Virus Corona Jabodetabek

Begini Penjelasan Anies Baswedan Soal Temuan Kasus Virus Corona di Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan atau Anies Baswedan bahas soal temuan kasus virus corona atau Covid-19 di Jakarta.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: PanjiBaskhara
Warta Kota/Desy Selviany
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 

Kata Anies, peningkatan fasilitas kesehatan ini juga diiringi dengan penambahan pengetesan swab test memakai alat PCR.

Hingga saat ini, Jakarta memiliki kemampuan untuk melakukan kapasitas testing cukup tinggi.

“Kalau dihitung spesimen ada hampir 500.000 yaitu 499.410 spesimen,” ungkap Anies.

Namun, ujar dia, yang jadi standar Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) bukan jumlah spesimen, tetapi jumlah orang baru yang dites.

Karena itu, satu orang bisa diperiksa beberapa kali.

“WHO menetapkan standar 1.000 orang baru dari 1 juta penduduk dites setiap minggunya. Bahkan setelah masa PSBB transisi ini, kami telah melampaui jumlah standar tes oleh WHO,” katanya.

“Dalam satu minggu terakhir kita sudah melakukan tes terhadap 39.268 orang baru. Itu kira-kira kalau dihitung ekuivalennya adalah 3.688 oang per sejuta penduduk dalam seminggu,” lanjutnya.

Jakarta Belum Aman

Anies Baswedan menyebut Jakarta belum aman dari wabah virus corona atau Covid-19.

Mengingat Jakarta belum aman dari wabah Covid-19, Anies Baswedan memberikan imbauan kepada warganya di Jakarta, agar patuhi Protokol Pencegahan Covid-19.

Bila warga DKI Jakarta tak mematuhi protokol pencegahan virus corona, dipastikan Jakarta belum aman dari virus corona.

Protokol pencegahan yang dimaksud yaitu tidak memakai masker, abaikan jaga jarak dan jarang mencuci tangan.

“Jakarta aman? Tidak, belum. Mengapa? Justru kita sekarang harus waspada karena dalam dua minggu terakhir ini nilai positivity rate (temuan kasus dari pengetesan)"

"menunjukkan tren yang meningkat,” kata Anies Baswedan melalui siaran YouTube Pemprov DKI Jakarta yang dikutip Sabtu (25/7/2020).

Anies mengatakan, saat tiga minggu lalu nilai positivity rate di Jakarta mencapai 4,8 persen.

Kemudian dua pekan yang lalu angkanya naik menjadi 5,2 persen.

Bahkan seminggu terakhir ini menjadi 5,9 persen. “Jadi kita harus waspada, bahwa ada kenaikan 4,8 persen ke 5,2 persen lalu 5,9 persen,” ujar Anies.

Menurutnya, angka tersebut cukup tinggi dibanding standar minimal yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) sebesar lima persen.

Meski demikian, kata dia, bila dihitung sejak kasus Covid-19 mencuat pada awal Maret sampai saat ini nilai positivity rate mencapai 5,2 persen.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved