Jakob Oetama Meninggal Dunia
Di Mata Mantan Karyawan: Pak Jakob Oetama Sangat Memperhatikan Karyawannya, Tidak Dianggap Robot
Para karyawan berambut putih alias yang sudah pensiun melambai-lambaikan tangan ke arah mobil jenazah Jakob Oetama
Penulis: Desy Selviany | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, PALMERAH - Para karyawan berambut putih alias yang sudah pensiun melambai-lambaikan tangan ke arah mobil jenazah yang membawa pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama.
Mereka berdiri di depan gerbang halaman Kompas Gramedia untuk melepas kepergian sang pendiri grup media raksasa di Indonesia itu, Kamis (10/9/2020).
Satu di antara yang melepas kepergian Jakob adalah Wiyati Utama.
Wanita berusia 69 tahun itu berkaca-kaca melepas kepergian mantan bosnya.
• Seorang Bayi Lelaki Langsung Diberi Nama Jakob Oetama Oleh Kakeknya, Semua Setuju, Begini Ceritanya
Selama 36 tahun Wiyati mengabdi kepada Kompas Gramedia dan Jakob Oetama sejak tahun 1975 sampai 2011.

Mantan Sekretaris Redaksi Penerbit Gramedia itu mengenang masa-masa bekerja dengan Bapak Jakob Oetama.
Berbeda dengan bos pada umumnya, bagi Wiyati, Jakob pemimpin yang berbeda.
"Pak Jakob Oetama orang yang sangat kebapakan karena sangat memperhatikan karyawan. Jadi karyawan tidak dianggap sebagai robot tapi diorangkan," ujar Wiyati ditemui usai prosesi pelepasan Jakob Oetama Kamis (10/9/2020).
Misalnya saja, hampir setiap hari Jakob menyapa seluruh karyawannya ketika di kantor.
Beberapa kenangan pun melekat dengan Wiyati selama puluhan tahun berkerja dengan Jakob.
Misalnya saja, Jakob selalu perhatian dan selalu menyapa karyawan dengan ramah.
Pantauan Wartakotalive.com, mobil jenazah berangkat ke Taman Makam Pahlawan Kalibata pukul 10.20 WIB.
Rencananya, tempat tersebut menjadi tempat peristirahatan pria 88 tahun itu.
Diketahui Jakob Oetama meninggal di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading Rabu (9/9/2020) pukul 13.30 WIB.
Jakob meninggal setelah dirawat karena mengalami lemah jantung. Sahabat karib sekaligus rekan kerja PK Ojong itu meninggal di usia 88 tahun.
Ketua Dewan Pers: Keindonesiaan Jakob Oetama 1.000 Karat
Ketua Dewan Pers M Nuh mengaku sangat kehilangan sosok pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama. Kecintaan Jakob Oetama untuk Indonesia dianggap mencapai 1000 karat.
Hal itu diungkapkan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI M Nuh ketika bertakziah Jakob Oetama di Gedung Kompas Gramedia, Rabu (9/9/2020) malam.
M Nuh mengaku kerap bertemu dengan Jakob untuk berdiskusi soal Indonesia. Baik soal kebudayaan, perkembangan media, sampai pendidikan dan generasi muda Indonesia.
Video: Suasana Haru Penghormatan Terakhir Para Karyawan Kompas Gramedia kepada Jakob Oetama
Dalam pertemuan itu bahkan keduanya berhasil menemukan inovasi Tv Digital di tahun 2007.
"Salah satu gagasan saat diskusi ketika saya di Kominfo yaitu memanfaatkan digital deviden dari situlah ketemu yg namanya tv digital," ujar M Nuh.
• Tokoh Besar Pers Nasional, PWI: Jakob Oetama adalah Sosok Jalan Tengah
• Anies Baswedan Takziah Rabu Malam, Mengaku Kagum dengan Jakob Oetama Sejak Kuliah
Selain itu, keduanya juga pernah fokus dalam kembangkan pendidikan yang memiliki landasan karakter khususnya di bidang digital.
Lewat diskusi itu keduanya mencentuskan Universitas Multimedia Nusantara.
Sebab Jakob pernah berharap bonus demografi di Indonesia merupakan bonus demografi yang memiliki kecerdasan digitalisasi.
Sehingga M Nuh meyakini bahwa keindonesiaan Jakob Oetama tidak dapat diragukan lagi.
• Juru bicara Presiden: Jakob Oetama Semasa Hidupnya Merupakan Mercusuar Pers Indonesia
"Beliau memang tegak lurus untuk urusan merah putih, karatnya itu udah 1.000 karat gak perlu lagi dipertanyakan," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya sejumlah pegawai Kompas Gramedia hormat ketika jenazah mendiang pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama tiba di Gedung Kompas Gramedia, Palmerah Selatan, Jakarta Pusat.
Jenazah tiba di Gedung Kompas Gramedia pada Rabu (9/9/2020) pukul 21.00 WIB.
Jenazah tiba menggunakan ambulan berwarna hitam setelah sebelumnya mengikuti prosesi misa di rumah duka Jalan Sri Wijaya Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
• Jakob Oetama Tutup Usia, Karangan Bunga dari Tokoh Berjejer di Depan Gedung Kompas Gramedia
Sejumlah karyawan Kompas Gramedia tampak memberi penghormatan ketika mobil jenazah tiba.
Sebagian karyawan juga menggotong peti Jakob Oetama untuk dimasukan ke dalam loby gedung tempat sementara persemayaman Jakob Oetama.
Sejumlah tokoh politik dan sosial juga terlihat hadir di lokasi untuk memberi penghormatan terakhir kepada Jakob Oetama.
Misalnya saja mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan, Mantan Ketua Asian Para Games Raja Sapta Oktohari, dan pakar pertelevisian Indonesia Ishadi Soetopo Kartosapoetro.
• Ucapkan Belasungkawa untuk Jakob Oetama, Wali Kota Bekasi: Beliau Tokoh Pers Nasional Luar Biasa
Mereka mengucapkan turut berduka cita kepada keluarga besar Jakob Oetama dan keluarga Kompas Gramedia.
Diketahui rencananya, mendingan Jakob Oetama akan disemayamkan sementara di loby Kompas Gramedia sampai Kamis (10/9/2020) siang.
Setelah itu Jakob akan dibawa ke Taman Makam Pahlawan Kalibata untuk disemayamkan terakhir kalinya.
Pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama meninggal dunia, Rabu (9/9/2020) di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kepala Gading, Jakarta Utara.
• Jakob Oetama Tutup Usia, Ini Profil Pendiri Sekaligus Presiden Komisaris Kompas Gramedia
Beliau meninggal sekira pukul 13.30 WIB karena penyakit lemah jantung yang dialaminya.
Profil singkat Jakob Oetama
Salah satu tokoh penting pers Indonesia, Jakob Oetama, wafat dalam usia 88 tahun pada hari Rabu (9/9/2020).
Sebelum wafat, Jakob Oetama dirawat di rumah sakit selama dua minggu.
Jakob Oetama selama berkiprah di industri media, telah mendapat banyak penghargaan, termasuk gelar doktor honoris causa.
Pendiri harian Kompas yang menjabat Presiden Komisaris Kompas Gramedia Jakob Oetama Raih Penghargaan Achmad Bakrie.
Penghargaan Achmad Bakrie Untuk Negeri ditujukkan untuk tokoh-tokoh yang telah berjasa dalam kehidupan intelektual bagi bangsa Indonesia.
Pada Penghargaan Achmad Bakrie ke-17 yang digelar di XXI Ballroom Djakarta Theater, Jakarta itu, ada empat tokoh inspirasional yang terpilih.
Salah satunya adalah Jakob Oetama seorang wartawan atau Presiden Komisaris Kompas Gramedia.
• BREAKING NEWS: Kabar Duka Pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama Meninggal Dunia
Jakob Oetama lahir di sebuah desa bernama Desa Jowahan, 500 meter sebelah timur Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, 27 September 1931.
Jakob merupakan putra pertama dari 13 bersaudara.
Ayahnya bernama Raymundus Josef Sandiyo Brotosoesiswo seorang pensiunan guru Sekolah Rakyat di Sleman, Yogyakarta dan ibunya bernama Margaretha Kartonah.
Cita-cita awal Jakob adalah menjadi pastor. Namun, pekerjaan ayahnya sebagai guru membuat Jakob untuk tidak melanjutkan cita-cita awalnya.
• Jakob Oetama Tutup Usia, Ini Profil Pendiri Sekaligus Presiden Komisaris Kompas Gramedia
Saat ini Jakob Oetama dikenal sebagai salah satu pendiri Kompas Gramedia Group bersama dengan Petrus Kanisius (PK) Ojong.
Data Pribadi
Nama : Jakob Oetama
Nama kecil : Raden Bagus To
Tempat, tanggal lahir: Magelang, 27 September 1931
Agama: Katolik
Alamat: Rumah Jalan Sriwijaya 40, Kebayoran, Jakarta Selatan
• Pesan Jakob Oetama: Jurnalis itu Harus Menggali Makna dari Peristiwa Jadi Pembaca Dapat Pencerahan
Kantor Gedung Kompas Gramedia, Jalan Palmerah Selatan No.26-28, RT 04/RW02, Kelurahan Gelora, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10270
Ayah : Raymundus Josef Sandiyo Brotosoesiswo
Ibu : Margaretha Kartonah
Saudara : Hendroatmodjo, Soenarko, Prayogo
Anak : Lilik Oetama, Irwan Oetama
Cucu : Geraldine Oetama
(m24)