HUT Kemerdekaan RI
Peringatan HUT Ke-75 RI, Tiga Wanita Muda Jadi Paskibraka Upacara Mengapung di Situ 7 Muara Pamulang
Dalam upacara tersebut tiga sosok wanita muda yang bernama Irah safitri (22), Zakiyah (17), Syafira (16) dipilih sebagai anggota Pasukan Pengibar Bend
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Rizki Amana
WARTAKOTALIVE.COM, PAMULANG - Puluhan orang yang didominasi kaum muda-mudi nekad menyeburkan diri di Situ 7 Muara Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) untuk dapat mengikuti upacara mengapung memperingati HUT Ke-75 RI pada Senin, 17 Agustus 2020 pagi.
Dalam upacara tersebut tiga sosok wanita muda yang bernama Irah safitri (22), Zakiyah (17), Syafira (16) dipilih sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka)
Dengan posisi tubuh yang mengapung di permukaan air sungai, para wanita itu memperlihatkan penampilan yang menakjubkan saat mengibarkan sang Saka Merah Putih di tiang bendera yang terpasang pada sungai berkedealaman tiga meter itu.
• BREAKING NEWS: Ratusan Warga Kumpul di Situ 7 Muara Pamulang Gelar Upacara Mengapung HUT Ke-75 RI
• Upacara Mengapung HUT Ke-75 RI di Situ 7 Muara Pamulang Jadi Tontonan Puluhan Warga & Pengguna Jalan
Mereka pun mengaku bahwa kegiatan ini menjadi momen yang menakjubkan bagi dirinya.
"Ya luar biasa, beda saja sama sebelum-sebelumnya karena medannya air," kata Syafira disahut anggota lain kepada awak media mengisahkan kesan mengibarkan sang Saka Merah Putih di permukaan air Situ 7 Muara Pamulang, Tangsel, Senin (17/8/2020).
Para anggota Pakibraka tersebut mengatakan perlu waktu sepekan baginya untuk melatih diri mengibarkan bendera di atas air.
Selama sepekan lamanya, mereka turut pula berlatih dengan mengapung di atas permukaan air yang menjadi medan upacara.
"Latihannya sudah seminggu lebih, sudah dari kemarin-kemarin. Ya pelaksanaannya sama kaya biasanya cuman beda media saja," jelas Syafira.
Kendati telah berlatih sepekan lamanya, rasa gugup pun tak dapat dihindari ketiganya saat pengibaran bendera di mulai.
Mereka mengaku rasa gugup menghantuinya saat mengibarkan sang Saka Merah Putih itu di depan peserta upacara.
"Kalau dari saya sama saja kesulitannya, dari proses pengibarannya juga dek-dekan pas ngibarin takut berlipat benderanya," ucap Irah.
"Aku kan ngibarin benderanya, pas membukanya agak berat jadi gimana caranya supaya enggak nyilang," sahut Zakiyah saat disinggung mengenai kesulitannya.
Mereka pun berharap, agar kegiatan ini dapat dilestarikan secara turun menurun terkhusus bagi para kaum milenial.
"Harapannya ada orang yang lebih semangat dari kita, asal yang nerusin terutama adik-adiknya," harapnya.
