahok yang dikutip Tribunnews, Selasa (15/9/2020).

Menurut mantan Gubenur DKI Jakarta ini, apa yang dilakukan oleh Peruri kepada Pertamina tidak masuk akal.
Ahok bahkan menyindir Peruri akan 'tidur nyenyak' tanpa bekerja selama 10 tahun setelah mendapatkan uang Rp 500 miliar tersebut.
"Itu sama aja sudah dapat Pertamina tidak mau kerja lagi, tidur 10 tahun. Jadi ular sanca. Ular piton," jelas Ahok.
• Kepada Mahfud MD, Syeikh Ali Jaber Titip Salam untuk Presiden Jokowi, Keadaan Saya Baik-baik Saja
Tersulut Emosi
Selain rasa kekecewaannya terhadap peruri, mantan bupati bangka belitung ini juga merasa kesal saat rapat dengan para dewan direksi mengenai kilang minyak.
Dimana dalam rapat tersebut Ahok sedikit terpancing emosinya.
Menurut pengakuannya, hal itu sengaja dilakukan agar emosinya keluar sehingga dapat dilapor kepada presiden sebagai penggangu keharmonisan.
• VIDEO: Kursi Kantin Pergudangan Central Cakung Disingkirkan, Demi Cegah Karyawan Makan di Tempat
Rasa kesal Ahok tidak hanya pada pembangunan kilang minyak saja, tetapi pada hutang Pertamina yang ingin mengakuisisi ladang minyak di luar negeri.
Menurutnya lebih baik melakukan explorasi di dalam negeri, karena di indonesia masih memiliki 12 cekungan yang berpotensi menghasilkan minyak.
Seperti kita tahu, Bangsa ini tidaklah kekurangan orang pintar, namun kekurangan orang jujur.
Setidaknya kita masih bisa berharap jika di negara Indonesia ini memiliki ladang yang siap untuk dibaburkan benih-benih yang baik.