Idul Adha
Penjelasan Ustaz Adi Hidayat: Dahulukan Utang Puasa Qadha Ramadhan atau Puasa Arafah?
Lalu bagaimana bila seorang wanita yang masih punya utang puasa Ramadhan tapi ingin mengerjakan puasa Ramadhan, mana yang lebih didahulukan?
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Masuk bulan Dzulhijjah ada amalan sunnah yang sayang bila ditinggalkan yaitu puasa Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah sebelum Hari Raya Idul Adha.
Lalu bagaimana bila seorang wanita yang masih punya utang puasa Ramadhan tapi ingin mengerjakan puasa Ramadhan, mana yang lebih didahulukan?
Bagaimana bila puasa qadha diagabung dengan puasa Arafah?
Menurut Ustadz Adi Hidayat lebih baik diniatkan dulu puasa qodho atau membayar utang puasa Ramadhan.
“Lebih baik niat puasa qodho dulu karena wajib ditunaikan karena menggantikan yang wajib hanya kewajibannya luas terbentang sampai masuk lagi akhir bulan syaban. kecuali hari yang diharamkan," jelas Ustaz Adi Hidayat dikutip Wartakotalive.com dari akun instagram, Minggu (26/7/2020)
• Jadwal Puasa 1-7 Dzulhijah 1441 H, Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah, Disertai Niat dan Maknanya
• Pemkot Tangsel Siapkan 54 Dokter Hewan Periksa Kesehatan Hewan Kurban Hingga Hari Raya Idul Adha
Namun ada pendapat beberapa ulama seperti puasa Arafah lebih baik dijalankan dulu puasanya, setelah selesai baru bisa dilanjutkan dengan qodho puasa lagi
"Secara pribadi saya sarankan untuk membayar puasa wajib dahulu karena meski ada bentangan waktu yang panjang, kita tidak tahu kapan kematian datang. Kita tidak bisa menentukan kapan wafat," tutur Ustadz Adi Hidayat.
Ada 5 hal yang cuma bisa diketahui Allah yaitu Kiamat, segala yang ditetapkan di rahim ibunda qodho, qadar, mengatur cuaca karena tidak ada kepastian, kapan dan dimana kita wafat karena itu kita harus mengerjakan amal penting.
"Makanya apapun yang nggak penting di kehidupan kita gak perlu dikerjakan," tegas Ustaz Adi Hidayat.
Jadi posisi puasa Arafah masuk dalam sunnah muakkad.
Namun jika Anda ingin mengerjakan puasa arafah namun tidak sanggup dengan ketentuan syarii maka pahala yang didapat sangat besar
jika seorang hamba sakit atau ada uzur tertentu atau safar tak mampu mengerjakan amalan rutin seperti ketika haid maka harus membayar puasa, namun sebenarnya rutin mengerjakan puasa Arafah maka dulukan yang wajib. Allahutaala bishawab.
Dalil, Keutamaan dan Niat Puasa Arafah
Menjelang hari raya Idul Adha, umat Islam diajurkan untuk melaksanakan puasa Arahah.
Puasa Arafah dikerjakan pada tanggal 9 Dzulhijjah atau sehari sebelum hari raya Idul Adha.
Di tahun ini, 9 Dzulhijjah jatuh pada 30 Juli 2020.
Selain tanggal 9 Dzulhijjah, Umat Islam juga dianjurkan melaksanakan puasa pada hari-hari sebelumnya di bulan Dzulhijjah.
• Siswa Titipannya Gagal Masuk, Lurah ini Ngamuk di SMA Negeri 3 Tangsel
• CATAT! Polisi Mulai Berlakukan Kembali Tilang Elektronik dan Manual Pekan Depan
Dikutip dari laman resmi Muhammadiyah, Muhammadiyah.or.id, berikut dalil serta keutamaan melaksanakan puasa Arafah dan hari-hari sebelumnya berdasarkan hadis sahih:
عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ ... ... ... عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ...[رواه مسلم وأحمد].
Dari Abu Qatadah (diriwayatkan) bahwa Rasulullah saw ditanya tentang puasa hari Arafah, lalu beliau menjawab: [Puasa hari Arafah itu] menghapus dosa-dosa satu tahun lalu dan satu tahun tersisa …[HR. Muslim dan Ahmad].
عَنْ هُنَيْدَةَ بْنِ خَالِدٍ عَنِ امْرَأَتِهِ عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ [رواه أبو داود وأحمد والبيهقي].
Dari Hunaidah Ibn Khalid, dari istrinya, dari salah seorang istri Nabi saw [diriwayatkan bahwa] ia berkata: Adalah Rasulullah saw melakukan puasa pada sembilan hari bulan Zulhijah, hari Asyura, tiga hari setiap bulan, dan hari Senin dan Kamis pertama setiap bulan[HR Abu Dawud, Ahmad, dan al-Baihaqi].
Niat Puasa Dzulhijjah
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala."
Niat Puasa Arafah
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma ‘arofata sunnatan lillaahi ta’aalaa
Artinya: "Saya niat puasa Arafah, Sunah karena Allah Ta’ala."
Keutamaan Menjalankan Puasa Arafah
Berikut keutamaan menjalankan puasa Arafah, dirangkum Tribunnews dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Ust. Muhammad Syukron Maksum:
1. Menebus dosa tahun lalu dan akan datang
Jika kita yang penuh dosa, kemudian mendengar kabar akan mendapat ampunan, maka tak ada yang dapat diungkapkan kecuali kebahagiaan dan rasa syukur atas kemurahan Allah SWT.
Hingga kini kemurahan itu diberikan oleh Allah SWT dengan kita menjalankan puasa di hari Arafah.
Sebagaimana dijelaskan Rasulullah saat ditanya tentang puasa hari Arafah, beliau bersabda:
"Dapat menebus dosa tahun yang lalu dan yang akan datang". (HR. Muslim).
"Puasa pada hari Arafah dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, yaitu tahun yang berlalu dan tahun yang akan datang". (Riwayat jamaah ahli hadist kecuali Bukhori dan Turmudzi).
2. Hari makan dan minum
Dari ‘Uqbah bin Amir bahwa Rasulullah bersabda:
"Hari Arafah, hari Qurban dan hari Tasyriq adalah hari raya kita penganut Islam, dan hari-hari itu adalah hari makan dan minum". (Diriwayatkan oleh berlima kecuali Ibnu Majah dan dinyatakan sah oleh Turmudzi).
Baca: Resep Sate Kambing Spesial Idul Adha: Sate Kambing Bumbu Merah hingga Sate Kambing Gulung Sukiyaki
3. Khusus untuk yang tak hadir di Arafah
Diterima dari Abu Hurairah berkata: "Rasulullah melarang berpuasa pada hari Arafah". (Riwayat Ahmad, Abu Daud, Nasai, dan Ibnu Majah).
Imam Turmudzi berkata: "Para ulama memandang Sunah berpuasa pada hari Arafah kecuali bagi orang-orang yang sedang berada di Arafah."
Dari Ummul Fadhal, katanya: "Mereka merasa bimbang mengenai puasa Nabi di Arafah, lalu saya kirimi susu, maka diminumnya, sedang ketika itu beliau berkhotbah di depan manusia di Arafah." (HR. Mutafaq alaih).