Berita Video
VIDEO: Bawa Bendera Kuning, Warga Gusuran Tol Kunciran - Bandara Tangisi Nasib Mereka
Pada Selasa (1/9/2020) besok pihak pemerintah meminta agar masyarakat setempat untuk mengosongkan rumahnya.
WARTAKOTALIVE.COM, BENDA - Suasana haru biru menggelayuti warga di RT 02 / RW 01 Kelurahan Jurumudi Lama, Kecamatan Benda, Kota Tangerang.
Mereka menjadi korban gusuran proyek pembangunan Jalan Tol Kunciran - Bandara Soekarno Hatta.
Pada Selasa (1/9/2020) besok pihak pemerintah meminta agar masyarakat setempat untuk mengosongkan rumahnya.
• Warga Kota Tangerang Geram Puskesmas Digusur Proyek Tol Kunciran-Bandara
• Pengelola Tol Kunciran - Bandara Soetta Diminta Segera Perbaiki Jalan yang Rusak di Tangerang
Padahal nasib mereka pun tak kunjung jelas terkait proses ganti rugi dalam pembebasan lahan ini.
Sontak sejumlah warga menangis histeris. Mereka meronta - ronta tak mau digusur paksa.
Tangis pun meledak dari para kaum ibu - ibu itu.
• Dapat Berkah Usai Perankan Sosok Bu Tejo hingga Banyak Job di Ibukota, Siti Fauziah: Jakarta Keras
Bahkan mereka membawa bendera kuning untuk aksi melakukan perlawanan terhadap pihak penguasan.
"Kami ini besok mau diminta segera mengosongkan. Tahu - tahu langsung dieksekusi padahal ganti rugi saja belum dibayarkan," ujar Dedi satu dari warga sekitar saat dijumpai Warta Kota di lokasi, Senin (31/8/2020).
Menurutnya harga yang ditawarkan sangat minim. Per meter hanya berkisar Rp. 2,6 juta.
"Kalau dibayar segitu ya kami tidak bisa membeli rumah lagi," ucap Mika yang juga korban gusuran tampak menangis sesegukan.
Mereka berharap dalam masalah ini dikedepankan nilai keadilan. Menurutnya para warga ini tak menolak pembangunan nasional, tapi harus juga memikirkan nasib mereka kedepan.
• Kebakaran Ruko di Surabaya Tewaskan 5 Orang, Mengapa Polisi Belum Bisa Simpulkan Penyebabnya?
"Di sini ada 27 bidang yang belum dibayarkan. Sebanyak 50 KK dan sekitar lebih dari 300 warga," kata Dedi.
Warga Menuntut Rp 10 Juta Per Meter2
Sebelumnya, merasa tidak adil dalam proses ganti rugi pembebasan lahan untuk pembangunan Jalan Tol Kunciran - Bandara Soekarno Hatta, warga Kampung Baru, Kecamatan Benda, Kota Tangerang bergerombol ke Gedung Pengadilan Negeri (PN) Tangerang.
Koordinator aksi, Saipul Bahri, menjelaskan, unjuk rasa digelar karena warga yang terdampak pembangunan jalur cepat tersebut ingin meminta ganti untung atas lahannya.
• Naima Syeeda: Penampilan Luar Perlu Tapi yang Terpenting Penampilan dari Dalam Diri
Saipul menyebut warga yang berunjuk rasa ini ingin lahannya dibayar setara dengan warga terdampak lainnya.
“Tanah warga ditawar hanya Rp 2,6 juta. Tapi sebagian orang yang justru memiliki lahan kosong di persawahan malah mendapat Rp 10 juta kurang lebih per meternya. Ini jelas tidak adil,” ucap Saipul saat dijumpai di PN Tangerang, Kamis (5/3/2020).
Menurutnya masih ada sejumlah warga yang belum dibayar secara adil atas gusuran lahan yang dijadikan pembangunan tersebut.
“Masih ada 27 KK yang belum mendapatkan haknya,” ujarnya.
Ia menyatakan tidak ada keadilan dalam pembebasan lahan untuk pembangunan tol tersebut.
Dirinya menambahkan jika hasil keputusan pengadilan dalam sidang perkara konsinyasi tidak sesuai dengan harapan, maka warga akan mengajukan banding.
• Setelah Perusakan Mapolsek Ciracas, Warga Berdatangan Bikin SKCK Di Mapolsek Ciracas
“Kami tetap pertahankan upaya banding. Pada dasarnya kita upaya juga meminta ke Pemda harus hadir di sini,” kata Saipul.
Dalam aksinya, warga membopong keranda mayat dan juga membawa kitab suci Al Quran.
Dalam aksi damai itu, mereka bersalawat sambil menunggu hasil keputusan hakim dalam sidang perkara konsinyasi tentang pembebasan lahan dalam proyek Jalan Tol Kunciran-Bandara. (dik)