Virus Corona

Sebut Biaya Tes Covid-19 Terlalu Mahal, Hadi Pranoto: Harusnya Bisa Rp10 Ribu atau Gratis

Menurut Hadi, dua metode yang saat ini banyak digunakan tersebut, bukanlah metode paling efektif untuk mengindentifikasi virus corona.

Editor: Feryanto Hadi
Istagram Anji
Prof Hadi Pranoto bersama Anji 

Bahkan, ia sudah mengirim herbal ke berbagai kota, termasuk ke Wisma Atlet Kemayoran. Hasilnya, pasien yang terinveksi corona bisa disembuhkan.

"Untuk kamampuannya, alhamdulillah sudah ribuan orang yang sudah kita sembuhkan baik yang sudah terinfeksi, maupun gejala, semuanya sembuh dan sehat. Itu paling banyak kta salurkan di Sumatera, Bali, dan Jakarta. Kita mensuplai untuk pengobatan dan penyembuhan pasien di wisma atlet juga," jelasnya.

 Kronologi Kecelakaan Maut Bus Sugeng Rahayu Tabrak Benteng Takeshi Wonosobo, Sopir Meninggal Dunia

Prof Hadi Pranoto bersama Anji
Prof Hadi Pranoto bersama Anji (Istagram Anji)

Virus ganas

Hadi Pranoto menjelaskan, covid-19 sistem penularannya sangat cepat sekali, maka ia menyebut virus ini begitu ganas.

Dengan ramuan herbalnya, ia mengklaim dalam membunuh virus corona dan menyembuhkan pasien dalam beberapa hari.

"Kita hanya memerlukan waktu dua sampai tiga hari sudah selesai. Setelah itu antibody kita sudah kuat kemudian kemampuan kita melawan covid-19 sudah bisa maksimal."

Ia menyebut, Coronavirus disease 2019 (Covid-19) adalah perkembangan dari jenis virus corona yang telah ada sebelumnya.

Corona sudah ada tahun 1940. Ada beberapa jenis virus corona yang telah mewabah sebelum Covid-19, yakni SARS dan MERS-Cov.

"Covid-19 sebenarnya perjalanan panjang dari perang semenanjung Korea pada 1940an. Itu sebenarnya tidak banyak perbedaan. Hanya dosisnya saja berbeda."

 Mahfud MD Soroti Penangkapan Djoko Tjandra: Pejabat yang Melindungi Harus Siap Dipidanakan

Ia juga membuat pernyataan, sulit menemukan vaksin untuk jenis covid-19 yang saat ini ada.

Sebab, jenis virus yang saat ini beredar mempunyai perbedaan dengan virus sebelumnya.

Adapun jika vaksin yang diciptakan tidak tepat, justru bisa berisiko tinggi bagi kehidupan orang yang menggunakannya.

"Tidak mungkin kita bikin vaksin. Itu mstahil. Makanya seluruh dunia saat ini tidak bisa menemukan vaksin secara keseluruhan. Sebab dosis covid-19 yang saat ini suah tinggi."

"Jika disuntikkan vaksin dengan zat adiktif sekarang, maka justru akan merusak organ tubuh manusia itu sendiri. Dan akan menjadi penyakit baru di tubuh orang tersebut."

Ia juga berkomentar tentang adanya vaksin yang kini sudah masuk ke Indonesia dan sedang dilakukan pengujian lebih lanjut.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved