Berita Kriminal
Kisah Driver Ojol Wanita Berhasil Menggagalkan Pembegal yang Hendak Rebut Tasnya, Saya Spontan Saja
Dwi Wulan Meiylani (32) menuturkan pengalamannya yang berani melawan begal. Menurutnya ia spontan saja melawan begal
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Baru-baru ini seorang wanita pengemudi ojek online alias driver ojol mendadak viral karena aksinya yang berani melawan begal di Bekasi.
Kejadian tersebut menjadi viral setelah video yang menampilkan driver ojol duel dengan begal membawa celurit beredar di media sosial.
Dalam video yang diunggah di sejumlah akun Instagram, tampak awalnya dua begal yang berboncengan sepeda motor hendak merampas tas milik korban yang sedang mengendarai motor.
• Ojek Online Kota Bekasi Melenggang Bebas Antar dan Jemput Penumpang di Zona Merah
• Ayu Dewi Pilih Turun dari Mobil dan Naik Ojek Online saat Berantem dengan Suami
Tampak korban bergulat dengan salah satu pelaku untuk merebut tasnya kembali.
Bahkan, ia berhasil merebut celurit yang digunakan pelaku untuk menakut-nakutinya.
Setelah gagal, begal itu langsung kabur menggunakan motor.
Tak lama, datang warga yang kemudian membantu korban.
Peristiwa ini terjadi di Perumahan Pondok Ungu Permai, Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi pada Minggu (26/7) dini hari.
• Jaksa Pinangki yang Foto Bareng Djoko Tjandra Dicopot dari Jabatan Kasubag, MAKI: Harusnya Dipecat
Ditemui TribunJakarta.com, Dwi Wulan Meiylani (32) menuturkan pengalamannya yang berani melawan begal.
Dwi menegaskan, perlawanan dilakukannya meski saat itu tak memiliki bekal ilmu bela diri untuk melawan penjahat.
Ia mengaku aksinya itu dilakukan secara spontan.
"Enggak (belajar bela diri), mungkin karena saya tomboy kali ya saya juga enggak ngerti, itu sebenernya spontan aja si," terang Dwi Wulan Meiylani.
• Sudah 2.736 Pengendara Ditilang sampai Hari ke-7 Operasi Patuh Jaya, Pelanggaran Lawan Arus Rekor
Lebih lanjut, Dwi mengaku telah berusaha sekuat tenaga berteriak untuk meminta bantuan, namun belum ada warga yang datang ketika terjadi aksi saling dorong dan tarik menarik.
Meski demikian, Dwi Wulan Meiylani saat itu berusaha untuk mempertahankan harta bendanya.
Usaha Dwi yang terus melawan meski berulang kali digertak membuat pelaku kewalahan, hingga celuritnya terjatuh dan langsung direbut.
"Saya udah teriak sekuat tenaga saya, tapi enggak ada orang yang keluar saya herannya di situ," ucap Dwi Wulan Meiylani.
Perlawanan Dwi saat itu tak sia-sia, senjata tajam pelaku berhasil direbutnya.
Berhasil merebut celurit begal, Dwi mengaku seketika merasa gemetar.
• Sepekan Operasi Patuh Jaya, 15.572 Kendaraan Ditilang dan 26 Kendaraan Dikandangkan
Meski demikian, Dwi sempat membalik mengancam penjahat yang hendak merampas barang berharganya.
"Pas saya kaya gitu saya juga kaget, Ya Allah, apalagi saya pas pegang celuritnya gemetar makanya saya kasi ke orang yang nolongin saya," ujar Dwi Wulan Meiylani.
Trauma keluar malam
Akibat kejadian yang menimpanya, Dwi Wulan Meiylani kini membatasi diri untuk tak keluar di malam hari.
"Kemarin si udah mulai lagi (terima order), tapi enggak berani malem siang aja, karena saya juga masih trauma takut lewat jalan situ lagi," kata Dwi, Rabu (29/7/2020).
• UPDATE 30 Juli 2020: Pasien Covid-19 di Secapa AD Tinggal 314 Orang dan Tanpa Keluhan
Dwi dibegal di Jalan Perumahan Pondok Ungu Permai pada, Minggu (26/7/2020) dini hari ketika tengah mengambil pesanan makanan untuk konsumen.
Beruntung aksi begal itu, tidak sampai membuatnya mengalami kerugian materil.
Berkat keberaniannya, Dwi berduel merampas senjata tajam pelaku dan melindungi barang berharga berupa ponsel dan sepeda motor.
"Saya cuma sehari aja pas abis kejadian itu istirahat, karena waktu itu tangan saya bengkak karena memar," ucapnya.
• Ditangkap Karena Prostitusi Online, Mengapa Vernita Syabilla Tidak Menyimpan Nomor Ponsel Keluarga?
Memar itu ia dapat ketika, berusaha menangkis serangan pelaku ditambah benturan akibat terjatuh dari motor.
"Tangan saya bengkak, memar di lutut juga sayakan berusaha nangkis pas dia mau mukul, saya dorong terus dia dorong balik," paparnya.
Meski tidak ada barang berharga yang diambil, Dwi mengaku sudah membuat laporan ke Polsek Babelan atas kejadian yang menimpanya.
"Sudah laporan hari ini, kalau pelakunya saya lihat masih remaja, tapi kalau yang satu lagi saya kurang jelas mukanya," ungkap Dwi.
• Mimpi Kylian Mbappe Jadi Cover Game FIFA Akhirnya Terwujud
Kronologi
Dwi menegaskan, peristiwa itu berawal saat dirinya melayani order makanan nasi goreng yang berada tidak jauh dari kediamannya.
"Saya hari itu keluar sore, sebenarnya saya udah mau pulang saya lagi di dekat Gerbang Pasar Marakas tiba-tiba masuk order," kata Dwi, Rabu (29/7/2020).
Saat itu Dwi mengaku beberapa kali memastikan order tersebut bukan fiktif dengan bertanya ke sejumlah driver lain yang berada di sekitar Gerbang Marakas.
Setelah sudah dipastikan order itu bukan fiktif, dia lantas melaju arah Jalan Perumahan Pondok Ungu Permai menuju restoran penjual nasi goreng yang dipesan konsumen.
"Saya sempet mastiin takutnya order fiktif, abis itu saya jalan ke arah restorannya buat ambil makanan," jelasnya.
Jalanan perumahan malam itu cukup sepi, Dwi sempat melirik ke sekitar sambil melajukan kendaraannya.
Belum sampai di restoran tempat ia menjemput makanan, tiba-tiba dua orang berkedara sepeda motor mendekar ke arahnya.
"Pelaku datang dari arah belakang saya, pasa abis belokan ke kiri posisinya jalan udah gelap langsung saya tiba-tiba disalip," ungkapnya.
Satu orang pelaku yang dibonceng langsung mengarahkan celurit ke badannya, Dwi yang panik kemudian langsung didorong hingga terjatuh.
• Kehidupan di Luar Lapangan Membuat Gelandang Setan Merah Jesse Lingard Sempat Kehilangan Jati Diri
"Saya didorong sama dia (pelaku) terus handphone saya masih di motor (dudukan dekat kemudi), dia gertak saya pakai celurit," ucapnya.
Wanita yang sudah setahun menjalani profesi ojol ini reflek mendorong pelaku hingga terjadi aksi saling dorong diantara keduanya.
Pelaku menurut Dwi, hendak mengincar sepeda motor atau ponsel miliknya.
Berulang kali dia mencoba merampas kunci kontak dan ponsel yang ada di dudukan kemudi.
Upaya itu sempat berhasil, tetapi lagi-lagi Dwi terus melawan dengan cara menarik pakaian pelaku meski sudah berhasil merampas ponselnya.
"Dia udah dapat handpone (ponsel) saya, pas dia mau ke arah temannya (pelaku yang bertugas sebagai joki), saya tarik jaketnya," kata Dwi.
"Jaketnya itu saya tarik dari belakang sampai lepas, akhirnya dia jatuh sama handpone dan celurit jatuh," ujarnya.
• Mimpi Kylian Mbappe Jadi Cover Game FIFA Akhirnya Terwujud
Tanpa pikir panjang, Dwi lalu mengambil celurit milik pelaku, seketika dia langsung berbalik menyerang keduanya.
Aksi Dwi ini juga tertolong berkat, sekelompok pemuda yang berada di bengkel tidak jauh dari lokasi.
Mereka kata Dwi, sempat berteriak ketika melihatnya berduel melawan dua pelaku begal yang hendak merampas barang berharga miliknya.
"Saya kan teriak-teriak terus anak-anak muda yang ada dibengkel langsung teriakin pelakunya 'polisi, tembak' sambil lempar pecahan botol ke arah pelaku," terangnya.
Kian terdesak, kedua pelaku lalu panik, mereka lantas kabur tunggang langgang meninggalkan tempat kejadian perkara tanpa membawa barang rampasan.
"Saya langsung kasi celuritnya ke anak-anak muda yang nolong saya, mereka saya minta kejar pelaku," ucapnya.
Tetap Antar Pesanan ke Pelanggan
Dedikasi Dwi Wulan Meiylani (32), driver atau pengemudi ojek online (ojol) yang menjadi korban pembegalan di Bekasi patut diapresiasi.
Bukan hanya kaberaniannya melawan dua penjahat jalanan, Dwi bahkan tetap mengantarkan pesanan makanan yang untuk pelanggan.
Dwi mengatakan, menerima hingga mengantar pesanan hingga dini hari sejatinya jarang dia lakukan.
Ia memang pengemudi yang biasa mulai beraktivitas dari sore hingga malam hari, tetapi pada saat kejadian dia tidak sengaja menerima pesanan yang masuk ke akunnya.
"Saya biasanya dari sore sampe malem paling jam 12 pulang, waktu itu sebenarnya saya mau pulang tapi saya kebetulan lagi ngisi deklamasi kesehatan terus tiba-tiba masuk orderan," kata Dwi.
• Ayah Gilang Membatin Anaknya Tak Sekolah Berjualan Ditolong Baim Wong
Karena sudah kepalang tanggung, Dwi yang merasa sudah menerima pesanan lengsung melayani kosumen seperti biasa.
Saat itu, pesanan yang masuk berupa order makanan nasi goreng, lokasi restoran masih berada di kawasan Perumahan Pondok Ungu Permai.
"Saya di dekat gerbang Pasar Marakas, masih rame sebenarnya waktu itu, masih banyak driver juga saya lihat," ungkapnya.
Namun nahas, order terakhir yang dia terima itu membuatnya celaka.
Ketika hendak menuju restoran untuk mengambil pesanan makanan, Dwi dipepet dua pelaku begal dengan membawa senjata tajam celurit.
Beruntung aksi begal itu, tidak sampai membuatnya mengalami kerugian materil.
Berkat keberaniannya, Dwi berduel merampas senjata tajam pelaku dan melindungi barang berharga berupa ponsel dan sepeda motor.
• Gaji Direktur Eksekutif Program Kartu Prakerja Rp 77,5 Juta, Politikus PDIP: Wajar
Usai berduel dengan pelaku begal, Dwi sempat syok, tetapi dia tidak lupa dengan tugas mengantar pesanan makanan yang dinanti konsumen.
"Saya abis itu (kejadian begal) selesain dulu tuh, sampai diresto saya ketemu driver lain dari situ saya dikawal sama teman-teman," terangnya. (tribunjakarta nia/yusuf)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Keberanian Driver Ojol Wanita Lawan Begal di Bekasi, Seketika Gemetar Berhasil Merampas Celurit, Penulis: Kurniawati Hasjanah