Berita Video

VIDEO: Kemenperin Apresiasi PT Tata Logam Cikarang Tetap Ekspor 5000 Ton Lebih Baja Selama Pandemi

Taufik Bawazier menuturkan sektor industri manufaktur di tanah air menunjukkan geliat yang agresif di tengah tekanan dampak pandemi Covid-19.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ahmad Sabran
warta kota
Kementerian Perindustrian bersama Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi), Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan Polres Metro Bekasi melakukan peninjauan prokol kesehatan Covid-19 dan pelepasan ekspor baja di Pabrik PT Tata Logam, di kawasan Industri Delta Silicon, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Senin (14/9/2020). 

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI---- Kementerian Perindustrian mengapresiasi PT Tata Logam yang tetap bisa melakukan ekspor 5000 ton lebih baja selama pandemi corona atau Covid-19.

Bahkan, ditengah tetap melakukan produktivitas tidak ada pekerjanya yang terpapar corona.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Dirjen ILMATE) Kemenperin, Taufik Bawazier menuturkan sektor industri manufaktur di tanah air menunjukkan geliat yang agresif di tengah tekanan dampak pandemi Covid-19.

Hal ini tercermin dari Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada bulan Agustus yang berada di level 50,8 atau menandakan sedang ekspansif karena melampaui ambang netral (50,0).

Hal ini tentunya tak lepas dari upaya Kemenperin yang terus menjaga kinerja industri manufaktur yang mulai bangkit di tengah dampak pandemi Covid-19.

Langkah ini sendiri dilakukan guna mendorong pemulihan ekonomi nasional yang berujung pada kesejahteraan masyarakat.

"Seperti kita lihat PT Tata Logam ini yang tetap produktif lakukan ekspor ke sejumlah negara. Hari ini saja kesekian kalinya (Tata Metal Lestari) ekspor keluar negeri yaitu ke Pakistan dan Thailand. Selain terus tetap memenuhi kebutuhan dalam negeri,” kata Taufik kepada awak media ketika meninjau produksi PT Tata Logam, di kawasan Industri Delta Silicon, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Senin (14/9/2020).

Taufik melanjutkan salah satu upaya yang telah dilakukan Kemenperin agar aktivitas industri bisa berjalan baik adalah dengan pemberian Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI). IOMKI inilah yang memungkinkan industri tetap produktif di tengah tekanan dampak pandemi Covid-19.

Pencapaian itu semua tidak akan berarti juga jika tidak ada kerjasama dari banyak pihak.

“Jadi semua stakeholder memberikan ruang agar semua industri tetap berjalan beriringan dengan protocol kesehatan. Itu adalah upaya produktivitas kita. Dan ini juga ditunjukkan dengan aktivitas industri yang meningkatkan utilitasnya," ungkapnya.

Ia mengungkapkan, upaya merambah pasar ekspor di tengah pandemi yang terjadi saat ini merupakan sebuah prestasi bagi sektor manufaktur Indonesia. Upaya ini juga menunjukkan satu model bisnis baru bahwa industri tetap bekerja walaupun dalam tekanan covid-19.

“Jadi model lecture yang bisa dipelajari oleh semua industri bahwa industri tetap beroperasi dan tetap mengacu pada protokol kesehatan dan utilitasnya meningkat. Itupun bisa mengisi pasar dalam negeri dan ekspor," ucapnya.

"Itu perlu dicatat bahwa ini adalah upaya keberhasilan bersama. Semua. Asosiasi, Gapensi, Kadin, TNI, Polri, Kesehatan hingga media yang terus meberikan tone positif. Jadi semuanya bekerja untuk melaksanakan, meningkatkan utilitas,” terangnya lagi.

Ia menjelaskan, sektor industri berkontribusi 20 persen terhadap perekonomian nasional. Belum lagi ditambah turunan jasa-jasa industri. Ia menyebut, jumlahnya bahkan bisa mencapai 30 persen.

“Kita lihat tadi aplikator-aplikator dari Tata Metal juga bekerja. Apalagi di dalam aplikasi protokol kesehatan di indutri Tata Metal ini zero yang terkena covid. Artinya contoh yang bisa dilakukan oleh semua sektor industri, sehingga kita mampu bekerja walaupun dalam tekanan covid," jelas dia.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved