Berita Internasional

Menanti Janji Erdogan Rebut Al Aqsha dari Israel setelah Ubah Hagia Sophia Jadi Masjid

Kebangkitan Hagia Sophia adalah kebangkitan api harapan umat Islam dan semua yang tertekan, salah, tertindas dan dieksploitasi

Editor: Feryanto Hadi
https://www.alaraby.co.uk/
Masjid Al Aqsha di Jerusalem, Israel. 

Di abad pertengahan, Turki Usmani adalah salah satu peradaban terhebat di dunia.

Dikutip dari Peradaban Turki (2019), kejayaan Turki Usmani disebabkan empat faktor utama yakni pengelolaan pemerintahan yang baik, keadaan perekonomian yang baik, penguasaan ilmu pengetahuan dan budaya, militer yang kuat dan gencar melakukan ekspansi

Di bawah pendirinya, Osman, Turki Usmani menyerang dua kekuatan besar di sekitarnya yakni Kerajaan Mamluk dan Kekaisaran Byzantium.

Wilayah Turki Usmani pun meluas. Langkah Usmani diikuti oleh putranya, Orhan. Pada masa pemerintahan Orhan, dibangun sistem pertahanan militer yang tangguh. Orhan dikenal keras terhadap tentaranya.

Perang melawan Kekaisaran Byzantium dilanjutkan Orhan. Ia menaklukkan Bursa pada tahun 1324 dan menjadikannya ibu kota Usmani.

Di bawah kepemimpinan Orhan, Turki Usmani meluaskan wilayahnya ke Eropa mulai dari Bursa, Kassovo, Nikopal, dan Gallipoli. Kendati demikian, Turki Usmani belum bisa menaklukkan Kekaisaran Byzantium.

Kejatuhan Konstantinopel

Setelah Orhan, sultan yang berkuasa yakni Sultan Murad I (1360), Sultan Bayazid I (1389), Sultan Muhammad I (1413) dan Sultan Murad II (1421).

Baru setelah kepemimpinan Sultan Muhammad II (1451), Turki Usmani merebut Konstantinopel, ibu kota Byzantium.

Konstatinopel dijadikan ibu kota oleh Turki Usmani. Namanya diganti jadi Istanbul.

Dengan dikuasainya Istanbul, Turki Usmani makin mudah menguasai daerah-daerah di Semenanjung Balkan.

Kerajaan Usmani mencapai puncak kejayaan pada abad ke-16 pada masa pemerintahan Sultan Salim I.

Salim I memfokuskan ekspansi ke arah Selatan Turki. Ia mempersatukan Baghdad, Kairo, dan sisa-sisa kekuasaan Byzantium dalam satu kekuasaan.

Pada abad ke-15 hingga abad ke-17, Turki Usmani menjadi kekhalifan Islam terpenting di Timur Tengah dan Semenanjung Balkan.

Kendati demikian, muncul persaingan dari Dinasti Shafawi. Dinasti Shafawi berusaha menanamkan pengaruh mereka di kawasan Persia.

Permusuhan antara Usmani dan Dinasti Shafawi berlangsung cukup lama. Kondisi ini dimanfaatkan musuh-musuh Turki Usmani di Eropa untuk menyusun kekuatan baru.

Setelah Sultan Salim I wafat, Sultan Sulaiman I naik tahta pada 1520. Di bawah kekuasannya, Turki Usmani berhasil menguasai Lembah Sungai Nil di Mesir dan Lembah Sungai Furat, hingga ke Gibraltar.

Di Afrika Utara, pasukan Turki Usmani menahan pasukan Kerajaan Spanyol yang menyerang lewat lautan.

Satu-satunya wilayah yang tak berhasil dikuasai Usmani hanya Maroko.

Untuk mewujudkan ketertiban dan keamanan di wilayahnya, Sulaiman I menyusun peraturan perundang-undangan bagi rakyat dari berbagai golongan.

Sulaiman I diberi gelar Al Kanuni atau ahli penyusun perundang-undangan.

Di masa ini, ajaran Islam berkembang pesat. Kebudayaan dan perdagangan juga mengalami kemajuan. Begitu pula kesusastraan dan ilmu pengetahuan. Rakyat hidup sejahtera


Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kejayaan Turki Usmani" 

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hari Ini, Hagia Sophia Gelar Shalat Jumat Pertama Setelah 86 Tahun"

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved