Film
Pembukaan Bioskop di Masa New Normal Kembali Ditunda, GPBSI: Kami Menunggu Arahan Pemerintah
Meski Singapura kembali mengoperasikan kembali bioskop di tengah pandemi Covid-19, Djonny Sjafruddin tetap menunggu peraturan pemerintah Indonesia.
Penulis: Irwan Wahyu Kintoko | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sejumlah film Hollywood disebutkan sudah dan saat ini sedang ditayangkan di bioskop di Singapura.
Informasi yang diterima dari Ketua Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia Djonny Sjafruddin menyebutkan, film-film tersebut diputar di bioskop Singapura ditengah pandemi Covid-19.
Pemutaran film-film tersebut bahkan sudah dilakukan sejak sebulan lalu.

Misalnya saja film Grennland, Steel Rain: Summit, Train to Busan: Peninsula dan Fukushima 50, Bada Yaga, serta Scoob!
"Sudah satu bulan ini (bioskop di Singapura dibuka untuk publik)," kata Djonny Sjafruddin berbincang bersama Warta Kota, Senin (24/8/2020).
Menurut Djonny Sjafruddin, bioskop di Singapura kembali dibuka dan memutar kembali film-film di layar lebar setelah dianggap aman dari penyebaran Covid-19.
• Dari 4 Film Baru yang Dibintangi Luna Maya, Baru Satu Film yang Diputar Gara-gara Pandemi Covid-19
• Ini Perubahan Hidup yang Dialami oleh Siti Fauziah Setelah Terkenal Perankan Bu Tejo di Film Tilik
"Disana (bioskop di Singapura) katanya aman-aman saja," ujar Djonny Sjafruddin.
Meski Singapura sudah kembali mengoperasikan kembali bioskop di tengah pandemi Covid-19, Djonny Sjafruddin tetap menunggu peraturan pemerintah Indonesia.
Untuk membuka kembali bioskop di Indonesia, Djonny Sjafruddin menanti aturan dari pemerintah, baik pusat maupun daerah.

"Kami tetap menunggu arahan pemerintah untuk membuka kembali bioskop di seluruh Indonesia," jelas Djonny Sjafruddin.
Sebelumnya, Pemerintah DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kembali merevisi keputusan No 2976 Tahun 2020.
Keputusan itu tentang Perpanjangan Pelaksanaan Pembatasan Sosial Bersekala Besar Masa Transisi Dalam Rangka Penanganan Pencegahan Penularan Covid-19 di Sektor Usaha Pariwisata Menuju Masyarakat Sehat, Aman dan Produktif.
• Seminggu Diunggah di YouTube, Film Tilik yang Dibintangi Siti Fauziah Ditonton Lebih 10 Juta Views
• Dikenal di Jepang, Adi Putra Pamerkan Karya di Museum Macan hingga Salon Atelier by Ryoji
Dalam keputusan tadi disebutkan, salah saktor sektor usaha yang bisa beroperasi adalah bioskop sejak 14 sampai 27 Agustus 2020.
Namun keputusan tersebut kembali dianulir sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta masih khawatir terjadi klaster baru penularan Covid-19 di bioskop.
Dianggap Lebih Aman
Pertanyaannya kemudian adalah seberapa besar dampak penularan Covid-19 didalam gedung dan studio bioskop?
Menurut beberapa studi yang didapatkan dari beberapa literasi menyebutkan, bioskop terbukti lebih aman dibandingkan tempat yang lain.
Dari data yang ada juga belum ditemukan klaster Covid-19 berasal dari bioskop.

Hasil studi yang dilakukan Technical University of Berlin, Jerman, membandingkan studio bioskop dan ruang kantor. Ruang bioskop dianggap lebih aman karena dua faktor.
Pertama, jumlah aerosol hanya 0,3 persen yang dihirup di bioskop daripada kantor.
Tidak hanya itu. Di dalam bioskop, orang-orang juga jarang berbicara satu sama lain. Faktor kedua adalah sistem perputaran udaranya juga berbeda.
• Disney+ Hotstar Ada di Indonesia Mulai September 2020, Pecinta Film Bisa Tonton Ratusan Film Keren
• Belum Dibuka Akibat Covid-19, Begini Hasil Penelitian yang Dilakukan Para Ahli Terhadap Bioskop
Natasha Tuznik, Profesor Asosiasi Kesehatan dan Penyakit Menular UC Davis, mengatakan, di bioskop cenderung aman karena tiga faktor.
"Orang-orang tidak bicara satu sama lain selama film berlangsung. Pembatasan jarak bisa diterapkan dengan dibatasinya jumlah penonton," kata Natasha Tuznik.
Faktor terakhir, menurutnya, adalah, orang-orang menghadap ke arah yang sama sehingga mengurangi risiko penularan Covid-19.