Virus Corona

Ditemukan 178 Kasus Baru Covid-19 di Kota Mekah, Begini Kabar Jemaah Haji 2020

Ibadah haji 2020 ditengah pandemi Covid-19 tetap membuat Pemerinta Arab Saudi khawatir dan waspada.

instagram makkah_madinah
Para jamaah haji 2020 dibatasi 10.000 orang dari yang biasanya 2,5 juta 

WARTAKOTALIVE.COM -- Ibadah haji 2020 ditengah pandemi Covid-19 tetap membuat Pemerinta Arab Saudi khawatir dan waspada. 

Karena ada 1.686 kasus baru Covid-19 yang direkam di Arab Saudi pada hari Jumat (31/7/2020).

Kabar baiknya tetapi tidak ada yang terdeteksi di antara jemaah haji.

Dikutip Wartakotalive.com dari Arabnwew.com, kasus-kasus baru yang diumumkan oleh Departemen Kesehatan membawa jumlah total kasus yang dikonfirmasi di Kerajaan menjadi 275.905.

Ternyata Ada 13 Orang Indonesia Ikut Ibadah Haji 2020, Ini Identitas Mereka

Dari kasus-kasus baru, jumlah tertinggi dilaporkan di Mekah dengan 178 infeksi, tetapi jemaah haji tetap bebas virus pada hari Jumat.

Sisa infeksi baru dikonfirmasi di kota dan provinsi di seluruh Arab Saudi.

Arab Saudi menerapkan sejumlah langkah untuk menjaga jamaah haji dari infeksi selama haji terbatas tahun ini.

Dalam 24 jam terakhir, 24 orang lagi meninggal karena COVID-19, yang meningkatkan kematian terkait virus di Arab Saudi menjadi 2.866.

Jumlah total pemulihan naik menjadi 235.658 setelah 4.460 lebih banyak orang pulih dari virus.

Ibadah Haji Dimulai Hari Ini, Jemaah Dilarang Menyentuh atau Mencium Kabah

26 kematian 

Sebelumnya pada hari Kamis (30/7) Pemerintah Arab Saudi mengumumkan ada 26 kematian lagi dari COVID-19 dan 1.629 kasus baru penyakit ini pada hari Kamis.

Dari kasus-kasus baru, 137 dilaporkan di Hufof, 114 di Riyadh, 66 di Dammam, 63 di Najran dan 60 di Madinah.

Jumlah total pemulihan di Kerajaan meningkat menjadi 231.198 setelah 2.629 lebih banyak pasien pulih dari virus.

Sebanyak 2.842 orang telah meninggal karena virus di Kerajaan sejauh ini.

Belum ada laporan infeksi coronavirus di tempat-tempat suci haji pada hari kedua haji.

Kota Mekah pada Sabtu kemarin mengalami lonjakan kasus infeksi virus corona (covid-19) tertinggi harian dibandingkan kota-kota lainnya di Arab Saudi.

Kementerian Kesehatan Arab Saudi, yang dikutip alarabiya.net, Sabtu, 18 Juli 2020, mengabarkan 2.565 kasus baru infeksi virus corona dalam 24 jam terakhir.

Dengan demikian jumlah total infeksi yang dikonfirmasi di negara kerajaan itu menjadi 248.416.

Mekah melaporkan jumlah infeksi baru tertinggi, dengan 224 kasus. Sementara itu, Riyadh mencatat 212 kasus baru, Jeddah mencatat 189, dan Al Hafouf mencatat 182.

Sekitar 10.000 jemaah jaji mulai melakukan tawaf mengelilingi kabah di Masjidil Haram, Arab Saudi. Tahun ini, pemerintah Arab Saudi hanya mengizinkan sekitar 10.000 jemaah untuk melakukan ibadah haji 2020. Biasanya, 2,5 juta orang menjalankan ritual wajib bagi umat Islam yang mampu tersebut.
Sekitar 10.000 jemaah jaji mulai melakukan tawaf mengelilingi kabah di Masjidil Haram, Arab Saudi. Tahun ini, pemerintah Arab Saudi hanya mengizinkan sekitar 10.000 jemaah untuk melakukan ibadah haji 2020. Biasanya, 2,5 juta orang menjalankan ritual wajib bagi umat Islam yang mampu tersebut. (AFP Photo/STR))

Empat puluh orang meninggal karena komplikasi yang disebabkan oleh covid-19 kemarin, sehingga jumlah total kematian terkait virus itu menjadi 2.447 orang.

Jumlah total penderita yang mengalami kesembuhan di negara itu sekarang 194.218.

Arab Saudi, kata Kementerian Kesehatan, melakukan lebih dari 65.000 uji virus korona per hari sebagai bagian dari upayanya menahan wabah dan membatasi penyebaran covid-19.

Berdasarkan peta tingkat risiko COVID-19 yang dikembangkan oleh tim pakar kesehatan, tingkat risiko wabah coronavirus baru di Arab Saudi turun dalam sepekan terakhir.

Peta, yang dikembangkan oleh tim di Global Health Institute Harvard dan Edmond J Safra Center for Ethics, menentukan tingkat keparahan wabah di negara tertentu berdasarkan jumlah kasus harian yang dilaporkan.

Wabah virus corona di Arab Saudi memiliki peringkat pada tingkat risiko oranye awal bulan ini - kategori risiko tertinggi kedua - yang berarti virus ini dengan cepat menyebar.

Namun, pada hari Senin, 13 Juli, wabah di Kerajaan Saudi sekarang berada pada tingkat kuning - peringkat kedua terendah, satu peringkat di bawah oranye.

Denda 

Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengonfirmasi akan mengenakan denda 10.000 riyal, atau sekitar Rp 37 juta terhadap siapa pun yang memasuki tempat suci di Mekah tanpa izin selama musim haji mendatang, yang akan diadakan dalam kapasitas terbatas tahun ini karena pandemi virus corona.

Pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri Kerajaan mengatakan denda itu akan berlaku mulai 19 Juli hingga 2 Agustus mendatang.

Denda akan berlipat ganda menjadi 20.000 riyal Saudi untuk pelanggar berulang.

“Kementerian Dalam Negeri meminta semua warga dan penduduk untuk mematuhi instruksi pada musim haji tahun ini. Petugas keamanan akan memulai tugas mereka di semua jalan dan jalur yang mengarah ke tempat suci untuk mencegah pelanggaran dan mengontrol setiap upaya untuk memasuki area selama periode yang ditentukan,” begitu pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi yang dirilis Saudi Press Agency (SPA).

FOLLOW US:

Arab Saudi hanya mengizinkan ziarah haji terbatas tahun ini, karena risiko pandemi virus corona yang masih berlanjut.

Izin melakukan ibadah haji hanya diberikan kepada warga negara asing yang telah tinggal di dalam wilayah Arab Saudi, dengan kuota sebanyak 10.000 orang sesuai dengan protokol keamanan terkait pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung.

Pihak berwenang di Mekah pun telah menetapkan beberapa pedoman kesehatan dan keselamatan dalam persiapan untuk haji mendatang, menurut sumber Al Arabiya, Selasa, 14 Juli 2020.

Pedoman yang ditetapkan mencakup penerapan karantina medis untuk semua jamaah sebelum mereka masuk ke tempat suci Mekah.

Pihak berwenang juga akan menyiapkan pusat pertemuan untuk jamaah haji di Mekah dengan luas 6.000 meter persegi.

Semua jamaah haji harus menjaga jarak sosial dua meter antara satu sama lain selama berziarah.

Peziarah juga akan dibagi menjadi kelompok-kelompok yang terpisah tidak lebih dari 20 orang per kelompok.

Semua kelompok akan ditemani oleh seorang pemandu sepanjang perjalanan ziarah mereka.

Pihak berwenang juga akan menggunakan 40 bus yang mampu menampung 49 penumpang tetapi akan membatasi kapasitas untuk 22 peziarah di setiap perjalanan.

Grup yang menggunakan bus tertentu akan menggunakan bus yang sama di seluruh tahapan haji yang akan datang.

Peziarah akan diberi kursi khusus di bus mereka sepanjang waktu mereka di Mekah.

Di kota tenda Mina, peziarah akan diberi ruang tersendiri di dalam tenda, seluas sembilan meter persegi. Kebijakan ruang individu yang sama akan diberlakukan di Mina, Arafat, dan Muzdalifah.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved