Pilpres 2024
Ditanya Apakah Bersedia Dicalonkan Jadi Presiden, Ahok: Yang Pasti Partai Saya PDIP
Pernyataan ini muncul sebagai jawaban Ahok atas pertanyaan seorang warga negara Indonesia yang berada di Arkansas, Amerika Serikat (AS).
Penulis: Sri Handriyatmo Malau |
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menanggapi pertanyaan mengenai kesediaannya jika ada yang mencalonkannya menjadi presiden pada Pilpres 2024.
"Kalau orang yang mencalonkan, itu tidak mungkin."
"Karena itu adalah urusan partai politik," jawab Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) ini dalam Acara 'Satu Jam Bersama BTP', yang disiarkan langsung di YouTube Channel Amerika Bersatu, Rabu (9/9/2020).
• Tak Ingin Maju Jadi Calon Guberinur DKI Lagi, Ahok: Kuda yang Baik Tidak Makan Rumput di Belakangnya
Pernyataan ini muncul sebagai jawaban Ahok atas pertanyaan seorang warga negara Indonesia yang berada di Arkansas, Amerika Serikat (AS).
Ia menanyakan, bagaimana kalau ada yang mencalonkan Ahok menjadi presiden?
"Kalau orang mencalonkan itu sudah tidak masuk akal. Mestinya partai politik yang mencalonkan," jelas Ahok.
• UPDATE Kasus Covid-19 Indonesia 9 September 2020: Melonjak 3.307, Pasien Positif Jadi 203.342 Orang
"Kalau Partai ada yang mencalonkan, bapak bersedia?" Ahok kembali disasar pertanyaan.
"Yang pasti, partai saya adalah PDI Perjuangan. Itu saja," jawab Ahok sembari tertawa.
Sebelumnya, alias Ahok juga menegaskan dirinya sudah tidak ingin kembali maju di pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta.
"Kalau boleh memilih aku tidak bersedia lagi," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu dalam acara 'Satu Jam Bersama BTP' yang disiarkan langsung di YouTube Channel Amerika Bersatu, Rabu (9/9/2020).
Hal itu untuk muncul sebagai jawaban Ahok atas pertanyaan seorang warga negara Indonesia yang berada di Arkansas, Amerika Serikat (AS), yang menanyakan kesediaan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) ini untuk kembali dicalonkan.
"Apakah bapak (Ahok) bersedia kembali menjadi Gubernur DKI, jika penduduk Jakarta mencalonkan kembali?" demikian pertanyaan yang dilontarkan.
Ahok pun memberikan alasan mendasar kenapa dirinya tidak ingin kembali maju bertarung menjadi Gubernur DKI di pilkada.
Ahok mengutip pepatah Tiongkok kuno untuk menggambarkan tekadnya untuk tidak mundur kembali ke masa lalunya menjadi seorang Gubernur DKI.
• Mantan Jamintel Pernah Telepon Djoko Tjandra Saat Masih Buron, Kejaksaan Agung Belum Niat Periksa
"'Kuda yang baik tidak makan rumput di belakangnya.' Yang ada maju terus," ucap Ahok.
Kini Ahok menjabat Komisaris Utama PT Pertamina setelah ditunjuk Menteri BUMN Erick Thohir pada November 2019.
Ahok didampingi Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin sebagai Wakil Komisaris Utama PT Pertamina.
• DAFTAR 5 Provinsi Paling Banyak Terima Subsidi Gaji Rp 600 Ribu dari Pemerintah, Jakarta Nomor Satu
Erick Thohir memilih Ahok lantaran menganggap mantan Gubernur DKI Jakarta itu mempunyai kemampuan pengawasan yang baik.
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengungkapkan detik-detik saat dirinya akan didemonstrasi oleh massa dalam aksi 4 November 2016 atau yang dikenal dalam Aksi 411.
Demonstrasi 411 pada 4 November 2016 muncul sebagai aksi protes terhadap Ahok yang dinilai menistakan Agama Islam.
Penistaan tersebut berkaitan dengan pernyataan Ahok yang mengutip ayat 51 dalam surat Al-Maidah di dalam Alquran.
Ahok menceritakan aparat keamanan pernah meminta dirinya beserta keluarga mengungsi saat demonstrasi 411 berlangsung.
Namun, Ahok yang saat itu menjabat Gubernur DKI Jakarta, menolak diungsikan.
Ia dan keluarga akhirnya lebih memilih tinggal di rumahnya di kawasan Jakarta Utara.
• DAFTAR 163 Wilayah Zona Kuning Covid-19 yang Boleh Belajar Tatap Muka di Sekolah
Hal itu diungkapkan Ahok dalam video yang diunggah di akun YouTube-nya 'Panggil Saya BTP' pada Sabtu (8/8/2020).
"Waktu terjadi demo segala macem, saya di rumah betul-betul, saya bisa tidur."
"Memang ada aparat minta saya harus diungsikan waktu itu."
• Cuma Kosong 2 Menit, Prabowo Ditetapkan Lagi Jadi Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra
"Ada ibu saya semua, lalu kami putuskan kalau diungsikan ke pulau, ke mana-mana, justru Ini minta maaf saja ya."
"Kalau sampai ada orang rencana mau bunuh saya pun, justru dibawa ke tempat pulau, ke tempat itu enggak ada orang yang tahu, lebih gampang bunuh saya," tutur Ahok.
Kemudian Ahok menjelaskan alasannya lebih memilih tinggal di rumah daripada diungsikan.
• UPDATE Kasus Covid-19 Indonesia 8 Agustus 2020: 123.503 Pasien Positif, 79.306 Sembuh, 5.658 Wafat
Menurut Ahok, jika ada orang yang berniat untuk membunuhnya, langkah mengungsi ke tempat lain akan lebih memudahkan si calon pelaku.
"(Jika di pulau) berita bisa enggak ada. Saya bilang sama mereka saya enggak mau pergi."
"Dia (aparat) bilang nanti bisa diserbu masuk ke dalam rumah."
• Syok Jakarta Tak Punya Pengukur Curah Hujan, Anies Baswedan Perintahkan Beli Semurah Mungkin
"Ya itu kan tugas kalian (aparat) menjaga di depan, kalau kalian takut ya tinggalin aja saya bilang."
"Saya lebih baik mati di rumah satu keluarga, itu beritanya masih ada orang tahu terbunuh di rumah," ucap Komisaris Utama PT Pertamina itu.
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengatakan, saat itu yang terjadi adalah perang ideologi atau keyakinan, sehingga sulit mempercayai orang lain.
• UPDATE 8 Agustus 2020: Pasien Positif Covid-19 di Secapa AD Sisa 71 Orang
Oleh karena itu, Ahok lebih memilih tinggal di rumah.
"(Seandainya) rumah saya dibakar, dikeroyok, masih ada orang tahu."
"Kalau saya diungsikan naik helikopter ke pulau ke mana, kalau ada oknum yang bunuh saya, ini kan perang ideologi, soal keyakinan."
"Kalau soal keyakinan, kan susah mau pegang siapa," ucap Ahok.
Laporkan Kasus Pencemaran Nama Baik di Medsos
Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama melapor ke polisi, terkait kasus pencemaran nama baik di media sosial.
Hal tersebut diketahui usai laporan polisi (LP) itu tersebar ke awak media.
Ketika dikonfirmasi, kuasa hukum Ahok, Ahmad Ramzy, membenarkan kliennya melaporkan kasus pencemaran nama baik.
• Ditanya Soal Dinasti Politik di Pilkada, Zulkifli Hasan: Di Mana Salahnya?
Pelaporan perkara itu dilakukan langsung oleh kuasa hukum di Polda Metro Jaya.
Dari LP yang tersebar di awak media, laporan itu terdaftar di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya dengan nomor polisi LP/2885/V/YAN 25/2020/SPKT PMJ.
Laporan itu ternyata didaftarkan sejak tanggal 17 Mei 2020 lalu.
• Polisi Minta Temui Penyidik Jika Punya Bukti Baru Kematian Yodi Prabowo, Jangan Berspekulasi
"Pencemaran nama baik di medsos lah ya. Itu aja prinsipnya."
"Pak BTP kasih kuasa ke saya untuk membuat laporan polisi tanggal 17 Mei lalu," kata Ahmad Ramzy kepada wartawan, Kamis (30/7/2020).
Namun demikian, tidak jelas ihwal kronologi dan pelaku yang dilaporkan Ahok terkait pencemaran nama baik.
• FPI Bakal Polisikan Orator di Video yang Sebut Rizieq Shihab Manusia Sampah
Ramzy hanya mengatakan nantinya kasus tersebut akan segera dirilis oleh Polda Metro Jaya.
"Nanti Polda yang akan rilis. Soal pelaku itu nanti biar Polda yang ngomong."
"Nanti setelah Polda baru saya yang ngomong," ucapnya. (*)