Kibarkan Merah Putih di Gunung Patah, Seven Summiter Termuda ini Siap ke Gunung Elbrus dan Aconcagua

Pendakian Khansa Syahlaa ini merupakan bagian dari program 7 longest hiking trail atau pendakian dengan track terpanjang di gugusan pulau nusantara.

Editor: Mohamad Yusuf
Dok. Khansa Syahlaa
Pemegang rekor Seven Summiter Indonesia termuda, Khansa Syahlaa berhasil mengibarkan bendera merah putih di puncak Gunung Patah dengan ketinggian 2852MDPL, Bengkulu, Senin (17/8/2020). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pemegang rekor Seven Summiter Indonesia termuda, Khansa Syahlaa (14) berhasil mengibarkan bendera merah putih di puncak Gunung Patah dengan ketinggian 2852MDPL, Bengkulu.

Pengibaran bendera berhasil dilakukan tepat pada peringatan ulang tahun ke-75 RI sekitar pukul 09.15 WIB.

Pendakian ini merupakan bagian dari program 7 longest hiking trail atau pendakian dengan track terpanjang di gugusan pulau nusantara.

Siswi  yang duduk di kelas 8 SMP An Nahl Islamic school Gunung Putri, Jawa Barat ini bersama tim dan sang ayah, Aulia Ibnu, mengambil rute melalui Desa Manau 9, Padang Guci, Kabupaten Kaur, Bengkulu.

Pemegang rekor Seven Summiter Indonesia termuda, Khansa Syahlaa berhasil mengibarkan bendera merah putih di puncak Gunung Patah dengan ketinggian 2852MDPL, Bengkulu.
Pemegang rekor Seven Summiter Indonesia termuda, Khansa Syahlaa berhasil mengibarkan bendera merah putih di puncak Gunung Patah dengan ketinggian 2852MDPL, Bengkulu. (Dok. Khansa Syahlaa)

 Viral Video Polisi Diduga Minta Rp 1 Juta Saat Tilang Turis Jepang di Bali, karena Lampu Motor Mati

 Dua Bulan Dirawat Inap, Napi Rutan Salemba ini Malah Ubah Ruang VVIP Rumah Sakit jadi Pabrik Ekstasi

"Waktu pendakian selama 6 hari dari total 10 hari perjalanan. Medannya cukup berat banget buat sampai ke puncaknya," kata Khansa, melalui sambungan telepon, Kamis (20/8/2020).

Gunung Patah merupakan gunung dengan kriteria hutan hujan tropis yang memiliki vegetasi sangat rapat dan jarang dijamah pendaki lain.

Sehingga mereka harus merintis atau membuka kembali jalur  yang telah tertutup bertahun-tahun lalu.

Jalan yang licin, curam, berbukit-bukit dan udara dingin disertai gerimis agak menghambat perjalanan.

Pacet, hewan penghisap darah pun kerap menempel di tubuh Khansa, namun itu tetap tidak mematahkan semangatnya.

"Jalurnya memang berat tapi mesti dibawa enjoy aja. Akhirnya malah ketemu yang keren-keren juga. Kami ketemu 1 danau, 2 kawah dan 1 savana. Apalagi sampai di puncaknya, terbayar semuanya. Pemandangannya indah, pokoknya keren banget," ujar Khansa.

Berbagai jejak binatang juga ditemukan oleh tim mereka, "Kami ketemu tapak kaki beruang, rusa bahkan beberapa feses harimau."

Beratnya pengembaraan ini tentunya memerlukan persiapan dan perbekalan yang sangat matang. 

Sang ayah, Aulia (46) menyampaikan bahwa Khansa tetap rutin latihan fisik dan mental tiap akan mendaki.

"Alhamdulillah dia  tetap semangat meski latihan dengan keterbatasan karena pandemi Covid-19 ini. Tentu saja dengan tetap patuh protokol kesehatan, pakai masker dan menjaga jarak," katanya.

Sementara itu untuk perbekalan mereka menggunakan sistem menanam makanan dan minuman di setiap titik kemah.

 Jumlah Penumpang Melonjak Dua Kali Lipat, Daop 1 KAI Tambah Jumlah Perjalanan KA, ini Jadwalnya

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved