Tim Siber Amerika Ungkap Data Nasabah Kreditplus Bocor, Begini Tanggapan Kreditplus dan Kemenkominfo
Pihak Tim Siber Amerika mengungkap ratusan ribu data nasabah Kreditplus bocor sejak 16 Juli 2020.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pihak Tim Siber Amerika ungkap data nasabah Kreditplus bocor.
Diketahui, Tim Siber Amerika ungkap ratusan ribu data nasabah Kreditplus bocor sejak 16 Juli 2020.
Lalu, apa penyebab data nasabah Kreditplus bocor?
Berikut ini tanggapan Direktur Kreditplus Peter Halim hingga pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI.
• Akibat Retak Di Bagian Kepala, Remaja Peretas Situs NASA Asal Tangerang Direncanakan Bakal Dioperasi
• Apa Ciri-Ciri dan Cara Mengetahui WhatsApp Disadap Orang Lain? Berikut Ini Langkah-langkah Mudahnya
• Kerap Dapat SMS Penipuan atau Spam? Lapor ke Sini, Kemenkominfo: Gak Terima Aduan Gangguan Mantan Ya
Kreditplus angkat bicara terkait berbagai pemberitaan mengenai mengenai kebocoran data konsumennya.
Melalui keterangan tertulisnya kepada Tribunnews.com, Peter Halim Direktur Kreditplus sampaikan tanggapan :
Pertama, setelah adanya pemberitaan mengenai adanya kebocoran data konsumen Kreditplus, Kreditplus segera melakukan investigasi internal untuk mengetahui fakta sebenarnya.
Kedua, hasil investigasi sementara menunjukan adanya tindakan pencurian data oleh pihak ketiga yang tidak berwenang terkait informasi konsumen Kreditplus.
Ketiga, Kreditplus telah melakukan tindakan cepat dengan menggunakan jasa konsultan cyber security eksternal yang sangat kompeten dan berpengalaman.
Hal itu untuk lakukan investigasi mendalam dan komprehensif atas dugaan kebocoran data konsumen tersebut.
Proses investigasi oleh konsultan cyber security eksternal tersebut saat ini masih berlangsung.
Selain melakukan investigasi, konsultan cyber security eksternal juga akan beri rekomendasi langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan perlindungan data konsumen Kreditplus.
"Untuk menyelidiki kasus tersebut, Kreditplus telah melibatkan ahli forensik digital terkemuka dan akan segera melaporkan kejadian ini kepada Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)," kata Peter Halim.