Tahun Baru Islam

Apakah Ada Ibadah Khusus di Bulan Muharram? Berikut Ini Penjelasan Lengkap Ustaz Khalid Basalamah

Apakah ada ibadah khusus di bulan Muharram? Seperti apa ibadah khusus bulan Muharram tersebut.

Editor: PanjiBaskhara
YouTube Khalid Basalamah official
Ustaz Khalid Zeed Abdullah Basalamah 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Di bulan Muharram, menjadi bulan yang paling dinanti-nantikan umat muslim.

Maka, tak sedikit umat Islam cari tahu soal tata cara ibadah bulan Muharram dan jenis ibadah bulan Muharram.

Namun, apakah ada ibadah khusus di bulan Muharram? Seperti apa ibadah khusus bulan Muharram tersebut.

Soal ibadah khusus bulan Muharram, akan dijelaskan Ustaz Khalid Zeed Abdullah Basalamah atau Ustaz Khalid Basalamah.

Mulai Jumat 28 Agustus Laksanakan Puasa Tasua 9 Muharram, Ini Niatnya Sekaligus untuk Puasa Asyura

Ustadz Abdul Somad: Dianjurkan Puasa 3 Hari di Bulan Muharram 9, 10, 11 untuk Menghapus Dosa

Niat Puasa Tasua dan Asyura dan Doa Buka Puasa Dilaksanakan Besok 28-29 Agustus 2020

Diketahui, Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan mengenai ibadah khusus di bulan Muharram di akun Instagram @khalidbasalamahofficial.

"MUHARRAM PENGHAPUS DOSA!

.

Berlomba-lomba dalam kebaikan dengan share, tag, mention ke orang lain. 1 orang yang tau ilmu karena info dari kamu, insyaAllah bernilai pahala karena mengajak kepada kebaikan" tulis akun Instagram @khalidbasalamahofficial dikutip Wartakotalive.com, Kamis (27/8/2020).

Niat Puasa Tasua dan Asyura dan Doa Buka Puasa Dilaksanakan Besok 28-29 Agustus 2020

Salah satu amalan di bulan Muharram dari nabi Muhammad SAW adalah menghidupkan puasa Sunnah. Puasa ini sangat dianjurkan.

Puasa sunnah adalah puasa yang dilakukan pada tanggal 9 dan 10 Muharram

Dinamai Muharram atau yang diharamkan sebab bulan ini di umat Islam dilarang melakukan peperangan, kezaliman dan perbuatan dosa.

Apalagi derajat puasa Muharram sama dengan puasa Ramadhan.

Hadist Abu Hurairah: Rasulullah seseorang mendatangi Rasulullah dan dia bertanya hai rasulullah setelah Ramadhan puasa di bulan apa yang lebih afdhal?

Lalu Nabi Muhammad SAW menjawab puasa di bulan Allah yaitu puasa yang kalian sebut di bulan Muharram (Hadits Ibnu Majah).

Puasa Tasua akan jatuh pada Jumat 28 Agustus 2020 atau 9 Muharram dan Puasa Asyura jatuh pada tanggal 10 Muharram atau Sabtu 29 Agustus 2020.

Dari pelaksanaan puasa Asyura sebaiknya juga dilengkapi dengan Puasa Tasua dianjurkan berpuasa pada 9 dan 10 Muharram

Hal ini dilakukan untuk menyelisihi orang Yahudi yang berpuasa pada 10 Muharam saja. 

Niat Puasa Tasua (9 Muharram 1442 H)

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnatit Tasu‘a lillahi ta‘ala.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah Tasu‘a esok hari karena Allah SWT."

Niat puasa Asyura (10 Muharram 1442 H)

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati asyura lillahi ta‘ala.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT."

Bacaan niat puasa Tasua dan Asyura pada siang hari

Sebagaimana ibadah puasa sunah yang lainnya, niat puasa Tasu'a dan Asyura, juga bisa diucapkan ketika fajar sudah terbit atau ketika siang hari, sepanjang belum melakukan semua hal yang bisa membatalkan ibadah puasa.

Apabila niat puasa Tasua dan puasa Asyura dilakukan setelah terbitnya fajar, bacaannya adalah sebagai berikut.

a. Niat Puasa Tasua:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’i sunnatit Tasu‘a lillahi ta‘ala."

Artinya: “Aku berniat puasa sunah Tasu’a pada hari ini karena Allah SWT.”

b. Niat Puasa Asyura:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ عَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Bacaan latinnya: "Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’i sunnati asyura lillahi ta‘ala."

Artinya: “Aku berniat puasa sunah Asyura pada hari ini karena Allah SWT.”

Sedangkan saat buka puasa,  doa berbuka puasa sama saja dengan doa yang digunakan dalam berbuka puasa wajib, puasa di bulan Ramadhan yaitu:

Doa berbuka puasa dari riwayat HR Abu Dawud

ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah.

Artinya : "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah."

Keutamaan Puasa Tasua dan Puasa Asyura 

Meskipun hukum melalukan puasa Muharram adalah sunnah, namun banyak keutamaan melakukan puasa ini .

Nabi Muhammad SAW bersabda: bagi siapa yang melakukan puasa 10 Muharram maka mendapatkan pahala 10.000 malaikat, 10.000 orang yang haji dan umroh, dan 10000 orang yang mati syahid.

Keistimewaan puasa Asyura yang lainnya adalah menghapuskan dosa yang dilakukan selama 1 tahun kemarin.

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: "Puasa Asyura sungguh aku berharap kepada Allah agar menghapuskan dosa setahun yang lalu" - HR muslim nomor 1975.

Sedangkan Puasa Tasua dalam hadis Rasulullah bersabda: kalau saja aku masih hidup sampai tahun depan niscaya aku akan puasa tasua 9 Muharram.

Namun belum sampai tahun depan nabi Muhammad sudah wafat.

سُئِلَ أَىُّ الصَّلاَةِ أَفْضَلُ بَعْدَ الْمَكْتُوبَةِ وَأَىُّ الصِّيَامِ أَفْضَلُ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ فَقَالَ أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ الْمَكْتُوبَةِ الصَّلاَةُ فِى جَوْفِ اللَّيْلِ وَأَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ صِيَامُ شَهْرِ اللَّهِ الْمُحَرَّمِ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya, “Shalat manakah yang lebih utama setelah shalat fardhu dan puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?”

Beliau bersabda, “Shalat yang paling uatama setelah shalat fardhu adalah shalat di tengah malam dan puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah (yakni) Muharram.” (HR Muslim, Abu Dawud, dan Ahmad)

Puasa Asyura merupakan puasa yang istimewa bagi Rasulullah dan sangat diutamakan beliau.

Ibnu Abbas menerangkan, tidak ada puasa sunah yang lebih diutamakan Rasulullah melebihi puasa Asyura.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ – رضى الله عنهما – قَالَ مَا رَأَيْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ ، إِلاَّ هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ . يَعْنِى شَهْرَ رَمَضَانَ

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu ia berkata, saya tidak pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memperhatikan puasa satu hari yang diutamakannya atas yang lainnya selain hari ini, hari Asyura dan bulan Ramadhan. (HR Bukhari)

Menghapus dosa setahun sebelumnya

Inilah keutamaan puasa Asyura yang paling populer.

Puasa Asyura dapat menghapus dosa setahun sebelumnya, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

Rasulullah ditanya tentang puasa Asyura, beliau menjawab, “Dapat menghapus dosa setahun sebelumnya.”

(CC/Wartakotalive.com)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved