Virus Corona Jabodetabek
Pemkot Bekasi Bantah Menentang Kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemprov Jabar
Uu Saeful Mikdar menjelaskan tujuan dilakukan simulasi belajar tatap muka ini bertujuan mempersiapkan adaptasi siswa sebelum belajar tatap muka.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dodi Hasanuddin
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Dinas Pendidikan Kota Bekasi menggelar kegiatan simulasi belajar tatap muka selama satu bulan.
Ada enam sekolah yang jadi rule model untuk menjalankan simulasi belajar tatap muka.
Kegiatan simulasi belajar tatap muka di sekolah atas kesepakatan bersama Dinas Pendidikan, Kantor Kementerian Agama, Dewan Pendidikan, dan Badan Musyawarah Perguruan Swasta Kota Bekasi.
• Pelanggaran Etik Ketua KPK Firli Bahuri Terkait Penggunaan Helikopter Kini Ditangan Dewas KPK
• Heboh Temuan Obat Herbal Cegah Covid-19, Begini Cerita Pertemuan Hadi Pranoto dan Anji Manji
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Uu Saeful Mikdar, menjelaskan tujuan dilakukan simulasi belajar tatap muka ini bertujuan mempersiapkan adaptasi siswa sebelum dilakukan belajar tatap muka.
Saat ini Kota Bekasi belum diperbolehkan melakukan belajar tatap muka karena belum zona hijau.
"Intinya rule model simulasi yang diberlakukan di Kota Bekasi ini murni persiapan-persiapan mana kala waktunya itu zonasinya sudah memungkinkan belajar tatap muka," kata Uu kepada awak media di SMPN 2 Kota Bekasi, pada Selasa (4/8/2020).
Uu menerangkan simulaso belajar tatap muka ini melatih siswa dalam pembiasaan belajar tatap muka.
Maka itu, simulasi dilakukan langsung oleh siswa bersangkutan. Setiap siswa di enam sekolah role model itu hanya diberi satu hingga dua kali kesempatan mengikuti simulasi tersebut.
"Ini melatih siswa, minimal dia mengetahui betul tatap muka di pandemi ini, melakukan pembelajaran sesuai dengan protokol yang ada," ujarnya.
Simulasi tatap muka ini dilakukan mulai sejak Senin (3/8/2020) kemarin hingga 28 Agustus 2020.
Waktu belajar juga dimulai pukul 08.00 hingga 11.00 WIB saja.
Semua proses simulasi itu diawasi secara ketat, mulai awal masuk, saat proses belajar, istirahat hingga kembali pulang ke rumah.
"Saya sampaikan bahwa simulasi itu jangan dikategorikan sebagai pengganti belajar daring atau online. Namanya saja simulasi, untuk proses adaptasi pembiasaan siswa belajar tatap muka ditengah pandemi dengan protokol kesehatan," beber dia.
Uu menambahkan pihaknya juga telah mengirimkan surat ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Pemerintah Provinsi Jawa Barat terkait dilakukannya simulasi belajar tatap muka ini.
Surat itu bersifat pemberitahuan bukan permintaan izin, sebab kegaitan ini hanya simulasi bukan menggelar kegiatan belajar tatap muka.