Virus Corona

Kemendikbud Minta Simulasi Belajar Tatap Muka Dihentikan, Pemkot Bekasi Sebut Belum Terima Suratnya

Dalam simulasi yang dilakukan selama satu bulan itu setiap siswa hanya datang satu kali. Sebab, tiap harinya hanya 18 siswa yang datang.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Mohamad Yusuf
Warta Kota/Muhammad Azzam
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2, Kota Bekasi melakukan simulasi belajar tatap muka pada Senin (3/8/2020). 

Jumeri mengungkapkan meskipun sifatnya simulasi, Pemkot Bekasi tidak ada izin rekomendasi terkait pelaksanaan tersebut. Dikhawatirkan pelaksanaan simulasi itu menimbulkan kasus Covid-19.

"Kami sudah mengirimkan surat kepada Pemerintah Kota Bekasi untuk bisa menghentikan proses itu," ujarnya.

Ia meminta Pemkot Bekasi mengikuti ketentuan SKB Empat Menteri. Sebab, Kota Bekasi sendiri belum masuk zona hijau.

Terkait dalih Pemkot Bekasi yang menyebut ini hanya simulasi, bukan belajar tatap muka sesungguhnya.

Jumeri menerangkan simulasi hanya boleh dilakukan dalam satu hingga dua hari saja bukan untuk jangka waktu yang panjang.

"Ya sekedar sehari ataupun dua hari memasukkan anak-anak untuk melakukan simulasi dan dibuatkan video untuk disebar kemana-mana itu diperbolehkan. Tapi terus melakukan tatap muka rutin ya tidak, intinya tidak boleh ya," ungkapnya.

Maka itu dalam waktu dekat ini, pihaknya akan bertemu dengan Pemerintah Kota Bekasi untuk melakukan klarifikasi terkait kegitan tersebut.

"Maka kita akan ke Bekasi tanya dan klarifikasi itu," tuturnya.

Sebelumnya, sebanyak enam sekolah di Kota Bekasi menggelar simulasi belajar tatap muka selama satu bulan, mulai Senin, 3 Agustus hingga Jumat, 28 Agustus 2020.

Enam sekolah itu yakni, SMP Negeri 2 Kota Bekasi, SMP Victory Plus, SMP Nassa, SD Negeri Pekayonjaya VI, SD Negeri Jaticempaka VI dan SD Al Azhar VI. (MAZ)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved