Pilkada Serentak

Update Pilkada Surabaya: Bakal Cawali Surabaya dari PDIP Tak Diundang Pengumuman Rekomendasi

Puan Maharani dijadwalkan mengumumkan langsung bakal pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya untuk Pilkada 2020.

Wartakotalive.com/layar tangkap FB PDIP
Ketua Bidang Politik dan Keamanan DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengumumkan 75 calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang diusung PDIP pada Pilkada serentak 2020. Pengumuman dilakukan secara daring (online) dan disiarkan secara langsung melalui Facebook, Selasa (11/8/2020). Hari ini, Rabu (2/9/2020), dijadwalkan akan mengumumkan bakal Cawali Surabaya. 

Sementara itu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sedikit memberi bocoran perihal pasangan bakal cawali dan cawawali yang akan mendapatkan rekomendasi dari PDIP yakni bisa meneruskan program yang sudah dijalankan olehnya selama 10 tahun ini.

Wali Kota Risma Tolak Perpanjangan PSBB, Ungkap Optimisme Kota Surabaya Terhindar dari Resesi

"Iya dong, pasti bisa," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kepada wartawan usai inspeksi di Stadion Gelora Bung Tomi (GBT) Surabaya, Selasa.

Risma menjelaskan bahwa nantinya calon penggantinya dari PDI Perjuangan bisa meneruskan program-program yang sudah dijalankannya selama ini.

Hanya saja, Risma tidak menyebut nama siapa bacawali yang dimaksudnya tersebut.

Kabar yang beredar hingga saat ini, Wali Kota Risma memiliki calon yang telah dipersiapkan untuk maju di Pilkada Surabaya 2020 yakni Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi.

BJB Digerojok Dana Rp 2 Triliun, Ridwan Kamil: Untuk Dihabiskan dalam Bentuk Pinjaman Modal Usaha

Wali Kota Risma menambahkan bahwa banyak ide-ide dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dijalankannya sehingga program Kota Surabaya berjalan dengan baik.

"Jadi gini ya, contohnya misalkan, Ibu Megawati bilang zaman dulu itu anak kecil-kecil dikasih makan, supaya fisiknya bagus, dan tidak stunting. Itu masukan ibu ketua umum, sama juga lansia. Jadi pimpinan PDIP itu ada sekolah kepala daerah," katanya.

Selain itu, lanjut dia, PDI Perjuangan juga memberikan pendidikan kedisiplinan terutama pada kepala daerah dari partai berlambang kepala banteng ini.

"Tiap kali Rakernas itu tidak boleh terlambat, jadi kalau terlambat langsung dicoret, dihukum, bahkan ada yang dipecat. Jadi ada yang titip absen itu, ketahuan langsung dipecat, jadi kita bener-bener diajari, digodok disiplin, diajari bagaimana membuat kota ini menjadi bagus, ya, memang kan macam-macam penerimaannya, dan saya banyak belajar, seperti pokak, itu kita belajar saat pameran, Ibu Mega buat pameran rempah-rempah itu," katanya.

Kejagung Periksa Dua Pengelola Apartemen dalam Kasus Jaksa Pinangki dan Djoko Tjandra

Jika nantinya sudah terpilih penggantinya, Risma berharap Kota Surabaya bisa lebih berkembang, bukan sebaliknya.

"Kondisi Surabaya saat ini tidak boleh lebih buruk. Jadi kenapa ibu ketua umum memperhatikan ini, karena Surabaya ini sudah dikenal di seluruh dunia. Kenapa ibu ketua umum dan semua tim di DPP sangat hati-hati menentukan Surabaya?. Itu karena tidak ingin Surabaya turun kondisinya," ujarnya. (Antaranews)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved