Berita Nasional

Jokowi Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 5,5 Persen, Fadli Zon: Kurang Realistis dan Tidak Masuk Akal

Pernyataan Presiden bahwa harus menjadikan krisis ini sebagai momen untuk melakukan lompatan besar adalah ungkapan terlalu muluk

Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Istimewa
Fadli Zon meminjam judul AA Navis untuk Robohnya BUMN Kami. 

 WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon menyampaikan kritiknya atas pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo dalam rangka mengantarkan RUU APBN 2021.

Fadli Zon menilai, sejumlah point yang disampaikan Jokowi kurang realistis.

Fadli Zon mengungkapkan, di tengah ancaman pandemi serta resesi ekonomi yang masih akan terus berlangsung, masyarakat sebenarnya ingin mendengarkan pidato kenegaraan yang dekat dengan kenyataan.

"Sebab hanya dengan mendekati realitas, kita akan bisa mencari jalan keluar tepat untuk mengatasi krisis yang tengah berlangsung," ujar Fadli Zon di Jakarta, Minggu (16/8/2020).

Jokowi Ungkap Alasan Berikan Tanda Jasa Bintang Mahaputera Nararya, Fahri Hamzah-Fadli Zon Terkekeh

Dianugerahi Bintang Mahaputra Nararya oleh Jokowi, Ini Kata Fahri Hamzah dan Fadli Zon

"Sayangnya harapan itu tak terpenuhi. Pidato kemarin kurang realistis. Satu hal paling mencolok adalah soal target pertumbuhan ekonomi," imbuhnya.

Seperti diketahui, Pesiden Joko Widodo menargetkan pertumbuhan tahun depan ada pada kisaran 4,5 hingga 5,5 persen.

Menurut Fadli Zon, di tengah situasi pandemi, itu adalah target yang tak masuk akal.

Apalagi, selama kuartal kedua 2020 kemarin pertumbuhan ekonomi Indonesia anjlok hingga minus 5,32 persen.

"Bagaimana caranya melompat dari angka minus 5 persen ke angka positif 5 persen di tengah-tengah pandemi, jika sebelum pandemi saja angka pertumbuhan kita hanya bisa mepet 5 persen? Rasanya tak perlu menjadi ekonom untuk menilai target itu sama sekali jauh dari realistis!" ungkapnya.

Wagub Ariza Ingatkan Ferdinand yang Serang Anies dengan Sebarkan Foto Jakarta Zona Hitam Corona

Sebelum Wafat, Kadis Parekraf DKI Dikabarkan Menolak Suap dari Pengusaha Pariwisata

Pernyataan Presiden bahwa harus menjadikan krisis ini sebagai momen untuk melakukan lompatan besar adalah ungkapan terlalu muluk.

Menurut Fadli Zon, optimisme memang penting, tapi realistis lebih penting lagi.

Fadli Zon menilai, sesudah kehidupan ekonomi Indonesia anjlok, sebagaimana perekonomian hampir seluruh negara di dunia saat ini, yang diperlukan adalah pemulihan, alias kembali ke titik normal.

"Bicara mengenai lompatan pada saat kita sedang terpuruk, selain tak masuk akal, juga bukan ungkapan bijaksana," ungkap Fadli Zon yang juga Chairman Institute for Policy Studies (IPS).

Ahmad Muzani, Fadli Zon dan Fahri Hamzah menerima penghargaan Bintang Jasa Utama yang disematkan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Gambir, Jakarta Pusat pada Kamis (13/8/2020).
Ahmad Muzani, Fadli Zon dan Fahri Hamzah menerima penghargaan Bintang Jasa Utama yang disematkan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Gambir, Jakarta Pusat pada Kamis (13/8/2020). (twitter @fadlizon)

Empat alasan

Menurut Fadli Zon, ada empat alasan kenapa optimisme dalam pidato Presiden kemarin kurang realistis.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved