Kecelakaan
Kronologi Kecelakaan Cipularang KM 80 Diduga Sopir Luxio Mengantuk dan Tabrak Truk Tronton
Kecelakaan melibatkan dua kendaraan, yakni Luxio bernomor polisi R 9020 QK dengan truk tronton bernomor polisi BM 8942 CU.
Menurut penduduk setempat, baik sebelum dan sesudah Tol Cipularang dibangun, petilasan itu sering ramai dikunjungi peziarah.

Mereka datang dari berbagai kota, seperti Jakarta, Bogor, Kerawang, Bandung, dan Jawa Tengah.
Beredar kabar saat pembangunan tol dimulai, pihak kontraktor berusaha menembus Gunung Hejo untuk dijadikan jalan tol.
Namun, usaha itu gagal karena gunung tersebut tak bisa dirobohkan dengan alat berat.
Alhasil, rute jalan tol di daerah itu dibuat melingkar.
Sementara itu, entah kebetulan atau tidak, banyak kecelakaan di Tol Cipali yang memakan korban jiwa terjadi di sekitar daerah itu, yaitu di kilometer 90-100.
Berbagai penampakan makhluk gaib juga sering muncul di sekitar kawasan tersebut sehingga memicu terjadinya kecelakaan.
Cerita lainnya adalah terkait ingkar janji kontraktor.
Menurut penduduk setempat, kontraktor berjanji akan membuka dan membuat akses jalan menuju ke Gunung Hejo, terutama ke tempat petilasan Prabu Siliwangi.
Namun, janji tinggal janji.
Hingga jalan Tol Cipularang beroperasi, kontraktor tak membuat jalan akses ke Gunung Hejo.
Akibatnya, "penunggu" alam gaib Gunung Hejo pun murka sehingga banyak kecelakaan di kawasan tersebut.
Penjelasan Ilmiah
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri, Kombes Martinus Sitompul mengatakan, di kilometer 97 memang rawan kecelakaan.
Oleh karena itu, Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Jasa Marga, Kepolisian, dan sejumlah pakar pernah melakukan evaluasi dan penelitian di kilometer 90 sampai 100.