Gawai
Kisah 10 Tahun Xiaomi, dari Namanya Dami hingga Komitmen Hadirkan Harga Sebenarnya yang Bikin Sukses
Sang pendiri perusahaan, Lei Jun, memulai perjalanannya dengan Xiaomi pada 6 April 2010. Saat awal berdiri namanya Dami, bukan Xiaomi.
Penulis: Mochammad Dipa | Editor: Fred Mahatma TIS
"Kami adalah pemula, kami menantang para perusahaan besar. Maka ia mengubah namanya dari Dami menjadi Xiaomi, yang artinya beras kecil...."
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - 10 Tahun sudah Xiaomi sebagai perusahaan teknologi hadir secara global.
Sang pendiri perusahaan, Lei Jun, memulai perjalanannya dengan Xiaomi pada 6 April 2010.
Ketika awal kehadirannya, Xiaomi hadir dengan nama Dami, yang bermakna padi besar dalam Bahasa Tiongkok.
Lei Jun kemudian merasa perusahaannya harus rendah hati, sehingga mengubah namanya menjadi Xiaomi.
"Kami adalah pemula, kami menantang para perusahaan besar. Maka ia mengubah namanya dari Dami menjadi Xiaomi, yang artinya beras kecil. Meskipun beras itu kecil, jika Anda memiliki cukup banyak maka Anda bisa menguasai industri," tutur Country Director Xiaomi Indonesia Alvin Tse.
Alvin menyampaikan hal itu dalam video presentasi perayaan 10 Tahun Xiaomi yang ditayangkan secara virtual melalui kanal Youtube Xiaomi Indonesia, Kamis (13/8/2020).
• Hanya Rp 999.000, Siapa Cepat Dia Dapat Harga Spesial Xiaomi Redmi 9A Baterai 5.000 mAh, Ini Caranya
• Harga Rp 450.000, Gelang Pintar Xiaomi Mi Band 5 Meluncur di Tanah Air dengan Deretan Fitur Unggulan

Kejutkan industri ponsel
Setahun berjalan, Xiaomi pun mencoba membuat prototipe smartphone buatannya.
Langkah Xiaomi di industri smartphone pun dimulai dengan meluncurkan Mi 1 pada 16 Agustus 2011.
Ini merupakan ponsel 1.5G dual-core pertama di Tiongkok.
Menurut Alvin, ponsel tersebut sempat mengejutkan industri ponsel di dunia saat itu, lantaran Xiaomi berhasil menciptakan ponsel dengan spesifikasi terbaik namun setengah harga.
“Tidak ada yang memercayainya. Namun, Xiaomi membuktikan itu dengan inovasinya," tutur Alvin.
• Rilis, Xiaomi Redmi 9A Baterai 5.000 mAh dan Chipset Gaming Mulai Rp 1,199 Juta, Ini Spesifikasinya

Berkat inovasi yang diciptakan Xiaomi, berdasarkan data perusahaan riset IDC pada kuartal II 2014, Xiaomi menjadi vendor nomor satu di Tiongkok dan ketiga di seluruh dunia hanya dalam waktu 2,5 tahun.
Xiaomi berhasil mengalahkan raksasa lainnya seperti Apple dan Samsung.
"Perusahaan startup yang sangat kecil dengan sumber daya terbatas, menjadi nomor satu di Tiongkok," sebut Alvin.
• Rilis, BMW Virtual Showroow Tak Cuma Bisa Pilih Mobil Idaman, Ini Beragam Fitur Istimewanya

Masuk Indonesia
Hingga tahun 2017, Xiaomi sudah memasuki 74 negara di dunia, di mana perusahaan asal Negeri Tirai Bambu ini memulai langkahnya di Indonesia pada 2014.
"Saat kami masuk ke Indonesia, kami mendapatkan banyak perhatian. Orang-orang berharap Xiaomi Indonesia dapat mengguncang industri smartphone, dan kami melakukannya," kata Alvin.
• Rayakan HUT ke-23, Super Indo Rilis Aplikasi Membership Digital My Super Indo, Ini Ragam Manfaatnya
• Kolaborasi dengan Google Cloud, Accenture Rilis Arsitektur Data Pelanggan untuk Bantu Para Pemasar

Pabrik di Batam
Untuk membuktikan komitmen jangka panjang di Indonesia, Xiaomi mulai memproduksi smartphone di Batam pada 2017.
Saat ini, pabrik tersebut telah mempekerjakan lebih dari 1.000 orang staf.
Per 2019, Xiaomi sudah memproduksi total 10 juta unit smartphone di Indonesia.
Seiring perkembangannya, jumlah penggemar merek Xiaomi pun ikut tumbuh.
Alvin menambahkan, Xiaomi Indonesia pada 2020 telah memiliki lebih dari 35 Mi Fans Club.
Mi Community memiliki lebih dari 1,8 juta anggota.

Harga yang sebenarnya
Menurut Alvin, kesuksesan Xiaomi di pasar global tentunya dari misi Xiaomi yang mampu menghadirkan produk berkualitas dengan harga lebih murah, atau yang disebut oleh Xiaomi sebagai 'harga yang sebenarnya'.
Lalu bagaiaman hal itu bisa dilakukan oleh Xiaomi?
Menurut Alvin, bahwa harga jual sebuah smartphone ditentukan dari berbagai aspek.
Selain biaya hardware, juga ada biaya pemasaran, distribusi, ritel, keuntungan, dan biaya lainnya.
Namun Xiaomi, berusaha keras untuk lebih efisien sehingga bisa mengurangi biaya yang harus dikeluarkan seperti para kompetitornya.
"Yang perlu Anda bayar saat membeli Xiaomi adalah produknya saja, jadi pada dasarnya hanya untuk hardware-nya saja, sehingga Anda membayar jauh lebih murah,” jelas Alvin.

Selain itu, yang membuat produk Xiaomi jauh lebih murah adalah Xiaomi hanya mengambil keuntungan lebih sedikit, penjualan langsung ke konsumen melalui e-commerce, pemasaran mulut ke mulut terutama melalui media sosial, dan pengaturan toko yang efisien.
"Xiaomi tidak membutuhkan banyak keuntungan, hanya mengambil sedikit. Kami hanya mengambil keuntungan rata-rata tidak lebih dari 5 persen. Itu kekuatan dari bisnis model Xiaomi," jelas Alvin.
"Itu alasan mengapa Xiaomi selalu menyediakan spesifikasi lebih baik dengan setengah harga," ungkapnya lagi.