Minta Insiden Nawawi Pomolango dengan Mumtaz Rais Tak Diperpanjang, PAN: Sayang Uang Negara

Drajat Wibowo berharap Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango tidak memperpanjang persoalan cekcok dengan Mumtaz Rais di dalam pesawat Garuda Indonesia.

TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Nawawi Pomolango saat uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2019). 

"Pelajaran bagi Muntaz adalah, menjadi seorang elite politik memang membuat gerak-gerik kita menjadi sorotan, kita perlu selalu berhati-hati dalam tutur kata dan tindakan," papar Drajat.

Wakil Ketua Umum DPP PAN Yandri Susanto mengklarifikasi insiden berujung pelaporan kepada polisi yang dilakukan Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango kepada fungsionaris PAN Mumtaz Rais.

Laporan tersebut lantaran Mumtaz tak mematuhi aturan untuk menonaktifkan handphone di atas pesawat.

8 Kabupaten/Kota Punya Kasus Aktif Covid-19 di Atas Seribu, Empat Diantaranya di Jakarta

Yandri menjelaskan, Mumtaz memang menghidupkan gawai di atas pesawat, namun saat posisi pesawat sedang berhenti dan transit di Makassar sebelum melanjutkan perjalanan ke Jakarta.

"Jadi itu sudah saya konfirmasi, tadi ada tiga rombongan di situ, ada Mumtaz, ada Pangeran Khairul, dan saudaraku Irvan dan memang kejadian seperti itu."

"Tapi Mumtaz ini menghidupkan handphone ketika pesawat sudah berhenti dan penumpang semua sudah keluar dan yang transit di Makassar tidak keluar," kata Yandri ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2020).

Di Depan Anggota MPR, DPR, dan DPD, Jokowi Pidato Tanpa Teks di Tangan

Menurut Yandri, ada kesalahpahaman dan tingginya ego dari pihak-pihak yang terlibat dalam insiden tersebut.

Sehingga, sempat terjadi perdebatan antara Mumtaz dengan kru pesawat, dan Nawawi Pomolango.

"Artinya proses untuk menuju runaway atau pengumuman dari pramugari belum ada sama sekali."

ISI Lengkap Pidato Kenegaraan Jokowi: Jangan Ada yang Merasa Paling Agamis dan Pancasilais Sendiri!

"Penumpang yang lain belum masuk, artinya itu sesuatu yabg biasa sebenarnya," kata Yandri.

"Tetapi karena ada kesalahpahaman dan mungkin ego masing-masing muncul, terjadi debat lah kira-kira begitu."

"Dan saya kira itu sering terjadi di pesawat karena pemahaman penumpang berbeda, maunya kru kabin juga beda," lanjutnya.

Jokowi Minta Media Berkontribusi bagi Kemanusiaan dan Bangsa, Jangan Cuma Mendulang Klik dan Like

Yandri mengatakan, insiden tersebut sebenarnya sudah selesai tak lama setelah perdebatan terjadi.

Ia justru mempertanyakan adanya pihak yang melaporkan insiden tersebut kepada pihak kepolisian.

"Jadi menurut saya, dari klarifikasi Mumtaz dan kawan-kawan sebenarnya sudah selesai di atas, sudah saling memaafkan dan saling bercanda dan saling memahami satu sama lain."

Empat Pantun Bamsoet di Sidang Tahunan MPR 2020, Ajak Rapatkan Barisan di Tengah Pandemi

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved