Virus Corona
Aks Joget Para Pejabat Maluku Langgar Protokol Kesehatan dan Menuai Kecaman, Lukai Hati Masyarakat
Aksi berjoget sejumlah pejabat Pemerintah Provinsi Maluku bersama sejumlah anggota DPRD menuai kecaman. Dianggp tak etis.
WARTAKOTALIVE.COM, MALUKU -- Aksi berjoget sejumlah pejabat Pemerintah Provinsi Maluku bersama sejumlah anggota DPRD menuai kecaman.
Ini karena dalam aksi tersebut tanpa mengindahkan protokol Covid-19 saat perayaan HUT Provinsi Maluku ke-75 di Kantor DPRD Maluku menuai protes dari elemen masyarakat.
Aksi tersebut dinilai tak etas dan melukai hati masyarakat. Direktur Maluku Crisis Center (MCC) Muhamad Ikhsan Tualeka menilai, kegiatan bernyanyi dan berjoget ria tanpa mengindahkan protokol Covid-19 tidak etis.
• Persija Jakarta Gelar Latihan Perdana, 2 Pemain Asing Asal Brasil Ikut Latihan
• RSUI Jalin Kerja Sama dengan HIPTEK dalam Pelayanan Pemeriksaan RT-PCR Covid-19
Aksi itu yang diduga dilakukan Sekretaris Daerah Maluku dan sejumlah pejabat itu sangatlah tidak etis di tengah situasi pandemi corona yang melanda Maluku saat ini.
Ikhsan menuturkan, apa yang ditunjukan para pejabat Maluku dan sejumlah Anggota DPRD Maluku itu tidak sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk lebih sensitif terhadap kondisi masyarakat di tengah situasi pandemi Covid-19.
“Saya menilai ini kurang etis dan tak menunjukkan adanya sense of crisis sepeti yang dikeluhkan Presiden terhadap sejumlah pembantunya baru-baru ini,” kata Ikhsan, kepada Kompas.com, Rabu.
• Terdesak Kebutuhan Hidup Pria Curi Serbuk Gergaji Alumunium, Dijual ke Pengepul Rp 400.000
Ia menilai, aksi yang ditunjukkan para pejabat dan anggota dewan itu sangat kontraproduktif dengan sosialisasi yang selama ini gencar dilakukan kepada masyarakat.
Menurut tokoh Maluku ini, aksi berjoget tanpa mengindahkan protokol kesehatan itu akan berdampak pada dua hal sekaligus.
Pertama, kadar kepatuhan warga atas protokol Covid-19 akan semakin menurun dan kedua warga akan menilai bahwa Covid-19 benar adalah rekayasa.
“Ibarat guru kencing berdiri, murid akan kencing berlari. Selain itu, anggaran sosialisasi sejauh ini jadi seperti buang garam di laut, tak ada artinya,” kata dia.
• Wakasad Terima Laporan Kenaikan Pangkat Sepuluh Perwira Tinggi TNI AD
“Hal ini juga dalam konteks yang lebih jauh akan memperkuat keyakinan sejumlah orang kalau Covid-19 adalah rekayasa. Upaya pemerintah ke depan akan lebih berat, pada saat yang sama Ambon masih masuk zona merah,” tambah dia.
Melukai hati masyarakat Senada dengan Ikhsan, Akademisi IAIN Ambon, Syafin Soulissa mengatakan, aksi bernyanyi dan berjoget ria tanpa mengindahkan protokol kesehatan yang dilakukan para pejabat itu sangat melukai hati masyarakat.
“Secara psikologi aksi joget-jogetan itu sangat melukai hati masyarakat, sebab selama ini masyarakat selalu ditekan untuk menerapkan protokol kesehatan, disuruh tetap di rumah, jaga jarak sampai mereka susah mencari nafkah, malah pejabat melanggar aturan,” kritik dia.
• Sebanyak Lima Pelaku Tawuran yang Tewaskan 2 Remaja di Matraman adalah Pelajar
Ia juga heran karena aksi tersebut dilakukan di Kantor DPRD Maluku, padahal beberapa waktu lalu ada satu anggota DPRD dan sejumlah pegawai di kantor itu yang positif terpapar COvid-19.
Diberitakan sebelumnya, aksi bernyanyi dan berjoget bersama dilakukan Sekretaris Daerah Maluku, Kasrul Selang bersama para pejabat Pemprov Maluku dan sejumlah anggota DPRD Maluku usai paripurna istimewa HUT Provinsi Maluku di kantor DPRD setempat, Rabu (19/8/2020).