Berita Video
VIDEO: Ada Tugu Berlambang Peti Mati di Perempatan BKT Jakarta Timur
Tugu tersebut diresmikan sebagai pengingat masyarakat Jakarta akan bahaya penyebaran Covid-19 yang hingga kini semakin mengkhawatirkan
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Feryanto Hadi
Diharapkan, keberadaan monumen peti mati ini dapat menjadi pengingat bagi warga agar menerapkan protokol kesehatan khususnya di Kelurahan Pademangan Barat yang jadi salah satu titik zona merah. “Oleh karena kita mendorong upaya pencegahan melalui pembangunan monumen tersebut,” ucap Sigit.
• PIala Thomas dan Uber Diundur Jadi Peluang Sekaligus Tantangan Buat Indonesia
• VIDEO: Empat Warga Bintara Terdampak Covid Dapat Gerobak Dagang Gratis
Sebelumnya, Palmerah, sejumlah petugas gabungan dari unsur Kecamatan Cilandak, TNI/Polri, Suku Dinas Perhubungan, Puskesmas Cilandak, Satpol PP, petugas PPSU Cilandak, dan Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan menggelar sosialisasi terkait pandemi Covid-19.
Sosialisasi digelar di perempatan Jalan Raya Fatmawati, Cilandak, Jakarta. Menggunakan benda berbentuk peti mati mereka untuk mengingatkan bahaya penularan Covid-19. Sosialisasi dilakukan di empat titik zebra cross di perempatan Jalan Raya Fatmawati.
Peti mati berwarna coklat itu dipanggul oleh unsur petugas PPSU Cilandak. Petugas PPSU menggunakan kostum seperti tenaga medis yang dilengkapi baju hazmat, masker, dan sarung tangan medis.
Sosialisasi lainnya menggunakan materi-materi berkait 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
• Alasan Aktris Femmy Permatasari Berniat Pindah ke Selandia Baru
• Meninggal di Bali, Barli Asmara Dikabarkan Derita Sakit Paru-paru
Camat Cilandak, Mundari, mengatakan, penggunaan peti mati digunakan untuk mengingatkan bahaya penularan Covid-19 di tengah masyarakat. “Ini sebagai salah satu tanda agar masyarakat tetap waspada serta mengikuti protokol kesehatan dalam kesehariannya dengan konsisten melaksanakan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak,” kata Mundari dalam keterangan tertulis, Rabu (26/8/2020).
Mundari menyebutkan, peti mati nantinya akan digunakan sebagai alat sosialisasi bahaya Covid-19 mulai Kamis (27/8).
“Mungkin kita boleh bosen mendengar, melihat sosialisasi 3M. Tapi ingat, berujung kematian bila kita menyepelekan dan masa bodoh mengenai hal tersebut,” lanjutnya. Sosialisasi bahaya Covid-19 ini dilakukan pukul 09.00 hinggan 10.00.