Virus Corona
Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Mulai Penuh, GOR Pekojan Diaktifkan untuk Isolasi Covid-19
Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Mulai Penuh, GOR Pekojan Diaktifkan untuk Isolasi Covid-19. Simak selengkapnya dalam berita ini.
Penulis: Desy Selviany |
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) di Pekojan, Tambora, Jakarta Barat resmi dipakai sebagai tempat isolasi mandiri warga yang terkena Covid-19.
Tempat itu digunakan sebagai ruangan isolasi Covid-19 lantaran Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Jakarta Pusat mulai penuh.
Hal itu diungkapkan Lurah Pekojan Syaiful Fuad Rohadi.
Syaiful mengatakan, diaktifkannya GOR Pekojan sebagai ruangan isolasi mulai Senin (17/8/2020) lalu.
• Polisi Bubarkan Konser Dangdutan yang Izinnya Organ Tunggal, Kapolsek Bantargebang Merasa Dibohongi
Sebab RSD Wisma Atlet sudah mencapai 80 persen dari kapasitas menampung pasien.
"Jadi diputuskan GOR Pekojan dipilih untuk isolasi mandiri orang tanpa gejala (OTG)," ujar Syaiful dihubungi Selasa (25/8/2020).
Ruangan itu diperuntukan bagi seluruh warga Tambora yang terkena Covid-19 dan memiliki rumah tidak memadai untuk isolasi mandiri.
Sampai saat ini Syaiful mengungkapkan sudah ada 11 warga yang diisolasi di tempat tersebut.
Syaiful menjelaskan sebelumnya memang ada 10 warga yang masuk untuk isolasi. Namun pada Senin (24/8/2020) ada tambahan satu warga yang masuk untuk jalani isolasi mandiri.
• Kim Jong Un Dikabarkan Koma Sudah Berbulan-bulan, Foto-fotonya Belakangan Ini Disebut Rekayasa
Sehingga total kini ada 11 warga yang diisolasi mandiri di GOR Pekojan.
Namun, kesebelas warga itu bukan berasal dari Pekojan melainkan dari Kalianyar dan Duri Selatan.
"Sampai saat ini alhamdulilah warga Pekojan belum ada yang diisolasi. Tapi kebetulan GOR Kecamatan memang ada di kawasan Pekojan," papar Syaiful.
Diberitakan sebelumnya 10 warga Tambora, Jakarta Barat jalani isolasi di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Pekojan karena terkena Covid-19.
Kasudin Kesehatan Jakarta Barat Kristi Wathini mengatakan bahwa isolasi mandiri di GOR dipilih lantaran kesepuluh warga itu tinggal di tempat tidak layak untuk isolasi.
"Tambora itukan pemukiman padat. Jadi banyak rumah yang tidak layak untuk dijadikan tempat isolasi. Akhirnya kami putuskan di GOR Kecamatan," ujar Kristi dikonfirmasi Selasa (25/8/2020).
• Viral Warga Mustikajaya Gelar Dangdutan saat Pandemi Virus Corona Langsung Dibubarkan Polisi
Kristi mengungkapkan mengapa kesepuluh warga itu tidak dibawa ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet.
Menurut Kristi, kesepuluh warga itu masuk dalam Orang Tanpa Gejala (OTG) sehingga diperbolehkan jalani isolasi mandiri.
Namun, ketika Puskesmas Tambora mengecek rumah mereka, rumah tersebut dianggap tidak layak untuk jadi tempat isolasi mandiri.
Sehingga bersama lurah dan pengurus RW setempat diputuskan agar 10 warga itu diisolasi di GOR terdekat.
Kristi menjamin bahwa isolasi di GOR sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP).
• Gaet Rekan SMA De Britto, Donny Verdian Berikan Pendapatan Lagu Raja Singa ke Sanggar Seni Notoyudan
Misalnya saja para warga yang diisolasi diberi makan dan kebutuhan pokok.
"Warga yang diisolasi sudah hampir 10 hari di GOR. Jadi massa isolasinya sudah hampir selesai," papar Kristi.
Kristi menjelaskan kesepuluh warga itu bukan berasal dari satu keluarga yang sama.
Mereka merupakan warga dari kepala keluarga berbeda.
Saat ini kata Kristi ada 30 warga yang terinfeksi Covid-19 di Tambora, Jakarta Barat.
Namun memang hanya 10 warga yang rumahnya dinyatakan tidak layak untuk isolasi.
Sisanya 20 warga jalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.