Virus Corona Jabodetabek
Jam Malam di Depok dan Bogor Ancam Pergeseran Kerumunan ke Jakarta, Ini yang Dilakukan Satpol PP
Kasatpol PP DKI Jakarta, Arifin mengatakan, operasi itu digelar guna mengantisipasi bergesernya kerumunan dari wilayah Depok dan Bogor ke Jakarta.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Jam malam diberlakukan di Kota Depok dan Bogor.
Pemprov DKI terancam kena perpindahan kerumunan dari dua kota tetangga tersebut.
Jajaran Satpol PP DKI Jakarta berkoordinasi dengan Satpol PP Provinsi Jawa Barat melakukan operasi protokol kesehatan di perbatasan Ibu Kota dan kota-kota penyangga.
• Aturan Jam Malam di Depok Dapat Dukungan Pengamat Sosial UI
• Warga Depok Ada yang Setuju dan Menolak Kebijakan Aturan Jam Malam di Kota Depok
Kasatpol PP DKI Jakarta, Arifin mengatakan, operasi itu digelar guna mengantisipasi bergesernya kerumunan dan keramaian pada malam hari dari wilayah Depok dan Bogor ke Jakarta.
"Kita akan melakukan giat bersama di daerah perbatasan. Sudah ada pembicaraan dengan (Satpol PP) Provinsi Jawa Barat. Kita akan langsungkan kepatuhan protokol kesehatan antara Jakarta Selatan dengan Depok, sekitar perbatasan yang ada jalan mengarah Depok dan masuk Jakarta," kata Arifin saat dikonfirmasi, Rabu (2/9/2020).
Potensi pergeseran kerumunan itu bisa terjadi karena Bogor dan Depok telah memberlakukan " jam malam" untuk membatasi aktivitas warga pada malam hari.
• Situasi Belum Normal Akibat Pandemi, Kenaikan Tarif Tol Cipularang dan Padaleunyi Agar Ditunda
Saat operasi digelar, Satpol PP akan mengimbau warga untuk beraktivitas di rumah dan menghindari kerumunan.
"Kita tidak menghendaki pergeseran, penyebaran kerumunan dan keramaian ke arah Jakarta. Kita akan mengingatkan kembali kepada masyarakat untuk stay at home, kalau ada kerumunan enggak perlu ikut gabung," ucap Arifin.
Tak hanya itu, Satpol PP akan fokus menggelar operasi di kafe dan restoran di Ibu Kota. Pasalnya, warga Bogor dan Depok diperkirakan mencari tempat beraktivitas atau nongkrong di wilayah Jakarta seperti kafe dan restoran.
"Kita akan tingkatkan pengawasan di tempat keramaian umum, utamanya adalah restoran, kafe, atau rumah-rumah makan. Ataupun tempat-tempat fasilitas umum lainnya yang biasa didatangi masyarakat," ujar Arifin.
Mal Kota Depok kini tengah memberlakukan kebijakan "pembatasan aktivitas warga" yang dianggap serupa jam malam, sejak Senin (31/8/2020) lalu.
• Realisasi Penerimaan Pendapatan Daerah Kota Bekasi Capai 55 Persen
Dalam kebijakan ini, layanan langsung di toko, mal, supermarket, dan minimarket dibatasi hingga pukul 18.00 WIB.
Selain itu, aktivitas warga dibatasi sampai pukul 20.00 WIB, dengan harapan mampu menekan penularan Covid-19 wilayah tempat tinggal yang sejauh ini diklaim menyumbang 25-30 persen kasus di Depok.
Meski demikian, hingga sekarang kebijakan ini masih dalam tahap sosialisasi.
Konsekuensi hukum dijadwalkan baru berlaku mulai Kamis (3/9/2020).
• Muhadjir Effendy Minta Dokter Selamatkan Diri Sendiri Dahulu Sebelum Menyelamatkan Orang Lain
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana mengatakan, konsekuensi hukum akan termuat secara terperinci melalui peraturan wali kota.
Ia belum dapat menjelaskan lebih rinci soal sanksi yang berlaku pada pelanggaran jam malam. Sebab saat ini beleid tersebut sedang dalam proses.
Meski demikian, Dadang memastikan bahwa pembatasan operasional hingga pukul 18.00 WIB, juga berlaku untuk pedagang kaki lima hingga warung kelontong, kecuali apotek.
"Semua (dibatasi hingga) pukul 18.00. Termasuk warung kelontong jadi pukul 18.00 harus sudah selesai. Apotek tetap berjalan seperti biasa," kata dia.
• Dimasukkan ke RS Jiwa, Gideon Tengker Ancam Gugat Raffi Ahmad dan Nagita Slavina 1 Triliun US Dollar
"Kemarin draftnya sudah selesai. Jadi penegakan hukum mulai hari keempat. Ini kan hari kedua, artinya Kamis sudah penindakan," Dadang menambahkan.
Tak Ada Jam Malam di Bekasi
Sementara itu Kota Bekasi tidak menerapkan jam malam seperti yang dilakukan Kota Bogor dan Depok.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan bahwa alasan tidak menerapkan jam malam karena saat ini masyarakat sudah melakukan adaptasi tatanan baru masyarakat produktif.
• Megawati: Kalau Ingin Kaya Jangan Masuk Partai Politik, Sebaiknya Keluar
Jika harus kembali diberlakukan jam malam, kata Rahmat Effendi, maka akan sulit kembali melakukan adaptasi tersebut.
"Kita kan awal-awal sudah lakukan itu jam malam, tapi kan sekarang kita tidak bisa menggerakkan tiba-tiba. Orang sudah adaptasi tatanan baru masyarakat produktif," ujar Rahmat, Selasa (1/9/2020).
Rahmat menilai, pemberlakuan jam malam kurang efektif dalam menekan angka kasus virus corona atau Covid-19.
Menurut dia, penerapan jam malam membuat ekonomi masyarakat kembali terdampak.
• Mudah Alergi, Susan Sameh Pilih Tunda Pekerjaan jika Sedang Jerawatan
"Sekarang ini yang ditumbuhkan bagiamana bisa tetap produktif dengan tetap perhatikan protokol kesehatan. Kalau ada jam malam lagi kasihan lah itu (pedagang)," ucapnya.
Saat ini Pemkot Bekasi tengah menggencarkan RW siaga untuk membangun tingkat kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan Covid-19 di lingkungan RW.
Kesadaran sendiri itu yang sangat diperlukan dalam pencegahan Covid-19. Pemerintah tidak bisa selalu mengawasi dan mengingatkan warga setiap waktu.
"Intinya kalau semuanya sadar protokol utamanya menggunakan masker itu, Insya Allah aman semua. Warga yang tidak sadar rugi diri sendiri," ucapnya.
• Profil Armuji Calon Wakil Wali Kota Surabaya, Pernah Mundur dari Pencalonan Pilkada Surabaya
Tak hanya itu, para aparatur di tingkat kelurahan kecamatan juga lebih gencar dalam melakukan pengawasan dan sosialisasi terkait protokol kesehatan.
Pemkot Bekasi juga terus gencar melakukan pelacakan serta pengetesan massal ke sejumlah warga.
"Kita rapid test masih berjalan, termasuk swab test juga. Intinya bapak bilang, kesadaran diri utamanya semua unsur harus terlibat janganlah mudur ke belakang lagi ekonomi kita sudah susah," ujarnya.
• Kabar Rizki 2R Jadi Trending di Google, Mulai dari Hapus Foto Pernikahan Hingga Kehamilan Istri
Dia mengambil istilah seperti yang dilontarkan Presiden RI Joko Widodo dalam penanganan virus corona yakni gas dan rem.
Oleh karena itu, peningkatan pelayanan dan penanganan kasus Covid-19 terus ditingkatkan. Termasuk upaya pencegahan dan memutus mata rantai penyebaran.
"Ekonominya harus jalan, harus kenceng tapi Covidnya kita kendalikan."
"Kalau masyarakat sudah tidak patuh, baru kita injak rem, dengan apa rem-nya, ya itu tadi dengan denda, sanksi, tapi tetap pada akhirnya adalah persuasif," kata Rahmat Effendi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bogor dan Depok Terapkan Jam Malam, Pemprov DKI Bakal Cegah Warga Pindah Tongkrongan", Penulis : Rindi Nuris Velarosdela