Perseteruan AS China
Giliran China Perintahkan AS Menutup Konsulatnya di Chengdu, sebagai Balasan Terhadap AS
Konsulat AS di Chengdu merupakan pos penting AS sebagai "mata dan telinga" untuk memantau kawasan barat daya China.
Penulis: |
Di mata AS kawasan ini banyak masalah, terutama persoalan hak asasi manusia di Tibet dan Xinjiang, yang oleh AS kerap disuarakan secara keras di dunia internasional.
China kerap gerah oleh ulah AS tersebut, yang dinilai terlalu mencampuri urusan dalam negerinya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengeluarkan pernyataan menohok tentang China.

Dalam pidato di Perpustakan Nixon, yang berada di tempat kelahiran mendiang Presiden Richard Nixon di Yorba Linda, California, Pompeo mengatakan bahwa AS dan negara-negara sekutunya harus menggunakan cara-cara yang lebih kreatif dan tegas untuk mengubah perilaku Partai Komunis China (PKC).
Dalam sistem pemerintahan China, Partai Komunis lah sebagai satu-satunya pengendali negara.
"Presiden Nixon pernah bilang bahwa ia khawatir telah menciptakan 'Frankenstein' karena telah membuka dunia untuk PKC," kata Pompeo. "Dan kini itu terjadi".
Frankenstein adalah nama tokoh jahat penghisap darah dalam cerita di Barat.
Presiden Nixon lah yang membuka hubungan diplomatik dengan China tahun 1979, menggantikan Taiwan.
"Yang terjadi adalah bahwa kebijakan kita dan negara-negara bebas lainnya, telah membangkitkan kejatuhan ekonomi China. Dan kini Beijing menggigit tangan-tangan internasional yang telah memberinya makan," lanjut Pompeo.
Karena itu, kata Pompeo, misi AS dan negara-negara bebas saat ini adalah membuat dunia bebas dari ancaman PKC.