Virus Corona

Kemendikbud Minta Simulasi Belajar Tatap Muka Dihentikan, Pemkot Bekasi Sebut Belum Terima Suratnya

Dalam simulasi yang dilakukan selama satu bulan itu setiap siswa hanya datang satu kali. Sebab, tiap harinya hanya 18 siswa yang datang.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Mohamad Yusuf
Warta Kota/Muhammad Azzam
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2, Kota Bekasi melakukan simulasi belajar tatap muka pada Senin (3/8/2020). 

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI meminta Pemerintah Kota Bekasi menghentikan kegiatan simulasi belajar tatap muka.

Menanggapi hal itu, Pemerintah Kota Bekasi siap menghentikan simulasi belajar tatap muka jika itu perintah Kemendikbud.

“Kami siap hentikan kalau memang tidak diizinkan dengan alasan yang dipertanggungjawabkan,” ujar Juru Bicara Sekolah Role Model Pemkot Bekasi, Hadi Sunaryo saat dikonfirmasi, Kamis (6/8/2020).

Akan tetapi, sambung Hadi, pihaknya belum menerima surat dari Kemendikbud terkait penghentian kegiatan simulasi belajar tatap muka tersebut.

 100 Orang Tewas dan 4.000 Orang Luka-luka, Salah Satunya Istri Dubes Belanda di Ledakan Beirut

 Tidak ada Izin, Kemendikbud Minta Pemkot Bekasi Hentikan Proses Simulasi Belajar Tatap Muka

 "Sampai sekarang belum diterima oleh Disdik Kota Bekasi (surat penghentian dari Kemendikbud)," terang Hadi.

Ia kembali menegaskan, simulasi belajar tatap muka itu bukan belajar tatap muka sesungguhnya.

Simulasi itu juga bukan pengganti proses belajar daring atau online.

Dalam simulasi yang dilakukan selama satu bulan itu juga setiap siswa hanya datang satu kali.

Sebab, tiap harinya hanya 18 siswa yang datang tiap tingkatan kelas.

Simulasi ini juga bertujuan untuk membiasakan siswa menghadapi belajar tatap muka ketika sudah diperbolehkan.

"Maka itu kan kami sudah bersurat berisikan pemberitahuan dan pemaparan terkait simulasi belajar tatap muka ini. Protokol kesehatan juga diterapkan sangat ketat," ungkap dia.

Meski demikian, Pemkot Bekasi bakal mengevaluasi pelaksanaan simulasi KBM tatap muka yang sudah berlangsung empat hari di Kota Bekasi.

 Bangun Stasiun Thamrin untuk MRT Fase 2A, Rekayasa Lalin Dilakukan

 Mundur dari Sekda Tangsel untuk Maju Pilkada, Muhamad Kembalikan 5 Kendaraan Pelat Merah

Hasil evaluasi tersebut kata Hadi akan menjadi pertimbangan kelanjutan penyelenggaraan KBM tatap muka ini.

“Dan hari ini kami akan evaluasi hasil selama hampir seminggu pelaksanaan tatap muka. Dari hasil itu kita lihat lanjut atau tidak," tutur dia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meminta Pemerintah Kota Bekasi menghentikan kegiatan simulasi belajar tatap muka.

Hal itu diungkapkan Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kemendikbud, Jumeri, ketika dihubungi Wartakotalive.com, pada Rabu (5/8/2020).

Jumeri mengungkapkan meskipun sifatnya simulasi, Pemkot Bekasi tidak ada izin rekomendasi terkait pelaksanaan tersebut. Dikhawatirkan pelaksanaan simulasi itu menimbulkan kasus Covid-19.

"Kami sudah mengirimkan surat kepada Pemerintah Kota Bekasi untuk bisa menghentikan proses itu," ujarnya.

Ia meminta Pemkot Bekasi mengikuti ketentuan SKB Empat Menteri. Sebab, Kota Bekasi sendiri belum masuk zona hijau.

Terkait dalih Pemkot Bekasi yang menyebut ini hanya simulasi, bukan belajar tatap muka sesungguhnya.

Jumeri menerangkan simulasi hanya boleh dilakukan dalam satu hingga dua hari saja bukan untuk jangka waktu yang panjang.

"Ya sekedar sehari ataupun dua hari memasukkan anak-anak untuk melakukan simulasi dan dibuatkan video untuk disebar kemana-mana itu diperbolehkan. Tapi terus melakukan tatap muka rutin ya tidak, intinya tidak boleh ya," ungkapnya.

Maka itu dalam waktu dekat ini, pihaknya akan bertemu dengan Pemerintah Kota Bekasi untuk melakukan klarifikasi terkait kegitan tersebut.

"Maka kita akan ke Bekasi tanya dan klarifikasi itu," tuturnya.

Sebelumnya, sebanyak enam sekolah di Kota Bekasi menggelar simulasi belajar tatap muka selama satu bulan, mulai Senin, 3 Agustus hingga Jumat, 28 Agustus 2020.

Enam sekolah itu yakni, SMP Negeri 2 Kota Bekasi, SMP Victory Plus, SMP Nassa, SD Negeri Pekayonjaya VI, SD Negeri Jaticempaka VI dan SD Al Azhar VI. (MAZ)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved