Berita Jakarta
Di Mata Kader PSI Anies Serba Salah, Sebelumnya Didesak Tarik Rem Darurat, Kini Justru Diprotes
Salah satunya, kritik datang dari kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Faldo Maldini.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Gubernur Anies Baswedan mendapat berbagai 'serangan' setelah mengungkapkan akan memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) lebih ketat atau sering disebut PSBB total.
Salah satunya, kritik datang dari kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Faldo Maldini.
Faldo menilai, kebijakan tersebut tidaklah tepat.
Pernyataan yang diberikan Faldo justru menimbulkan persepsi berbeda.
Pasalnya, sebelumnya, PSI melalui Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia ( PSI ) DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad kepada salah satu media nasional justru meminta Gubernur DKI Anies Baswedan menarik rem darurat.
• Tanggapi Beda Pandangan PSBB Total antara DKI dan Pemerintah Pusat, Jimly Asshiddiqie: Bikin malu!
• Giliran Ridwan Kamil sebut PSBB Total Biang Anjloknya IHSG, Lalu Beri Saran ke Anies Baswedan Begini
Setelah Anies akan menerapkan permintaan itu, kader PSI lain memandangnya sebagai sebuah kebijakan kurang tepat.
Faldo bahkan membuat ulasan khusus dalam akun twitternya.
Faldo menyalahkan Anies yang akan 'menarik rem darurat'.
Is justru mempertanyakan kemampuan Anies sebagai pemimpin yang dianggapnya tidak mampu menekan kurva penyebaran virus corona.
"Kenapa Pak @aniesbaswedan tarik rem tangan darurat? Karena supirnya tidak menjauhkan kita dari situasi yg darurat itu sendiri. PSBB total terbukti tidak membuat kurva melandai, flattening the curve! Kayaknya udah pada lupa rumus itu," tulis Faldo dikutip Wartakotalive.com dari akun Twiternya, Sabtu (12/9/2020).
• Di tengah Badai Protes, PSBB Total Lanjut, Anies Minta Perkantoran dan Kegiatan Usaha Ikuti Aturan
• Tak Setuju PSBB Total, Liza Aditya Sindir Anies Baswedan: Kalau Nggak Bisa Mimpin Tidur Aja di Rumah
Faldo memandang, di masa transisi, kurva corona cenderung membaik.
Ia pun mempertanyakan kenapa Anies kembali menerapkan PSBB.
"Malah di awal masa transisi, kurva sempat melandai. Berbeda dgn masa PSBB total, justru angkanya terus naik. Lalu, kenapa kembali ke PSBB total? Padahal, itu jelas tidak berhasil flattening the curve. Proven! Kalau masih penasaran silakan tanya Pak
@aniesbaswedan," tulisnya.
PSBB transisi adalah waktu untuk mempersiapkan diri, fasilitas kesehatan harus bertambah signifikan. Kalau rumah sakit membludak, harusnya kemaren dipersiapkan sebanyak-banyaknya, bukan malah PSBB total lagi karena alasan RS penuh. Emang udah ditambah berapa?"
• Sempat Bantu Nella Kharisma Tampil di Televisi, Kini Inul Daratista Justru Dapat Balasan Menyedihkan